Doa Dhuha beserta Artinya dan Keutamaannya, Amalkan Rutin
Doa dhuha berisi permohonan kepada Allah untuk memberikan rezeki yang halal, baik, dan berkah. Doa ini juga mengandung pujian kepada Allah.
Usai menjalankan sholat dhuha, ada baiknya kita duduk sebentar sambil mengamalkan doa dhuha.
Doa Dhuha beserta Artinya dan Keutamaannya, Amalkan Rutin
Sholat dhuha adalah salah satu sholat sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Sholat dhuha dikerjakan pada waktu pagi, ketika matahari sedang naik setinggi tombak atau sepenggalah.
Sholat dhuha minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Setelah sholat dhuha, kita disunnahkan membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Doa ini berisi permohonan kepada Allah untuk memberikan rezeki yang halal, baik, dan berkah.
-
Doa apa yang dibaca setelah sholat dhuha? Doa Setelah Sholat Dhuha للّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَاَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَANَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَANَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَANَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَANَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَAllahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatukaAllaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin
-
Apa saja isi doa setelah sholat dhuha? Allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ismata ‘ismatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta ‘ibadakas sholihin'.
-
Bagaimana bacaan doa sholat dhuha? Adapun bacaan doa sholat dhuha yang sering kali dibaca oleh masyarakat adalah sebagai berikut:للّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَAllahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-abahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwaatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba’idan fa qoribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shoolihiin.
-
Apa isi doa sesudah sholat dhuha? اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
-
Doa setelah sholat dhuha itu untuk apa? Doa setelah sholat dhuha ini dapat menjadi amalan untuk memohon kemudahan rezeki kepada Allah.
-
Apa bacaan doa sholat dhuha? Adapun bacaan doa sholat dhuha yang sering kali dibaca oleh masyarakat adalah sebagai berikut:للّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَAllahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-abahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwaatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba’idan fa qoribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shoolihiin Artinya: 'Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih.'
Doa ini juga mengandung pujian kepada Allah atas keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Nya. Apa saja bacaan doa sholat dhuha beserta artinya dan keutamaannya?
Aturan Sholat Dhuha
Sebelum mengetahui bacaan doa setelah sholat dhuha, perlu dipahami terlebih dahulu aturan dasar dalam pelaksanaan sholat dhuha.
Sholat dhuha adalah sholat sunah yang dikerjakan setelah matahari terbir seukuran satu tombak hingga sebelum tergelincirnya matahari ke barat, atau sebelum dzuhur.
Ushallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Pelaksanaan sholat dhuha sama seperti sholat wajib pada umumnya. Setelah membaca niat, kemudian takbiratul ihram, membaca Al Fatihah dan surat pendek saat berdiri tegak di rakaat pertama, rukuk, itidal, sujud, duduk antara dua sujud, sujud kedua, lalu berdiri untuk melakukan rakaat kedua dengan rukun yang sama, dan diakhiri dengan tahiyat serta salam.
Doa Setelah Sholat Dhuha
Setelah mengetahui aturan dasar pelaksanaannya, berikutnya akan dijelaskan bacaan doa setelah sholat dhuha.
Ini adalah doa khusus yang bisa dibaca setelah selesai sholat dhuha.
Berikut bacaan doa setelah sholat dhuha dan artinya yang bisa Anda amalkan:
Allahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-abahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwaatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu'siron fayassirhu, wainkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba'idan fa qoribhu, bihaqqidhuhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita 'ibaadakash shoolihiin
Artinya :"Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih."
Zikir Setelah Sholat Dhuha
Selain membaca doa setelah sholat dhuha, terdapat bacaan zikir lainnya yang baik diamalkan usai sholat sunah dhuha.
Rangkaian zikir ini cukup sederhana dan mudah dipraktikkan. Dengan membaca zikir, maka ini bisa menjadi amalan untuk menghapus dosa, memudahkan rezeki dan hajat yang sedang dipanjatkan kepada Allah.
Berikut bacaan zikir setelah sholat dhuha yang bisa diamalkan:
- Membaca istighfar (Astaghfirullahal’ adziim) sebanyak 33 kali.
- Membaca Surat Al Ikhlas sebanyak 3 kali.
- Membaca Surat Al Falaq sebanyak 3 kali.
- Membaca Surat An Nas sebanyak 3 kali
- Membaca tasbih (Subhanallah) sebanyak 33 kali.
- Membaca tahmid (Alhamdulillah) sebanyak 33 kali.
- Membaca tahlil (Laa ilaaha illallaahu) sebanyak 33 kali.
- Membaca doa penutup (Rabbighfir lī, warhamnī, wa tub ‘alayya, innaka antat tawwābur rahīm) sebanyak 40 hingga 100 kali.
Manfaat Keutamaan Sholat Dhuha
Setelah mengetahui bacaan doa setelah sholat dhuha dan zikirnya, terakhir akan dijelaskan beberapa manfaat keutamaan dari amalan sholat sunah dhuha.
Sama seperti ibadah sunah lainnya, meski hukumnya tidak wajib, namun tersimpan banyak pahala dan manfaat kebaikan bagi siapa saja yang bisa istiqomah menjalankan. Berikut beberapa manfaat keutamaan sholat dhuha, perlu Anda ketahui:
- Sholat dhuha bisa menjadi amalan yang dapat menghapus dosa-dosa, jika dilakukan secara rutin.
- Sholat dhuha dapat menjadi amalan yang dapat memudahkan dan melancarkan rezeki.
- Sholat dhuha bisa menjadi amalan yang dapat memudahkan segala macam urusan di dunia.
- Orang yang rajin melakukan sholat dhuha bukan termasuk golongan orang yang lalu dan lengah.
Waktu Terbaik Sholat Dhuha
Adakah waktu terbaik untuk mengerjakan sholat dhuha?
Disebutkan bahwa waktu sholat Dhuha yang terbaik atau yang utama adalah di akhir waktu, di mana keadaan yang semakin panas. Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut,
“Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (shalat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari.”
(HR. Muslim)
Imam Nawawi lalu berkata,“Inilah waktu utama untuk melaksanakan shalat Dhuha. Begitu pula ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa ini adalah waktu terbaik untuk shalat Dhuha. Walaupun boleh pula dilaksanakan ketika matahari terbit hingga waktu zawal.” (Syarh Shahih Muslim).