Cerita Sopir Angkot di Lebak Naik Kelas Berkat Jualan Emping Melinjo, Produk Terjual Sampai Singapura
Ia hanya menggunakan emping melinjo asli, tanpa campuran apapun sehingga cita rasanya otentik.
Ia hanya menggunakan emping melinjo asli, tanpa campuran apapun sehingga cita rasanya otentik.
Cerita Sopir Angkot di Lebak Naik Kelas Berkat Jualan Emping Melinjo, Produk Terjual Sampai Singapura
Kisah sopir angkot di Kampung Sindangsono Sibango, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten, Lebak, patut diteladani. Pasalnya, ia bisa naik kelas hanya dengan berjualan emping melinjo. Pesanan bahkan datang dari negara Singapura.
Sehari-hari pembuatan emping melinjo dikerjakan oleh ibu-ibu yang merupakan warga sekitar. Hadnawi yang merupakan pemilik produsen emping, sekaligus sopir angkot tersebut setiap hari mampu memproduksi hingga puluhan kilogram keripik emping melinjo siap jual.
-
Dimana sentra kerupuk emping di Lebak? Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, menjadi sentra kudapan kerupuk emping yang kesohor di wilayah Banten.
-
Kapan usaha emping melinjo di Sindangsari mulai? Banyak warga setempat yang menekuni bisnis ini sejak 1997 silam.
-
Siapa mantan TKW yang sukses berjualan bandeng? Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
-
Siapa yang sukses jual cireng? Seorang gadis 20 tahun di Bogor, Jawa Barat, membuat langkah besar dalam hidupnya dengan cara berjualan cireng di gerobak pinggir jalan. Ia rela mengesampingkan ego demi meringankan beban orang tua.
-
Bagaimana membuat klepon singkong khas Sumut? Bahan: - 300 gram singkong parut, peras airnya - 3 sendok makan santan - 2 tetes pasta pandan - 4 sendok makan tepung ketan - 1/4 sendok teh garam Bahan selanjutnya, yaitu: Bahan isi: - Gula aren atau gula merah secukupnya Bahan taburan: - 100 gram kelapa setengah tua, parut - 1 lembar daun pandan, simpulkan - 1/4 sendok teh garam Cara membuat: 1. Langkah pertama, aduk kelapa parut dan garam lalu kukus bersama daun pandan. 2. Dalam wadah campur singkong parut, tepung ketan, santan, dan garam. 3. Kemudian tambahkan pasta pandan aduk hingga rata dan bisa dibentuk, lalu beri isian. 4. Masukkan dalam kukusan yang telah dialasi daun pisang. 5. Kukus adonan kurang lebih 20 menit/sampai matang, angkat. 6. Lalu gulingkan di kelapa parut yang telah dikukus. 7. Sajikan.
-
Bagaimana Pak Kempleng awalnya berjualan sate? Dikutip dari kanal YouTube J. Christiono, nama asli Pak Kempleng adalah Pak Sakimin. Ia merintis berjualan sate dengan berkeliling Kota Ungaran sejak tahun 1960-an. Namun pada tahun 1972 Pak Sakimin meninggal dunia. Usaha itu kemudian diteruskan oleh putra keduanya, Pak Mulyono.
Ia yang kini dibantu sang istri dan belasan warga mampu memenuhi pesanan dari berbagai wilayah, dengan meraup omzet yang fantastis.
Narik Sembari Menawarkan Emping
Disampaikannya, jika awal merintis 20 tahun silam memerlukan usaha keras serta kesabaran yang tinggi.
Usahanya berjualan keripik emping melinjo pun tak selalu lancar dan kerap minim pesanan.
Namun, Hadnawi tak menyerah. Ia terus berusaha menjual keripik emping melinjo khas kampungnya ke penumpang dan orang-orang yang ia temui di jalan.
“Ada sekitar 20 tahun mah jualan emping, nah pas saya jadi sopir angkot, saya ke yang kenal dan nggak kenal saya tawarin,” ucap pria berpeci itu, mengutip Youtube SCTV Banten.
Pembeli Datang Sendiri
Bertahan puluhan tahun, usaha Hadnawi bersama warga di kampungnya berhasil. Para pelanggan pun mulai berdatangan ke alamatnya hanya untuk membeli langsung produk keripik emping yang dijual.
Dari sini, ia bisa melayani pesanan dari berbagai daerah di sekitar Banten yang menggemari cita rasa gurih keripik melinjo.
“Alhamdulillah sekarang mah, udah pada tau. Jadi nggak masarin lagi,” ujar Hadnawi.
Terjual ke Jakarta sampai Singapura
Produk emping yang dikelola Hadnawi terus mempertahankan kualitas sejak pertama diproduksi 20 tahun silam.
Ia hanya menggunakan emping melinjo asli, tanpa campuran apapun sehingga cita rasanya otentik. Emping yang dibuat juga bercita rasa gurih dan tentunya renyah saat disantap.
Saat ini, emping sudah terjual ke berbagai kota mulai dari Jakarta, Bandung bahkan terjauh sampai negara Malaysia dan Singapura.
“Penjualan kalau Jakarta, Bandung, mah udah sering,” ujar Hadnawi.
Membantu Perekonomian Warga
Untuk pembuatan emping sendiri dibutuhkan melinjo segar yang sudah dipilih. Biji melinjo kemudian dicuci dan disangrai di atas pasir bersih.
Setelah matang, emping ditumbuk oleh kaum ibu yang menjadi pekerja pembuat emping hingga pipih. Emping kemudian digoreng.
Salah seorang pekerja, Endah mengaku terbantu dengan adanya sentra emping melinjo di desanya.
Ia kini tak perlu lagi bekerja ke luar kota untuk memenuhi kebutuhan hidup suami serta anak-anaknya.
“Ini sangat membantu untuk membantu suami, anak jajan, sisanya buat beli beras makan sehari-hari. Sebelumnya saya kerja di Jakarta pabrik garmen, sekarang nggak keluar lagi,” kata Endah.