Kisah Petani Cianjur Dapat Sertipikat Tanah dengan Mudah Lewat PTSL
Asep Hasanudin mengaku awalnya tidak mengetahui bahwa ada program PTSL, karena yang tertanam dalam benaknya mengurus sertipikat itu sulit, berbelit-belit, dan mahal. Namun, ketika ada informasi mengenai PTSL di desanya, ia langsung bergegas mengurus pendaftaran tanah miliknya.
Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sudah dirasakan manfaatnya oleh warga. Hal inilah yang dialami oleh seorang petani muda bernama Asep Hasanudin (25) dari Desa Cihea, Kabupaten Cianjur yang membagikan pengalaman saat mengikuti PTSL.
Asep Hasanudin mengaku awalnya tidak mengetahui bahwa ada program PTSL, karena yang tertanam dalam benaknya mengurus sertipikat itu sulit, berbelit-belit, dan mahal. Namun, ketika ada informasi mengenai PTSL di desanya, ia langsung bergegas mengurus pendaftaran tanah miliknya.
-
Apa isi dari Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Kementerian ATR/BPN dan Kementerian KKP? Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Program Kelautan dan Perikanan serta Agraria/Pertanahan dan Tata Ruang.
-
Bagaimana Kementerian ATR/BPN ingin memaksimalkan peran GTRA dalam mengatasi permasalahan agraria? Lebih lanjut ia berharap, GTRA Summit dengan deklarasinya nanti dapat menjadi instrumen yang cukup kuat untuk menggerakan GTRA di tingkat pusat maupun daerah karena menurutnya apabila GTRA tidak maksimal maka proses pemenuhan target akan mengalami kesulitan.
-
Kenapa Kementerian ATR/BPN menyerahkan sertipikat aset BUMN dan Pemda di Kalimantan Timur? Menteri ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyerahkan sejumlah sertipikat aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam hal ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), dan sertipikat aset Pemerintah Daerah (Pemda) di wilayah Kalimantan Timur. Penyerahan tersebut berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, pada Kamis (3/8/2023). Adapun sertipikat aset BUMN yang diserahkan, yaitu 24 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara; 3 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Barat; dan 38 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Selatan. Sementara itu, sertipikat aset Pemda yang diserahkan antara lain 7 sertipikat bagi Pemerintah Kota Balikpapan; 3 sertipikat bagi Pemerintah Kota Samarinda; dan 2 sertipikat bagi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
-
Informasi apa saja yang bisa diakses masyarakat melalui website Kementerian ATR/BPN? Berbagai informasi tersedia di dalam website tersebut. Di antaranya yang terkait dengan pelayanan pertanahan dan tata ruang, kebijakan, program atau kegiatan yang dijalankan Kementerian ATR/BPN, struktur organisasi, hingga kalender kegiatan.
-
Dimana website Kementerian ATR/BPN untuk mendapatkan informasi? Salah satu platform yang mendukung terwujudnya keterbukaan informasi tersebut yaitu melalui situs web ppid.atrbpn.go.id.
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
"Jujur saya awalnya berpikir mengurus sertipikat itu sulit makanya saya malas jadinya, namun ketika pihak desa saya memberikan informasi bahwa akan ada program PTSL ini dengan membawa dokumen-dokumen yang diperlukan lalu saya menyiapkannya," ujar Asep Hasanudin pada Sosialisasi Program Strategis Kementerian ATR/BPN yang diselenggarakan di Hotel Gino Feruci, Cianjur, pada Rabu (19/10/2022).
Asep Hasanudin mengungkapkan, dalam proses pengurusan sertipikat ia begitu dipermudah dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang begitu banyak. "Saat mengetahui ada program PTSL saya langsung tanya kepada pihak desa dan ternyata hanya mengeluarkan uang Rp150.000 saja. Dalam hati, saya begitu senang sekali dan langsung saya siapkan dokumen yang diperlukan," tambahnya.
Lebih lanjut, Asep Hasanudin bercerita bahwa dirinya bertani sejak 3 tahun lalu. Di usia yang muda, ia mengaku menjadi petani karena mengikuti jejak ayahnya yang juga seorang petani. Asep Hasanudin sebagai petani sayur menjual cabai, pala, dan daun pisang untuk dijual. Harga ketika dijual pun tak menentu, maka dari itu ketika mendapatkan sertipikat tanah ia berencana akan mengagunkan sertipikat tersebut sebagai modalnya.
"Ketika mendapatkan sertipikat ini saya berencana untuk sebagai tambahan modal saya, uangnya nanti ingin saya kembangkan usaha saya. Sembari saya mencari informasi tentang ini, akan saya simpan dulu, tidak gegabah juga, dihitung-hitung," imbuhnya.
Asep Hasanudin juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Kementerian ATR/BPN karena telah mengeluarkan program PTSL yang menyentuh masyarakat. "Saya begitu terima kasih sekali kepada presiden, BPN, senang sekali. Sebagai masyarakat, program seperti ini begitu berarti untuk masyarakat bawah seperti saya ini," ucapnya.
(mdk/hhw)