Komplikasi Gangguan Kecemasan dan Cara Mencegahnya, Bisa Hilangkan Nyawa
Meski hanya sebuah perasaan, namun gangguan kecemasan yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko terhadap kondisi yang lebih parah, bahkan dapat mengancam jiwa.
Anxiety, atau kecemasan, dijelaskan oleh "Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders" (DSM-5) sebagai antisipasi ancaman di masa depan. Setiap orang merasa cemas pada satu titik atau di momen lainnya, tetapi tidak semua orang mengalami gangguan kecemasan.
Ada beberapa jenis gangguan kecemasan yang biasa dialami, seperti kecemasan umum, kecemasan sosial, dan banyak lagi. Kondisi ini tidak boleh disamakan dengan kekhawatiran sehari-hari yang biasa kita rasakan.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Cemas tentang peristiwa penting, seperti wawancara kerja, tampil di panggung, ujian besar, persalinan, atau sejumlah momen kehidupan lainnya adalah hal yang wajar. Namun, terkadang, rasa khawatir menjadi tidak terkendali dan menjadi gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang dapat didiagnosis yang ditandai dengan ketakutan berlebihan, rasa cemas, dan perubahan perilaku dan fisik terkait yang dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Kondisi ini bermanifestasi sebagai gejala fisik dan mental dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Meski hanya sebuah perasaan, namun gangguan kecemasan yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko terhadap kondisi yang lebih parah, bahkan dapat mengancam jiwa. Komplikasi gangguan kecemasan ini wajib diketahui agar menyadarkan kita untuk tidak menyepelekan kondisi ini.
Berikut adalah beberapa komplikasi gangguan kecemasan yang kami kutip dari Healthline.
Depresi
Komplikasi gangguan kecemasan yang pertama adalah depresi. Gangguan kecemasan dan depresi sering terjadi bersamaan. Mereka memiliki gejala yang sama dan sulit dibedakan. Keduanya dapat menyebabkan agitasi, insomnia, ketidakmampuan berkonsentrasi, dan perasaan cemas.
Bunuh diri
Komplikasi gangguan kecemasan yang kedua yakni dapat menimbulkan pikiran bunuh diri. Menurut National Alliance on Mental Illness, lebih dari 90 persen orang yang meninggal karena bunuh diri didiagnosis menderita penyakit mental, termasuk kecemasan. Bahkan, angka kematian bunuh diri karena kecemasan ini lebih tinggi pada orang yang juga mengalami depresi.
Jika Anda memiliki gangguan obsesif-kompulsif (OCD) atau fobia sosial, Anda juga berisiko tinggi untuk memiliki pemikiran bunuh diri. Jika Anda memiliki salah satu dari gangguan kecemasan ini bersamaan dengan depresi, risiko Anda bahkan lebih besar.
Penyalahgunaan zat
Komplikasi gangguan kecemasan yang ketiga yaitu penyalahgunaan zat. Jika Anda memiliki gangguan kecemasan, Anda berisiko tinggi mengalami kecanduan banyak zat, termasuk alkohol, nikotin, dan obat-obatan lainnya. Jika Anda mengalami depresi bersamaan dengan gangguan kecemasan, risiko Anda akan meningkat.
Seringkali, orang dengan kecemasan menggunakan alkohol dan zat lain untuk meredakan gejalanya. Sayangnya, tidak ada bukti bahwa alkohol benar-benar meredakan kecemasan. Beberapa orang melaporkan rasa lega sementara dari kecemasan saat berada di bawah pengaruh alkohol atau obat lain. Namun, penggunaan alkohol jangka panjang dapat menyebabkan perubahan biologis yang sebenarnya dapat menimbulkan kecemasan.
Orang dengan gangguan kecemasan umum (GAD), gangguan panik, dan fobia sosial sangat berisiko terhadap penyalahgunaan alkohol dan narkoba. Merokok dan penyalahgunaan zat juga umum terjadi pada kasus gangguan stres pascatrauma (PTSD). Remaja dengan PTSD juga memiliki peningkatan risiko gangguan makan.
Penyakit fisik
Komplikasi gangguan kecemasan yang terakhir yaitu penyakit fisik. Gangguan kecemasan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit tertentu. Stres kronis, yang mungkin terkait dengan kecemasan, dapat membahayakan sistem kekebalan Anda. Ini membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi, seperti pilek, flu, dan penyakit virus dan bakteri lainnya.
Efek Kecemasan Jangka Panjang
psychiatryadvisor.com
Para peneliti di Anxiety Disorders Program di Johns Hopkins Bayview Medical Center percaya bahwa ada hubungan antara kecemasan jangka panjang dan perkembangan penyakit jantung.
Salah satu alasan mengapa kondisi ini dianggap berdampak pada jantung adalah karena rasa cemas yang berlebihan bisa mengganggu banyak hal, seperti aktivitas olahraga dan pola makan yang baik, yang dapat mencegah terjadinya penyakit jantung.
Selain mempersulit untuk mengikuti jadwal atau melakukan tugas sehari-hari, kecemasan dapat menyebabkan detak jantung yang cepat, peningkatan tekanan darah, dan penurunan variabilitas detak jantung — yang semuanya membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Penelitian juga menunjukkan bahwa kecemasan sebenarnya dapat merusak otak dan meningkatkan risiko demensia di kemudian hari. Kecemasan juga dapat menempatkan orang pada risiko lebih tinggi terkena depresi, karena menyebabkan degenerasi struktural korteks prefrontal dan hippocampus.
Cara Mencegah Gangguan Kecemasan
Olahraga secara teratur: Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan dengan memproduksi endorfin, hormon yang dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
Istirahat yang cukup: Kekurangan tidur dapat menyebabkan kelelahan dan memperburuk kecemasan. Pastikan Anda tidur cukup setiap malam untuk membantu menjaga kesehatan mental Anda.
Meditasi: Meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan stres. Cobalah praktik meditasi yang teratur untuk membantu mencegah kecemasan.
Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang: Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan.
Terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan: Lakukan aktivitas yang menyenangkan dan membuat Anda merasa baik, seperti olahraga, seni, atau hobi. Ini dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan stres.
Jaga pola makan yang sehat: Makan makanan sehat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental Anda.
Hindari stres berlebihan: Cobalah untuk menghindari situasi atau orang yang dapat memicu stres dan kecemasan. Jika Anda tidak dapat menghindari situasi tersebut, cobalah untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapinya.
Jangan ragu untuk mencari bantuan: Jangan takut untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental jika Anda mengalami gangguan kecemasan. Mereka dapat membantu Anda menemukan cara terbaik untuk mengatasi kecemasan dan meningkatkan kesehatan mental Anda.