Waktu yang Baik untuk Sholat Dhuha sesuai Sunah Nabi, Ini Keutamaannya
D iantara waktu awal dan waktu akhir sholat Dhuha, tersimpan waktu terbaik yang pernah disabdakan oleh Rasulullah.
Dalam salah satu hadis disebutkan adanya waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Dhuha.
Waktu yang Baik untuk Sholat Dhuha sesuai Sunah Nabi, Ini Keutamaannya
Sholat Dhuha adalah salah satu amalan sunah yang memiliki keutamaan dan manfaat luar biasa bagi umat Muslim. Dikerjakan minimal dua rakaat, sholat sunah ini menjadi salah satu yang dianjurkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadis Abu Hurairah menunjukkan anjuran ini, “Kekasihku –yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga nasehat padaku: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) melaksanakan shalat Dhuha dua raka’at, dan (3) berwitir sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim.) Waktu pelaksanaan sholat Dhuha dimulai setelah terbitnya matahari dan berakhir sebelum masuk waktu sholat Zuhur. Dan di waktu-waktu tersebut, ada waktu yang baik untuk mengerjakan sholat Dhuha tapi jarang diketahui oleh banyak orang.
-
Kapan waktu terbaik untuk mengerjakan sholat Dhuha? Waktu sholat Dhuha jika disesuaikan dengan waktu di Indonesia adalah sekitar pukul 08:00 hingga pukul 11:00. Namun, lebih baik apabila dikerjakan setelah matahari terik.
-
Kapan waktu terbaik mengerjakan sholat Dhuha? Waktu sholat Dhuha tersebut jika disesuaikan dengan waktu di Indonesia adalah sekitar pukul 08:00 hingga pukul 11:00.
-
Kapan waktu terbaik untuk mengerjakan sholat dhuha? Sholat dhuha dikerjakan pada awal waktu setelah 20 menit matahari terbit hingga seperempat siang.
-
Kapan waktu terbaik untuk sholat dhuha? 'Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, 'Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, '(Waktu terbaik) shalat awwabin (shalat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari.' Imam Nawawi lalu berkata, 'Inilah waktu utama untuk melaksanakan shalat Dhuha.
-
Kapan waktu terbaik sholat dhuha? Namun waktu terbaik atau utama mengerjakan sholat dhuha adalah di waktu yang akhir atau seperempat siang, yaitu dalam keadaan yang semakin panas.
Waktu Sholat Dhuha
Awal Waktu Awal waktu dari sholat Dhuha disebutkan adalah setelah matahari terbit dan meninggi. Hal ini dijelaskan dalam hadis dari ‘Amr bin ‘Abasah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kerjakan shalat shubuh kemudian tinggalkan shalat hingga matahari terbit, sampai matahari meninggi. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud.” (HR. Muslim). Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata, “Awal waktu shalat Dhuha adalah ketika matahari meninggi setinggi tombak ketika dilihat, yaitu 15 menit setelah matahari terbit.” (Syarh Al Arba’in An Nawawiyah)
Akhir Waktu Kemudian untuk akhir waktu dari sholat Dhuha, yaitu dekat dengan waktu zawal, yaitu waktu tergelincirnya matahari ke barat. Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Sekitar 10 atau 5 menit sebelum waktu zawal (matahari tergelincir ke barat)”.
Waktu Terbaik Sholat Dhuha
Sedangkan waktu sholat Dhuha yang terbaik atau yang utama adalah di akhir waktu, di mana keadaan yang semakin panas. Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut, “Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (shalat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari.” (HR. Muslim).
“Inilah waktu utama untuk melaksanakan shalat Dhuha. Begitu pula ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa ini adalah waktu terbaik untuk shalat Dhuha. Walaupun boleh pula dilaksanakan ketika matahari terbit hingga waktu zawal.”
- Imam Nawawi
rumaysho.com
Keutamaan Sholat Dhuha
Sholat dhuha juga menyimpan keutamaan besar. Oleh karena itu, merugilah mereka yang punya kesempatan tapi justru mengabaikannya.
1. Pengganti Sedekah Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda, “Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at” (HR. Muslim).
2. Dicukupi Urusan di Akhir Siang Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzi, Ad Darimi). 3. Mendapat Pahala Haji dan Umrah Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi).
4. Dibuatkan Istana di Surga Nabi Muhammad SAW dalam salah satu hadis pernah bersabda, "Barang siapa sholat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). 5. Diampuni Dosanya Salah satu hadis Rasulullah berbunyi yang artinya, "Siapapun yang melaksanakan sholat Dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan." (HR. Tirmidzi).