Manfaat Berpikir Positif dalam Islam pada Allah, Jadikan Pribadi yang Husnuzon
Dalam Islam istilah untuk berpikir positif biasa disebut husnuzon, yang memiliki arti berpikir positif juga menyampaikan arti optimisme, memegang pendapat yang baik dan berpikir baik tentang orang lain.
Dalam menjalani hidup, bagaimana kita berpikir akan memengaruhi cara kita bersikap dan berperilaku. Oleh karena itu, kita selalu diajarkan untuk menjaga pikiran positif dalam hidup.
Berpikir positif memainkan peran penting dalam psikologi positif, subbidang yang dikhususkan untuk mempelajari apa yang membuat orang bahagia dan merasa puas.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Baca juga: Contoh Takdir Muallaq Dalam Islam
Berpikir positif bukan berarti Anda mengabaikan situasi hidup yang tidak menyenangkan. Berpikir positif berarti Anda memandang ketidaknyamanan dengan cara yang lebih positif dan produktif. Anda akan berpikir kemungkinan terbaik yang akan terjadi, dan bukan yang terburuk.
Dalam Islam istilah untuk berpikir positif biasa disebut husnuzon, yang memiliki arti berpikir positif juga menyampaikan arti optimisme, memegang pendapat yang baik dan berpikir baik tentang orang lain.
Ketika berbicara tentang berpikir positif, dalam Islam harus dimulai dengan berpikir baik tentang Tuhan itu sendiri. Terdapat hadis dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana dia mengatakan bahwa Allah berfirman,
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berpikir positif dalam Islam juga memiliki dampak positif. Dalam artikel berikut kami akan sampaikan apa saja manfaat berpikir positif dalam Islam yang bisa dirasakan.
Berpikir Positif dalam Islam
Dalam Alquran, Allah berfirman,
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang mengunjing sebagian yang lain. Apakah ada sebagian kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat Lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujuraat: 12)
chromatographyonline.com
Dalam ayat tersebut, Allah melarang kaum muslimin untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Dan mengajurkan untuk selalu berprasangka baik atau berpikir positif.
Dilansir dari deccanherald.com, orang yang selalu memikirkan hal-hal buruk dan membayangkan bahwa ada hal-hal buruk akan terjadi padanya, akan berpikir tidak adil dan tidak baik tentang Tuhan. Sedangkan manfaat berpikir positif dalam Islam, menunjukkan orang yang memiliki pikiran yang baik, berpikir positif tentang Tuhan, dan akan dianugerahkan dengan kebaikan.
Begitu kita memiliki pikiran positif pada Tuhan, maka kita juga akan memiliki pandangan dan pikiran yang baik pada orang lain dan tidak memandang rendah mereka karena beberapa kesalahan yang mungkin terlihat pada mereka.
Kita harus menyadari bahwa tidak seorangpun dari kita yang sepenuhnya baik atau sepenuhnya buruk. Jadi kita tidak bisa hanya berfokus pada sisi buruknya dan bersikap sinis terhadapnya. Namun kita bisa melihat kebaikan pada orang tersebut dan selalu mengharapkan hal-hal yang baik dan positif dari mereka.
Tidak ada ruginya berprasangka baik pada orang lain. Justru kita malah mendapatkan manfaat berpikir positif dalam Islam saat berprasangka baik pada orang lain.
Manfaat Berpikir Positif dalam Islam
Berkaitan dengan prasangka, terdapat ayat yang menjelaskan anjuran berhunuzon, seperti ayat berikut,
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah: 216).
Berikutnya, terdapat ayat,
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): " Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al Baqarah: 286).
Selain dianjurkan agama, juga terdapat beberapa manfaat berpikir positif dalam Islam seperti yang kami kutip dari Liputan6.com,
- Manfaat berpikir positif dalam Islam akan melahirkan kesadaran bagi kaum muslimin, bahwa segala sesuatu di alam semesta ini berjalan sesuai dengan aturan dan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah.
- Mendorong manusia untuk berusaha dan beramal untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat dan mengikuti hukum sebab akibat yang berlaku dari ketetapan Allah.
- Mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah yang memiliki kekuasaan dan kehendak yang mutlak.
- Menanamkan sikap tawakal dalam diri manusia, dengan menyadari bahwa manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, sedangkan hasilnya dipasrahkan pada Allah sebagai zat yang mengatur kehidupan manusia.
- Sikap husnuzon mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman hidup karena adanya keyakinan bahwa setiap yang terjadi adalah atas kehendak Allah.