Lumbung RW ala Warga Garut, Solusi di Tengah Ketidakpastian Bansos dari Pemerintah
Membantu para masyarakat di tengah ketidakpastian bantuan sosial dari pemerintah akibat Covid-19, warga Ciawitali Garut hidupkan tradisi Lumbung RW.
Di tengah kecemasan masyarakat dalam menanti bantuan sosial (bansos) dari pemerintah di masa pandemi Covid-19 membuat para masyarakat bahu membahu membagikan paket sembako kepada masyarakat. Hal ini terjadi di RW 15 Kampung Ciawitali, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat.
Menurut Ahmad, selaku ketua RW 15 mengungkapkan bahwa memburuknya ekonomi terutama daya beli masyarakat yang turun di masa sekarang, membuat masyarakat terutama yang berkecukupan melakukan aksi gotong-royong. Aksi ini guna membantu warga lain yang terdampak akibat mewabahnya virus asal China tersebut.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
“Kami bersama pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) hanya menginisiasi, dan responsnya ternyata positif,” ujar Ahmad Sahid, disela-sela pembagian bantuan, Sabtu (16/5/2020) malam yang dilansir dari liputan6.
Tradisi di Ciawitali
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Tradisi Lumbung RW sebenarnya sudah berlangsung lama di wilayah tersebut, dan biasa dilaksanakan saat terjadi krisis pangan di Ciawitali.
Ia mengungkapkan bahwa ini merupakan tradisi yang menjadi solusi ketika mendapati warganya yang mengalami kesusahan terutama dari segi ekonomi.
Mengandalkan Kekompakan Antar Warga
Ketua RW tersebut menjelaskan jika salah satu unsur terkuat dari terlaksananya tradisi Lumbung RW yaitu berkat kekompakan antar para warga dalam membantu sesama.
Kegiatan Lumbung RW biasanya terlaksana dari iuran berupa paket sembako hasil sumbangan para warga.
“Mereka ada yang memberi beras, mie instan, telur hingga sarden (ikan olahan dalam kemasan) kita kumpulkan lalu dibagikan ke warga yang membutuhkan,” ujar Ahmad.
Membantu Masyarakat Terdampak Covid-19
Salah seorang warga yang dibantu bernama Ade (55) mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepedulian warga akan nasib dirinya. Ia menuturkan bahwa sudah lama ia menanti bantuan sosial yang tidak kunjung datang, baik dari pemerintah desa maupun pemerintah pusat.
Pria yang bekerja sebagai sopir angkutan umum tersebut mengungkapkan jika program Lumbung RW yang diinisiasi para warga Ciawitali sangat membantu masyarakat ekonomi lemah. Terutama di masa yang serba tidak pasti seperti saat ini.
Ia menuturkan jika paket bantuan tersebut akan ia pakai bersama keluarga untuk menyambung hidup selama masa pandemi.
“Kalau menunggu bantuan dari Desa, sampai kapan kami menunggu,” kata dia.
Solusi di Tengah Ketidakpastian Bantuan Pemerintah
Yudi, salah satu tokoh masyarakat Ciawitali menjelaskan tentang pemberian paket sembako atas gotong-royong warga melalui program ‘Lumbung RW’ tersebut. Menurutnya tradisi itu cukup efektif dalam menjangkau kebutuhan warga yang tidak bisa bekerja di masa seperti sekarang.
Ia menambahkan walaupun sifatnya masih sementara, namun setidaknya bantuan hasil gotong royong masyarakat Ciawitali bisa menjadi solusi efektif bagi masyarakat yang membutuhkan
“Memang tidak selamanya, namun bantuan secara stimulant itu jelas sangat dibutuhkan warga yang membutuhkan,” ujar dia.
Menurutnya, program serupa bisa digagas oleh masyarakat lainnya, baik di kabupaten Garut, maupun di luar daerah. Hal tersebut sebagai solusi lumbung pangan bagi masyarakat selama berlangsungnya pandemi Covid-19.
“Semakin banyak program serupa semakin baik,” kata dia berharap.