Jadi Bukti Kesetiaan pada Keluarga, Begini Makna Bercocok Tanam bagi Perempuan Baduy
Munah (45), perempuan Baduy yang ditemui di lahan kebun milik Perum Perhutani di Blok Cicuraheum Kabupaten Lebak, Minggu (3/10) mengatakan, bertanam adalah tradisi yang dilahirkan turun temurun. Kebiasaan bercocok tanam atau ngahuma disesuaikan dengan kalender adat di Kampung Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak.
Bagi masyarakat Baduy Luar di Banten, bercocok tanam bukan sekadar upaya untuk bertahan hidup maupun kebutuhan ekonomi semata. Mereka menjalankan kegiatan bertani sebagai bentuk kasih sayang serta kesetiaan kepada suami dan keluarga di rumah.
Munah (45), perempuan Baduy yang ditemui di lahan kebun milik Perum Perhutani di Blok Cicuraheum Kabupaten Lebak, Minggu (3/10) mengatakan, bertanam adalah tradisi yang dilahirkan turun temurun. Kebiasaan bercocok tanam atau ngahuma disesuaikan dengan kalender adat di Kampung Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak .
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa yang ditampilkan di Imah Saba Budaya Baduy? Imah Saba Budaya Baduy merupakan mini museum yang menampilkan kekayaan tradisi warga adat Baduy. Di sana ditampilkan berbagai arsip tentang kesenian, kehidupan dan berbagai hal lainnya seputar warisan leluhur masyarakat adat secara turun temurun.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
"Kami bersama suami merasa senang memasuki masa tanam," terang Munah kepada wartawan, mengutip Antara.
Rela Berjalan Kaki Belasan Kilometer
©2021 Merdeka.com/Arie Basuki
Dalam pelaksanaan tradisi bertani, para perempuan Baduy berjalan kaki belasan kilometer demi menuju lokasi ladang yang terletak di sekitar daerah perbatasan.
Para perempuan Baduy memiliki jadwal yang sudah ditetapkan untuk mengelola tanaman padi dan tanaman palawija. Biasanya komoditas tersebut akan ditanam saat memasuki awal bulan Oktober dan baru bisa dipanen pada April 2022 atau enam bulan ke depan.
Sebelumnya, lahan pertanian sudah dipersiapkan suami mereka, sehingga para istri tinggal merawat dan memanennya di waktu yang sudah terjadwal.
Simbol Kesetiaan kepada Suami
©2021 Merdeka.com/Arie Basuki
Menurut Munah, umumnya perempuan Baduy Luar melakukan aktivitas bertani untuk membantu suami di kebun ladang. Dan itu dianggap sebagai bentuk kesetiaan kepada suami dan keluarga sejak awal menikah.
Kaum perempuan Baduy wajib membantu suami di ladang agar mencapai keluarga yang bahagia dan sejahtera. Sebab, penghasilan ekonomi masyarakat Baduy dari hasil bercocok tanam.
Bahkan, ada yang tinggal di ladang selama enam bulan bersama suami mengingat perempuan Baduy tidak ada yang menganggur jika sudah memiliki suami.
"Kami menjalani tanam untuk kesejahteraan keluarga juga kesetiaan dalam membina rumah tangga," kata Munah.
Miliki Teknik Menanam Tertentu
Sebagai masyarakat yang ahli di bidang pertanian, para perempuan Baduy cukup cermat memanfaatkan cuaca terlebih di masa penghujan.
Biasanya musim basah tersebut akan mempermudah proses menanam untuk memasukan butiran gabah ke dalam tanah atau yang biasa disebut "ngaseuk" dengan jarak yang telah ditentukan agar bisa tumbuh subur.
Mereka juga akan membuat lubang lainnya di tanah untuk ditanami pisang, palawija dan lainnya. Bertani di musim hujan dianggap tepat, lantaran bisa menghasilkan panen yang melimpah tanpa serangan penyakit tanaman.
Sementara untuk pupuk organik, petani Baduy akan memanfaatkan sampah-sampah serta semak belukar di area yang telah melalui proses pembakaran sebelumnya untuk ditaburkan.
"Kami melakukan gerakan tanam itu dan dibantu bersama istri, " kata Pulung (55), petani Baduy.