Kisah Nabi Nuh, Mengenai Azab Allah dan Keikhlasan yang Perlu Diteladani
Nabi Nuh merupakan nabi ketiga yang wajib diketahui umat Islam di seluruh dunia. Mungkin beberapa dari kamu sudah mengetahui bahwa kisah Nabi Nuh as hanya seputar pembuatan kapal besar yang digunakan untuk bertahan hidup dari azab yang diberikan Allah SWT terhadap kaum Nuh yang membangkang.
Nabi Nuh merupakan nabi ketiga yang wajib diketahui umat Islam di seluruh dunia. Mungkin beberapa dari kamu sudah mengetahui bahwa kisah Nabi Nuh AS hanya seputar pembuatan kapal besar yang digunakan untuk bertahan hidup dari azab yang diberikan Allah SWT terhadap kaum Nuh yang membangkang.
Namun, kisah Nabi Nuh yang bisa kita teladani bukan hanya mengenai pembuatan kapal. Namun jauh lebih dalam daripada itu. Mari kita melihat lebih jauh dari apa yang dikisahkan oleh beberapa orang. Berikut ini kisah Nabi Nuh mengenai azab Allah yang telah dirangkum merdeka.com melalui berbagai sumber.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Apa yang diraih Iqbaal Ramadhan baru-baru ini? Setelah ngejalanin kuliah dari tahun 2019 di Australia, Iqbaal Ramadhan akhirnya resmi jadi lulusan Media Komunikasi dari Monash University. Keren banget!
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Apa yang dirasakan saat Ramadan berakhir? Seiring dengan terbenamnya matahari di akhir Ramadan, kita merasakan campuran perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
-
Apa yang sedang tren di bulan Ramadhan? Pantun adalah bentuk puisi lama yang sangat populer. Dalam rangka datangnya bulan suci Ramadhan, pantun adalah salah cara untuk menyambut bulan puasa tersebut.
-
Apa saja acara yang diadakan oleh Kuningan City untuk memeriahkan Ramadan Kareem? Dengan tema "Ramadhan Kareem," Kuningan City mengundang pengunjung untuk menikmati momen berharga bersama keluarga dan orang terdekat dengan penuh keceriaan dan makna.
Diutusnya Nabi Nuh sebagai Rasul
Menurut beberapa sumber, Nabi Nuh memiliki nama asli Abdul Ghaffar atau Yasykur. Dia merupakan putra Lamik bin Matta Syalih bin Idris. Menurut Al-Quran, usia Nabi Nuh adalah 950 tahun (QS: Al Ankabuut: 14).
Nabi Nuh diutus Allah menjadi rasul ketika dia berusia 480 tahun. Saat itu langsung datang Malaikat Jibril kepadanya, dan Nuh pun bertanya, "Siapakah Engkau wahai lelaki tampan?"
Kemudian Jibril menjawab, "Saya adalah utusan Tuhan semesta alam. Saya datang kepadamu membawa risalah. Sungguh Allah telah mengutusmu untuk umatmu.
Perintah itu tertulis langsung di dalam Al Quran (QS: Nuh ayat 1):
"Sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan perintah): Berilah kaummu peringatakn sebelum datang kepadanya azab yang pedih."
Kemudian Malaikat Jibril memakaikan baju mujahidin dan melilitkan sorban kemenangan serta memberinya ikat pinggang 'Saiful Azmi' seraya berkata pada Nuh, "Berilah peringatan pada musuh Allah yang bernama Darmasyil bin Fumail bin Jij bin Qabil bin Adam."
Damasyil merupakan raja yang lalim. Dia adalah manusia pertama yang memeras arak dan meminumnya, manusia pertama yang berjudi, dan manusia pertama yang membuat baju dengan hiasan emas. Bahkan dia dan kaumnya adalah penyembah 5 berhala, yaitu Wad, Siwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nasr.
Nasihat-nasihat Nabi Nuh
Menyadarkan seseorang dari kebiasaan menyembah berhala bukan perkara mudah. Dakwah yang dilakukan Nabi Nuh tidak berjalan lancar. Kaum Nuh kala itu malah mencemooh dan menghina Nabi Nuh. Mereka juga meremehkan Nabi Nuh dan pengikutnya yang miskin.
Bahkan mereka tidak percaya bahwa Nabi Nuh adalah utusan Allah SWT. Lalu berkatalah pemimpin-peminpin yang kafir dari kaumnya:
"Kami tidak melihat kamu melainkan (sebagai) seorang manusia seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina diantara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang berdusta." (QS. Huud : 27).
Kemudian Nabi Nuh berserah diri kepada Allah dan meminta petunjuk. Apa yang harus dilakukan pada kaumnya? Sementara dia sudah berusaha sangat keras dan tidak ada hasil. Segala bentuk kekesalannya pada kaum yang membangkang dan tidak mau menyembah Allah, akhirnya Nabi Nuh meminta kepada Allah agar melimpahkan azab yang berat kepada mereka yang kafir. Allah pun mengabulkan doa.
Sebelum membinasakan kaum kafir itu, Allah memerintahkan Nabi Nuh dan kaum Muslim menyiapkan alat untuk menyelamatkan diri. Allah menyuruh mereka untuk membuat kapal. Nabi Nuh dan pengikutnya segera menjalankan perintah Allah itu. Mereka mulai membuat kapal. Namun, pembuatan kapal diejek oleh orang-orang kafir. Untuk menghadapi ejekan orang-orang kafir itu, Nabi Nuh berkata:
"Jika kamu mengejek Kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalin, mengejek (kami). Kelak, kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya, dan yang akan ditimpa azab yang kekal." (QS. Huud : 38-39).
Hingga akhirnya kapal pun selesai dengan kurun waktu yang cukup lama. Konon, Nabi Nuh dan para pengikutnya dibantu oleh beberapa hewan pintar menyelesaikan kapal dalam waktu 40 tahun. Namun belum ada yang bisa memastikan secara nyata berapa lama waktu yang dibutuhkan sebenarnya.
Azab Allah pada Kaum Nuh
Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk mengajak seluruh umat manusia menaiki kapal begitu semua selesai. Termasuk di dalamnya hewan agar dapat berkembang biak nantinya. Pasalnya, Allah memberikan titah kepada Nabi Nuh bahwa azab ini akan membinasakan semua makhluk hidup yang tidak ikut naik ke kapal.
Akhirnya setelah semuanya siap, Allah menurunkan hujan dari langit. Allah menyuruh Bumi memancarkan air dan segala penjuru. Dalam sekejap, terjadilah air bah yang begitu dahsyat. Itulah bencana yang ditakdirkan Allah, dengan doa Nabi-Nya, untuk membinasakan orang-orang kafir. Sementara itu, kapal berlayar dengan perlindungan Allah dan pemeliharaan-Nya.
Allah telah menyelamatkan Nabi Nuh dan orang-orang yang beriman. Setelah semua orang kafir tenggelam, Allah menyuruh Bumi mengisap airnya, Allah pun juga menyuruh langit berhenti menurunkan hujan. Maka, surutlah air bah itu. Kapal Nabi Nuh, kemudian terdampar di Gunung Judy.
Di sanalah, pengikut Nabi Nuh hidup dengan damai. Mereka berkembang hingga jumlahnya menjadi lebih banyak.
(mdk/nof)