Kembangkan Potensi Desa Jadi Pariwisata, Pemkab Cianjur Akan Lakukan Inovasi Ini
Untuk mendukung perputaran ekonomi baik di masa maupun sesudah pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Cianjur mendukung kegiatan pariwisata yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat desa.
Untuk mendukung perputaran ekonomi baik di masa maupun sesudah pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Cianjur mendukung kegiatan pariwisata yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat desa.
Upaya tersebut turut didasarkan pada banyaknya kemunculan obyek wisata baru berskala lokal seperti air terjun, wisata alam bernuansa alam dan air, taman bunga matahari hingga kampung lukis di dekat pemukiman masyarakat.
-
Kenapa Alun-alun Ciranjang menjadi daya tarik baru di Cianjur? Alun-alun Ciranjang menjadi destinasi wisata baru yang bisa dikunjungi saat singgah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi tersebut kini tampak indah, dan rapi, setelah dibenahi oleh Pemprov Jabar dengan anggaran Rp10,3 miliar.
-
Di mana wilayah yang menjadi pusat peredaran narkoba di Cianjur? Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Mengapa Cianjur menjadi daerah rawan peredaran narkoba? Penyebab dari rawannya peredaran narkoba di sana tidak terlepas dari posisi Kabupaten Cianjur yang dijadikan sebagai destinasi wisata sehingga banyak disinggahi warga luar daerah.
"Selama pandemi COVID-19 banyak obyek wisata baru bermunculan di tingkat desa, yang banyak dikunjungi wisatawan lokal, yang selama ini menghabiskan waktu di rumah karena berbagai pembatasan sosial," ungkap Sekretaris Disparpora Cianjur, Nung Sri Hayati di Cianjur, Selasa, (26/1) lalu seperti melansir dari ANTARA.
Untuk mendukung hal tersebut, pihaknya akan menerapkan beberapa inovasi. Berikut ulasannya.
Melakukan Pembinaan Potensi
Nung mengungkapkan, pihaknya akan memberikan sejumlah program pembinaan bagi pengelola tempat wisata yang tergabung dalam Kompepar yang ada di Cianjur mulai dari utara hingga selatan.
Pembinaan tersebut nantinya menyangkut tata cara pengelolaan. Di dalamnya termasuk membentuk lembaga pendukung pariwisata yang dapat menyelesaikan masalah lahan, menentukan daya tarik atraksi serta mewujudkan sapta pesona pariwisata aman, tertib, bersih, nyaman, ramah dan kenangan.
Promosi Internasional
©2021 Instagram Disparpora Cianjur/editorial Merdeka.com
Saat ini pihaknya sudah membantu mengangkat obyek wisata desa di Cianjur melalui promosi di media sosial. Nung pun mengatakan ke depan wisata daerah tersebut akan coba dipromosikan secara regional maupun internasional.
"Pemkab Cianjur, mendorong agar objek wisata baru tersebut, dapat dikenal berbagai kalangan. Namun untuk saat ini promosi yang kami bantu baru sebatas online. Ke depan, kita akan mengadakan promosi besar-besaran di berbagai pameran skala regional hingga internasional," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Bupati Cianjur Herman Suherman. Ia menerangkan bahwa pihaknya akan mempermudah penyediaan fasilitas di lokasi wisata melalui sejumlah program penunjang.
"Saat ini, kami masih fokus untuk kesehatan masyarakat. Setelah pandemi usai, berbagai pengembangan ekonomi tentunya menjadi prioritas termasuk mengembangkan obyek wisata di tingkat desa agar dapat menjadi destinasi unggulan di Cianjur, selain destinasi wisata yang sudah ada," ujar Herman.