Kisah Ninih Asal Indramayu, Sukses Bikin Inovasi Nastar Rasa Mangga hingga Terjual ke Hongkong
Ninih membuat inovasi nastar mangga khas Indramayu, hingga laku terjual sampai luar negeri.
Ninih membuat inovasi nastar mangga khas Indramayu, hingga laku terjual sampai luar negeri.
Kisah Ninih Asal Indramayu, Sukses Bikin Inovasi Nastar Rasa Mangga hingga Terjual ke Hongkong
Potensi mangga gedong gincu khas Indramayu amat berlimpah. Saking terkenalnya, kabupaten ini sampai dijuluki kota mangga di Jawa Barat.
Melihat peluang itu, Ninih mencoba berinovasi dengan membuat kue nastar rasa mangga.
Perempuan asal Desa Jayalaksana, Kecamatan Kedokan Bunder ini membuat kue khas lebaran itu di rumahnya.
Namun, permintaannya tak hanya di hari-hari besar keagamaan, tetapi juga di luar momen tersebut.
-
Bagaimana Inul Daratista mencapai kesuksesannya? Merantau dari kampung halamannya di Pasuruan ke Ibu Kota pada 90-an, Inul berhasil menapaki jalan kesuksesan di dunia hiburan.
-
Bagaimana Inul Daratista membuktikan kesuksesannya? Namun, berkat kerja kerasnya, Inul terbukti sukses. Tidak hanya di bidang hiburan, Inul juga memiliki sejumlah bisnis yang berkembang pesat.
-
Apa yang menjadi ciri khas perahu nelayan Indramayu? Perahu buatan nelayan Indramayu dikenal tangguh dan kokoh.
-
Apa yang menjadi bukti nyata dari kesuksesan Inul Daratista? Salah satu bukti nyata dari kesuksesannya adalah rumah pribadinya yang megah berikut ini.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
Yang unik, Ninih tak sekedar membuat rasanya saja, tetapi juga isiannya berbahan mangga. Ini membuat kue nastar yang ia produksi memiliki rasa yang berbeda, dan tentunya segar.
Produksi Dilakukan di Rumah
Sehari-hari, Ninih membuat kue nastar mangga di kediamannya. Ia dibantu sejumlah karyawan mampu menyelesaikan belasan hingga puluhan toples per hari, sesuai pesanan pelanggan.
Walaupun usahanya skala rumahan, Ninih tetap memperhatikan kualitas dengan penggunaan terigu dan bahan lainnya yang tidak sembarangan.
Bahan yang digunakan, tentunya memengaruhi kelezatan rasa.
“Produk yang dibuat sendiri sebenarnya ada kue-kue lebaran, seperti nastar, putri salju, kue kacang dan kastengel. Tetapi yang best seller itu nastar mangganya,” kata Ninih di rumah produksi nastar mangga Mimide miliknya, mengutip Youtube Diskominfo Indramayu, Selasa (30/4).
Ada Varian Nastar Bentuk Mangga
Di tempatnya, nastar yang dibuat juga tidak hanya berbentuk bulat klasik. Namun, ia juga membuat terobosan dengan bentuk menyerupai mangga.
Nastar ini, kata Ninih, dibentuk dengan cara dicetak. Ini akan menciptakan bentuk yang ouval, layaknya buah mangga utuh.
Kemasannya pun sudah profesional, yakni menggunakan karton dan plastik sehingga higienisitasnya terjamin.
“Bentuknya memang ada yang klasik bulat, dan ada juga yang cetak menyerupai mangga. Untuk satu kartonnya di harga Rp38 ribu, isi 10 nastar dan kami sudah lengkap perizinannya seperti PIRT dan halalnya,” kata Ninih.
- Mencicipi Telur Asin Rempah Khas Indramayu, Warnanya Cokelat dan Rasanya Memikat
- Produk Kriya Nasabah PNM Jadi Incaran Pelanggan INACRAFT 2024
- 8 Negara yang Punya Produksi Mangga Terbanyak di Dunia, Indonesia Masuk dalam Daftar
- Ini Dia Pindang Lombang Khas Indramayu yang Sudah Tembus Mancanegara, Jadi Alternatif Oleh-Oleh Selain Mangga
Menangkap Peluang Mangga Gedong Gincu
Saat disinggung soal alasan pemilihan varian, Ninih menyebut jika pangsa pasar buah mangga sangat terbuka lebar terutama di Indramayu. Namun belum ada yang mengolahnya menjadi kue nastar.
Dia berpikir ketika buah nanas bisa diolah menjadi isian nastar, mengapa mangga tidak. Dari sana, ia mencoba berinovasi dengan membuat varian kue nastar berisi buah mangga dengan rasa yang manis segar dan harum.
“Jadi kenapa mangga karena peluangnya besar, dan kalau nanas saja bisa kenapa mangga tidak. Kami di sini memakai mangga gedong gincu yang jadi rajanya mangga, karena rasanya dan aromanya yang harum,” terang Ninih.
Terjual Sampai Luar Negeri
Saat ini, nastar buatannya sudah melanglang buana hingga ke beberapa wilayah di luar Indramayu. Bahkan, kue nastarnya sudah terbang sampai luar negeri di negara Hongkong.
Ninih menjadi penjual tetap di sana, melalui para pekerja migran asal setempat yang kembali memasarkan di sana.
Walau dilakukan secara rumahan, namun nastar buatannya bisa bertahan selama enam bulan dengan tanpa menggunakan bahan pengawet.
“Semoga ke depannya bisa dipasarkan lebih luas lagi, karena kalau ke luar itu kendalanya di kedaluwarsa yang hanya sampai enam bulan, seperti kemari nada permintaan dari Bali juga,” terangnya.