Mengenal Waktu Awal dan Batas Akhir Sholat Dhuha, Lengkap Tata Cara dan Doanya
Batas awal yang aman untuk melaksanakan sholat dhuha adalah jam 08.00 pagi.
Batas awal yang aman untuk melaksanakan sholat dhuha adalah jam 08.00 pagi.
Mengenal Waktu Awal dan Batas Akhir Sholat Dhuha, Lengkap Tata Cara dan Doanya
Sholat Dhuha, salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, memiliki waktu pelaksanaan yang khusus. Menurut Ensiklopedia Zakat untuk Umat, waktu awal sholat dhuha dimulai setelah matahari terbit secara utuh.
Para ulama menyebutkan bahwa waktu ini dimulai sekitar 15 menit setelah matahari syuruq (terbit) karena posisinya mulai meninggi. Maka, batas awal yang aman untuk melaksanakan sholat dhuha adalah jam 08.00 pagi.
Sumber lain, yaitu laman website resmi Elbalad, mengutip penjelasan dari anggota Fatwa Dar al-Ifta Mesir, Syekh Mahmud Syalabi, sholat Dhuha dimulai dari 20 menit setelah matahari terbit hingga 10 menit sebelum sholat Dzuhur.
-
Apa batas akhir sholat Dhuha? Salah satu cara menghitung batas akhir sholat Dhuha terbaik adalah dengan membagi sehari menjadi 12 jam, lalu membaginya lagi menjadi 4 waktu. Pembagian waktu ini membantu menentukan jawaban dari cara menghitung batas akhir sholat dhuha. sekaligus kapan batas akhir waktu terbaik sholat Dhuha.
-
Kapan batas akhir sholat Dhuha? Jika dihitung dari setelah melewati seperempat pertama harinya, maka batas akhir waktu terbaik sholat Dhuha adalah antara pukul 09.00-11.00 WIB.
-
Bagaimana cara menghitung batas akhir Dhuha? Salah satu cara menghitung batas akhir sholat Dhuha terbaik adalah dengan membagi sehari menjadi 12 jam, lalu membaginya lagi menjadi 4 waktu.
-
Kapan waktu Sholat Dhuha? Sholat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang dilakukan pada saat mulai dari pagi hari sampai sebelum Dhuhur.
-
Apa batas waktu sholat Dhuhur? Sholat Dzuhur juga disebut dengan sholat Al Uulaa (الأُوْلَى) sebab ini merupakan sholat yang pertama kali dikerjakan Nabi Muhammad SAW bersama Jibril AS.
-
Kapan waktu sholat Dhuha? Sholat dhuha dilakukan setelah matahari terbit sempurna hingga waktu istiwa, saat matahari berada di titik tertingginya atau tepat berada berada di atas kepala.
Ulama Al-Azhar, Yusri Gabr, juga memberikan penjelasan serupa. Waktu sholat Dhuha dimulai sekitar 20 menit setelah matahari terbit secara sempurna bulat dan berakhir 30 menit sebelum tengah hari. Hal ini menegaskan pandangan bahwa sholat Dhuha memiliki waktu yang cukup panjang untuk dilaksanakan.
Pria muslim dengan peci kuning ini melaksanakan sholat dhuha. (Merdeka.com/Pexels/monstera production)
Rasulullah SAW bersabda:
"Matahari terbit dengan diikuti setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan ketika telah mulai meninggi berpisah darinya.
Pada waktu matahari berada tepat di tengah-tengah langit, ia kembali dekat dengan setan, dan ketika telah zawal (condong ke arah barat) ia berpisah darinya.
Pada waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan, dan setelah terbenam ia berpisah lagi darinya." (HR. Nasai')
Waktu Diharamkan dan Terbaiknya
Namun, perlu diingat bahwa ada tiga waktu yang diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha.
- Pertama, setelah sholat subuh hingga saat matahari masih dalam fase terbit.
- Kedua, saat memasuki waktu zuhur hingga matahari tergelincir ke arah barat.
- Ketiga, pada waktu matahari hampir terbenam.
Pandangan ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan pergerakan matahari sepanjang hari.
Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat dhuha adalah dari jam 08.00 pagi hingga 11.00 siang.
Sholat Dhuha harus dilakukan sebelum matahari memasuki waktu zuhur, yaitu sebelum pukul 12.00 siang.
Jika bisa memahami waktu pelaksanaan yang tepat, umat Muslim dapat menjalankan ibadah sholat Dhuha dengan lebih khusyu'.
Cara Sholat Dhuha
1. Membaca Niat Sholat Dhuha
Sholat Dhuha dimulai dengan membaca niat dalam hati untuk melaksanakan ibadah ini. Niat ini adalah manifestasi dari niat yang tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pria muslim sedang bersujud saat sholat dhuha. (Merdeka.com/Pexels/timo)
2. Mengucap Takbiratul Ihram
Seperti dalam sholat fardu, sholat Dhuha juga dimulai dengan mengucap takbiratul ihram. Ini adalah tanda dimulainya sholat dan peralihan dari aktivitas sehari-hari ke dalam ibadah.
3. Membaca Surah Al-Fatihah
Setelah takbiratul ihram, membaca Surah Al-Fatihah adalah langkah berikutnya. Surah ini adalah surah pembuka dalam Al-Quran dan mengandung doa untuk petunjuk dan keberkahan dari Allah SWT.
4. Membaca Surah Asy-Syams atau Al-Kafirun
Setelah Surah Al-Fatihah, membaca Surah Asy-Syams (Surah ke-91) atau Al-Kafirun (Surah ke-109) adalah sunnah dalam sholat Dhuha. Surah ini dipilih karena berisi pesan-pesan penting tentang keimanan.
5. Rukuk, Iktidal, Sujud Pertama, Duduk di Antara Dua Sujud, dan Sujud Kedua seperti Sholat Fardu
Tata cara ini mengikuti pola sholat fardu, termasuk rukuk, iktidal. Ini menunjukkan bahwa sholat Dhuha memiliki elemen-elemen yang mirip dengan sholat fardu, meskipun berbeda dalam jumlah rakaat.
6. Membaca Surah Al-Fatihah (Kedua)
7. Membaca Surah Ad-Duha atau Al-Ikhlas
Surah Ad-Duha berbicara tentang nikmat Allah, sementara Al-Ikhlas berbicara tentang sifat-sifat Allah yang Maha Esa.
8. Rukuk, Iktidal, Sujud Pertama, Duduk di Antara Dua Sujud, dan Sujud Kedua seperti Salat Fardu
9. Duduk dan Tasyahud Akhir
Setelah sujud kedua, duduk dan membaca tasyahud akhir, menyampaikan salam dan doa-doa penutup sholat.
Doa Sholat Dhuha
اللَّهُمَّ إنَّ الضُّحَى ضَحَاؤُك وَالْبَهَا بَهَاؤُك وَالْجَمَالُ جَمَالُك وَالْقُوَّةُ قُوَّتُك وَالْقُدْرَةُ قُدْرَتُك وَالْعِصْمَةُ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِكَ وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ
Wanita muslim membaca Al-Qur’an di masjid (Merdeka.com/Pexels/ thirdman)
Latinnya
Allahumma innad dhuhaa dhuha uka, wal bahaa bahaa-uka, wal jamaala jamaa-luka, wal quwwaata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ishmata ishmatuka. allahumma inkaana rizqi fis-samaa-i fa-anzilhu, wainkaana fil-ardli fa akhrijhu, wainkaana mu'siron fayassirhu, wainkaana charooman fathohhirhu, wainkaana ba'iidan faqorribhu, bichaqqi dhuhaaika, wajaamalika, wabahaaika, waqudrotika, waquwwatika, waishmatika, aatini maa'ataita 'ibaadakash-sholihiin.
Artinya
"Ya Allah sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuha-Mu, dan keindahan adalah keindahan-Mu, dan kebagusan adalah kebagusan-Mu, dan kemampuan adalah kemampuan-Mu, dan kekuatan adalah kekuatan-Mu, serta perlindungan adalah perlindungan-Mu."
"Ya Allah apabila rizqiku berada di langit maka mohon turunkanlah, bila di bumi mohon keluarkanlah, bila sulit mudahkanlah, bila jauh dekatkanlah, dan bila haram bersihkanlah, dengan haq dhuha-Mu, keindahan-Mu, kebagusan-Mu, kemampuan-Mu, kekuatan-Mu dan perlindungan-Mu, berikanlah kepadaku apa saja yang engkau berikan kepada hamba-hambamu yang saleh."