Gejala Klamidia beserta Penyebabnya yang Perlu Diwaspadai, Ini Cara Mencegahnya
Klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri. Klamidia sering disebut sebagai "silent infection" karena kebanyakan orang yang menderita klamidia tidak merasakan gejala apa pun.
Klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri. Orang yang menderita klamidia biasanya tidak memiliki gejala luar pada tahap awal. Faktanya, sekitar 40 hingga 96 persen orang yang menderita klamidia tidak memiliki gejala klamidia.
Meski begitu, klamidia tetap bisa menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari. Setelah seseorang terinfeksi, mereka dapat menyebarkan klamidia ke pasangannya melalui hubungan seks, seks anal atau seks oral.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Penularan tidak harus terjadi saat penetrasi. Menyentuh alat kelamin bersama-sama sudah dapat menularkan bakteri. Bayi yang baru lahir juga dapat tertular klamidia dari ibu mereka.
Klamidia yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, jadi penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berbicara dengan dokter atau profesional kesehatan lain jika Anda memiliki masalah.
Gejala Klamidia
Dilansir dari Healthline, klamidia sering disebut sebagai "silent infection" karena kebanyakan orang yang menderita infeksi klamidia tidak merasakan gejala apa pun. Namun, infeksi ini dapat menyebabkan beberapa gejala klamidia pada orang lain, seperti:
- rasa sakit
- sensasi terbakar saat buang air kecil
- keluarnya cairan abnormal dari penis atau vagina
Beberapa gejala klamidia mungkin juga sedikit berbeda untuk pria dan wanita.
Gejala klamidia pada pria
Banyak pria tidak memperhatikan gejala klamidia. Tapi memang kebanyakan pria tidak memiliki gejala sama sekali. Beberapa gejala klamidia yang paling umum pada pria antara lain:
- sensasi terbakar saat buang air kecil
- keluarnya cairan kuning atau hijau dari penis
- nyeri di perut bagian bawah
- nyeri di testis
Melakukan seks oral dengan seseorang yang memiliki infeksi ini meningkatkan risiko terkena klamidia di tenggorokan. Gejala klamidianya bisa berupa sakit tenggorokan, batuk, atau demam.
Gejala klamidia pada wanita
Jika seorang wanita tertular IMS, mungkin diperlukan beberapa minggu sebelum gejala muncul. Beberapa gejala klamidia yang paling umum terjadi pada wanita meliputi:
- hubungan seksual yang menyakitkan (dispareunia)
- keputihan
- sensasi terbakar saat buang air kecil
- nyeri di perut bagian bawah
- radang serviks (servisitis)
- perdarahan antar periode
Pada beberapa wanita, infeksi dapat menyebar ke saluran tuba, yang dapat menyebabkan kondisi yang disebut penyakit radang panggul, yang merupakan keadaan darurat medis.
Gejala-gejala PID adalah:
- demam
- nyeri panggul yang parah
- mual
- perdarahan vagina abnormal di antara periode
Klamidia juga dapat menginfeksi rektum. Namun, wanita mungkin tidak mengalami gejala ketika mereka memiliki infeksi klamidia di rektum. Namun, jika gejala infeksi terjadi di dubur, gejala yang muncul bisa berupa nyeri di dubur, keluarnya cairan, dan pendarahan.
Selain itu, wanita dapat mengalami infeksi tenggorokan jika mereka melakukan seks oral dengan seseorang yang terinfeksi. Gejala klamidia di tenggorokan antara lain batuk, demam, dan sakit tenggorokan.
Penyebab Klamidia
Klamidia adalah infeksi yang diakibatkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis (C. trachomatis).
Infeksi Chlamydia dapat mempengaruhi beberapa organ, seperti penis, vagina, leher rahim, uretra, anus, mata, dan tenggorokan. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan parah dan terkadang permanen pada sistem reproduksi.
Cara Mengurangi Risiko
Tidak melakukan aktivitas seksual adalah satu-satunya cara untuk mencegah klamidia. Namun, jika Anda aktif secara seksual, ada beberapa langkah sederhana yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko tertular klamidia, serta banyak IMS lainnya.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi risiko klamidia:
- Gunakan pengaman. Menggunakan kondom, atau metode penghalang seksual lainnya setiap kali Anda melakukan seks oral, vagina, atau anal dapat membantu mengurangi risiko infeksi secara signifikan.
- Lakukan tes. Skrining secara teratur untuk IMS dapat membantu mencegah penularan klamidia dan memastikan bahwa Anda mendapatkan perawatan jika diperlukan. Dokter dapat membantu menentukan seberapa sering Anda harus menjalani tes, tergantung pada tingkat risiko Anda.
- Bicaralah dengan pasangan Anda. Anda dapat mengurangi risiko klamidia dengan mendiskusikan pencegahan klamidia dan IMS lainnya secara terbuka kepada pasangan Anda dan menggunakan metode pengaman setiap kali berhubungan seks.
Pengobatan Klamidia
Klamidia cukup mudah diobati dan dapat disembuhkan. Karena sifatnya bakteri, maka antibiotik dapat mengobatinya. Azitromisin adalah antibiotik yang biasanya diresepkan dalam dosis tunggal yang besar. Doxycycline adalah antibiotik yang harus diminum dua kali sehari selama sekitar 1 minggu.
Profesional kesehatan juga dapat meresepkan antibiotik lain. Tidak peduli antibiotik mana yang diresepkan, Anda harus mengikuti instruksi dosis dengan hati-hati untuk memastikan infeksi dapat sembuh sepenuhnya. Ini bisa memakan waktu hingga 2 minggu, bahkan dengan obat dosis tunggal.
Selama masa perawatan, penting untuk tidak melakukan hubungan seks. Masih ada kemungkinan untuk menularkan dan tertular klamidia, bahkan jika Anda telah mengobati infeksi ini sebelumnya.