Kisah Nabi Ayub, Manusia dengan Tingkat Kesabaran yang Dipuji Allah
Nabi Ayub adalah salah satu nabi yang wajib diketahui oleh umat muslim. Nabi Ayub ini dikenal karena kepribadiannya yang sangat sabar. Kisah Nabi Ayub ini bisa kita jadikan pelajaran jika kita sedang mendapatkan suatu permasalahan yang berat.
Nabi Ayub adalah salah satu nabi yang wajib diketahui oleh umat muslim. Nabi Ayub ini dikenal karena kepribadiannya yang sangat sabar. Kisah Nabi Ayub ini bisa kita jadikan pelajaran jika kita sedang mendapatkan suatu permasalahan yang berat.
Dikisahkan Nabi Ayub adalah seseorang yang diberikan banyak nikmat oleh Allah SWT. Dirinya diberkahi dengan banyak anak. Dalam satu kisah dikatakan anaknya berjumlah 12 dan kesemuanya adalah laki-laki.
-
Kapan Shalawat Nabi Muhammad dibaca? Shalawat pertama yang sangat dikenal adalah Shalawat Nabi Muhammad, sebuah doa yang mengandung pujian dan permohonan keberkahan kepada Nabi beserta keluarga dan keturunannya.
-
Siapa Nabi Khidir itu? Sejumlah ulama juga memiliki pendapat berbeda tentang siapa sebenarnya sosok Nabi Khidir, apakah dirinya seorang nabi, atau orang sholeh yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT.
-
Kapan Rasulullah berziarah kubur? Rasulullah setiap kali giliran menginap di rumah ‘Aisyah, beliau keluar rumah pada akhir malam menuju ke makam Baqi’ seraya mengucapkan salam: Salam sejahtera atas kalian wahai penghuni kubur dari kalangan kaum mukmin.
-
Kapan Nabi Muhammad SAW lahir? Berdasarkan catatan beberapa buku sejarah, Nabi SAW lahir tanggal 12 Rabi’ul tahun Gajah atau bertepatan dengan 20 April 571 M.
-
Apa yang dimaksud dengan Sholawat Nabi? Sholawat Nabi merupakan doa dan pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Pentingnya membaca sholawat Nabi terletak pada makna spiritual dan keutamaan yang terkandung di dalamnya.
Selain itu Nabi Ayub juga diberi nikmat oleh Allah SWT berupa harta kekayaan yang melimpah, memiliki berbagai ternak, dan juga diberi istri cantik yang soleh serta setia. Dengan semua nikmat yang diberikan tidak menjadikan Nabi Ayub pribadi yang sombong.
Justru dirinya memanfaatkan nikmat yang diberikan Allah SWT untuk membantu dan menolong orang lain. Setelah pernikahannya berjalan selama 20 tahun, tidak ada cobaan Allah SWT yang berat untuk Nabi Ayub, sampai usia 50 tahun.
Ujian dari Allah SWT
Ketika usia 51 tahun, ujian pertama dari Allah SWT muncul. Kulit Nabi Ayub tiba-tiba terkena penyakit yang menyebabkan keluarnya nanah dari kulitnya dari kepala hingga kakinya, hingga rambutnya pun rontok. Penyakit ini dikabarkan adalah penyakit yang menular.
Berita tentang kondisi Nabi Ayub ini pun tersebar ke seluruh negeri, sehingga seluruh negeri tahu bahwa penyakit ini menular. Dan tinggallah Nabi Ayub bersama istri dan anak-anaknya.
Hari kedua, ketika sang istri sedang menghidangkan makanan untuk 12 anaknya, tiba-tiba atap rumah Nabi Ayub rubuh dan menimpa semua anak Nabi Ayub hingga semuanya meninggal.
Hari ketiga, Allah SWT mendatangkan hama dan badai sehingga semua ternak yang dimiliki Nabi Ayub mati seluruhnya seketika, begitu juga dengan kebunnya yang ikut hancur. Namun, atas kuasa Allah SWT, orang-orang di sekitar Nabi Ayub tidak ada yang terkena dampak ini.
Hanya dalam 3 hari, Nabi Ayub yang sebelumnya memiliki banyak kenikmatan seketika kehidupannya berubah 180 derajat. Bahkan Nabi Ayub harus pindah dari rumahnya, ke pinggiran negeri yang jauh karena orang-orang takut akan penyakit yang dideritanya.
Kesabaran Nabi Ayub
Dikatakan bahwa Nabi Ayub diberi cobaan oleh Allah SWT seperti itu selama 18 tahun. Namun, luar biasanya, selama itu juga Nabi Ayub tidak pernah sekalipun mengeluh atau mengadu kepada Allah SWT. Dia terus bersyukur dan bersabar, tapi tetap berikhtiar, dengan cara tetap berobat dan beribadah.
Di pinggiran negeri, Nabi Ayub hanya tinggal berdua bersama istrinya. Istri Nabi Ayub memang bisa dijadikan contoh yang baik. Dirinya tidak peduli dengan kondisi suaminya yang berpenyakitan, bangkrut, hingga jatuh miskin. Ia tetap setia menemani Nabi Ayub, mengurus keperluannya, bahkan pergi mencari nafkah.
Suatu hari, istri Nabi Ayub berkata kepada suaminya,
“Wahai Nabi Allah, sudah 18 tahun engkau tidak berdakwah. Bagaimana jika engkau memohon kepada Allah SWT untuk disembuhkan penyakit ini. Itu saja. Cukup kesembuhan engkau, lalu engkau bisa pergi berdakwah lagi.”
Lalu Nabi Ayub menjawab,
“Wahai istriku berapa lama dulu kita dalam keadaan nikmat?”
Istrinya menjawab,
“20 tahun.”
Kemudian Nabi Ayub kembali bertanya,
“Berapa lama kita sekarang diuji oleh Allah seperti ini?”
Istrinya kembali menjawab,
“18 tahun.” Lalu Nabi Ayub berkata,
“Aku masih malu untuk minta kepada Allah.”
Dipuji Allah SWT
©2020 Merdeka.com
Jawaban Nabi Ayub ini menunjukkan keimanan yang luar biasa. Dirinya tahu bahwa Allah Maha Melihat. Tidak perlu mengeluh atau meminta pun, Allah tahu bagaimana kondisi kita.
Setelah 20 tahun, Nabi Ayub berdoa kepada Allah SWT. Beliau berdo’a dengan bahasa yang sopan dan santun kepada Allah,
“Wahai Tuhanku Penciptaku Pemilikku, sesungguhnya aku sedang ditimpakan penyakit. Dan Engkaulah Dzat yang Maha Penyayang.”
Do’a Nabi Ayub ini menunjukkan bagaimana dirinya ikhlas atas apa yang akan diberikan Allah SWT nantinya. Entah akan disembuhkan atau tidak, Nabi Ayub tetap akan ikhlas dan sabar dalam menerima ketentuan Allah SWT.
Bahkan Allah SWT juga berfirman,
“… Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).” (Q.S Shad: 44).
Balasan Kesabaran oleh Allah SWT
Setelah melewati 20 tahun cobaan, di usia 71 tahun, dimunculkan oleh Allah SWT di bawah tempat tidur Nabi Ayub berupa mata air. Dikisahkan juga bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Ayub untuk menghentakkan kakinya ke tanah sehingga muncul mata air dari tempat hentakan itu. Dari mata air itulah Allah SWT memerintahkan Nabi Ayub untuk mandi dengan air itu.
“Hentakkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” (Q.S Shad: 42).
Setelah mandi dengan air tersebut, Nabi Ayub menemukan bahwa tubuhnya sembuh dan bahkan kondisi fisiknya menjadi lebih baik dari pada 20 tahun yang lalu. Kemudian Allah SWT mengirimkan berita kepada masyarakat di negeri tersebut bahwa Nabi Ayub sudah sembuh.
Kemudian dikisahkan bahwa Allah SWT menyuruh Nabi Ayub untuk berjalan keluar sehingga masyarakat dapat melihat bahwa Nabi Ayub benar-benar sudah sembuh.
Besoknya, masyarakat di seluruh negeri datang membawakan Nabi Ayub hadiah. Saking banyaknya hadiah yang diterima oleh Nabi Ayub, dikatakan bahwa saat itu juga kekayaan Nabi Ayub menjadi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan 20 tahun yang lalu.
Firman Allah SWT
Kemudian di hari ketiga, istri Nabi Ayub hamil, dan sejak saat itu setiap tahun istri Nabi Ayub melahirkan anak kembar, sehingga Allah SWT memberikan kepada Nabi Ayub 24 orang anak laki-laki. Allah SWT juga menggambarkan bagaimana kisah Nabi Ayub ini dalam Al-Qur’an,
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah,” (Q.S Al-Anbiya: 83-84).
Tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT. Hanya perlu keimanan, yakin kepada Allah SWT, dan sabar sebagai pegangan hidup kita.
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Q.S Az-Zumar: 10).
Doa Nabi Ayub dan Artinya
Doa Nabi Ayub bisa dibaca dan diamalkan oleh umat Muslim. Berikut doa Nabi Ayub agar sembuh dari penyakit:
"Robbi annii massaniyadh dhurru wa anta arhamar roohimiin."
Artinya:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang."
Doa Nabi Ayub Lainnya
Selain itu, ada doa Nabi Ayub yang bisa dibaca umat Muslim, yaitu:
"Bismillah, bismillah, bismillah. U'idzuka bi izzatillahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru. As’alullahal 'adhima rabbal 'arsyil 'adhim an yasyfiyaka."
Artinya:
"Dengan nama Allah, dengan nama Allah, dengan nama Allah, aku lindungi kamu berkat kemuliaan Allah dan qudrah-Nya dari kejahatan barang yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan. Aku memohon kepada Allah Yang Maha Besar, Tuhan Arasy yang maha besar supaya Dia menyembuhkanmu."
Keutamaan Membaca Doa Nabi Ayub
Berikut beberapa keutamaan membaca doa Nabi Ayub, antara lain:
1. Mendapatkan rahmat Allah
Nabi Ayub adalah salah satu nabi yang sangat dicintai oleh Allah. Dikisahkan dalam Al-Quran bahwa setelah melewati ujian yang berat, Nabi Ayub mendapatkan rahmat dan penyembuhan dari Allah. Dengan membaca doa Nabi Ayub, kita juga berharap memperoleh rahmat Allah dalam kehidupan kita.
2. Menguatkan iman dan kesabaran
Ketika menghadapi cobaan, Nabi Ayub tetap teguh dalam iman dan sabar. Doa Nabi Ayub mengingatkan kita untuk menjaga iman dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup. Dengan membaca doa ini, kita dapat meningkatkan kekuatan iman dan kesabaran dalam menghadapi tantangan.
3. Merasakan kedamaian dalam pikiran dan hati
Doa Nabi Ayub mengajarkan kita untuk memohon pertolongan Allah dan melepaskan beban kepada-Nya. Dengan membaca doa ini, kita dapat merasakan kedamaian dalam pikiran dan hati. Ketenangan ini akan membantu kita menghadapi masalah dan kesulitan dengan lebih baik.
4. Meningkatkan hubungan dengan Allah
Membaca doa Nabi Ayub merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ketika kita memohon pertolongan dan perlindungan-Nya, kita menunjukkan ketergantungan kita pada-Nya. Dengan demikian, membaca doa Nabi Ayub dapat memperkuat hubungan spiritual kita dengan Allah.