Al-Qur'an sebagai Pedoman Hidup, Penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang Jalan Menuju Kebahagiaan dan Kesuksesan
UAH menegaskan bahwa Al-Qur'an bukan sekadar bacaan biasa atau sekadar teks untuk dilihat dan dibaca.
Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam lebih dari sekadar teks yang dibaca dalam ritual keagamaan. Kitab ini memberikan panduan hidup yang dapat mengantarkan manusia menuju kesuksesan di dunia maupun di akhirat. Dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) membahas tentang keistimewaan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube @HijrahFisabilillah941, UAH menekankan bahwa Al-Qur'an seharusnya dipandang sebagai sumber inspirasi dan solusi untuk berbagai persoalan hidup.
"Semua yang terkandung dalam Al-Qur'an ini bukan bacaan biasa, bukan akses untuk dilihat biasa, bukan untuk disuarakan biasa. Di dalamnya ada pedoman kehidupan yang mengantarkan pada kesuksesan dan kebahagiaan," ungkap UAH. Salah satu ayat yang menjadi dasar penting adalah firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 2: Zalikal-kitabu la raiba fih(i), hudal lil-muttaqin(a), yang berarti, "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa."
-
Apa yang dijelaskan Ustadz Adi Hidayat tentang cara meraih ridha Allah? Ustadz Adi Hidayat atau lebih dikenal dengan sebutan UAH, menjelaskan tentang cara untuk memperoleh ridha Allah SWT dalam menjalankan ibadah.
-
Kata-kata Nabi Muhammad apa yang bisa jadi pedoman hidup? Kata-kata Nabi Muhammad bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siapa Ustadz Adi Hidayat ? Ulama muda yang berasal dari Kulliyah Dakwah Islamiyah Tripoli, Libya, yaitu Ustadz Adi Hidayat, atau lebih dikenal dengan sebutan UAH, membagikan informasi mengenai amalan yang dapat mempercepat seseorang dalam mendapatkan rezeki yang berkah.
-
Apa rahasia kebahagiaan dalam Islam? 'Rahasia kebahagiaan itu ada dalam 3 hal: Bersabar, bersyukur dan ikhlas.'
-
Apa rahasia kebahagiaan menurut Quotes Islami? 'Rahasia kebahagiaan itu ada dalam 3 hal: Bersabar, bersyukur dan ikhlas.'
-
Bagaimana Al-Quran membentuk kehidupan manusia? 'Malam Nuzulul Quran adalah saat untuk merenungkan bagaimana Al-Quran telah membentuk sejarah dan hati manusia.'
UAH menjelaskan bahwa kesuksesan dan kebahagiaan yang dijanjikan dalam Al-Qur'an hanya dapat dicapai oleh mereka yang termasuk golongan orang-orang bertakwa.Golongan ini disebut sebagai al-muttaqin, yaitu individu yang hidup sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan sunnah Nabi. "Pedoman ini akan berlaku, tapi tidak untuk semua orang.
Kesuksesan itu, kebahagiaan itu, hanya untuk orang-orang bertakwa," jelasnya. Dengan demikian, Al-Qur'an tidak hanya berfungsi sebagai bacaan, tetapi juga sebagai panduan hidup yang relevan bagi setiap umat Islam dalam mencapai tujuan hidup yang lebih baik, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Selasa(17/12).
Kunci untuk Memahami Al-Qur'an
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa takwa merupakan kunci utama dalam memahami serta mengamalkan Al-Qur'an. Generasi yang bertakwa adalah generasi yang sukses dan bahagia dalam menjalani hidupnya, hingga akhirnya kembali kepada Allah di kehidupan setelah mati. Takwa, menurut UAH, terdiri dari tiga aspek penting yaitu kesadaran penuh kepada Allah, ketaatan terhadap perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Dengan memiliki takwa, seseorang akan mendapatkan petunjuk yang akan membimbing setiap langkah dalam kehidupannya. "Generasi bertakwa itu tidak hanya sukses di dunia, tapi juga bahagia di akhirat. Mereka inilah yang disebut al-muflihun, generasi yang mendapatkan falah," jelasnya. Lebih jauh, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan agar umat Islam tidak meragukan isi Al-Qur'an.
Keyakinan terhadap kebenaran kitab suci ini merupakan langkah awal untuk mencapai keberkahan dalam hidup. Dalam era modern ini, banyak tantangan yang dapat menjauhkan seseorang dari nilai-nilai Al-Qur'an. Oleh karena itu, UAH mengajak umat Islam untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai acuan utama dalam menyelesaikan setiap permasalahan.
"Al-Qur'an tidak pernah ketinggalan zaman. Apa pun yang terjadi dalam kehidupan ini, jawabannya ada di dalamnya," tegasnya. Sebagai pedoman hidup, Al-Qur'an mencakup berbagai aspek, mulai dari ibadah, muamalah, hingga akhlak. Dengan memahami dan mengamalkannya, seseorang dapat mencapai keseimbangan hidup yang sejati.
Jadikan Al-Qur'an sebagai yang utama
UAH menekankan pentingnya pendidikan yang berlandaskan Al-Qur'an untuk membentuk generasi yang bertakwa. Ia menyatakan bahwa pendidikan ini seharusnya dimulai sejak usia dini agar nilai-nilai Al-Qur'an dapat tertanam dalam diri individu. "Jika kita ingin generasi yang kuat, yang bertakwa, maka pendidikan Al-Qur'an harus menjadi prioritas," tegasnya. Selain itu, ia mendorong umat Islam untuk lebih mendalami pemahaman terhadap Al-Qur'an melalui tafsir dan kajian ilmiah.
Pemahaman yang mendalam ini tidak hanya akan memperkuat iman, tetapi juga membantu individu dalam membuat keputusan yang bijak. Menurut UAH, Al-Qur'an merupakan sumber energi spiritual yang tidak akan pernah habis. Dengan mendekatkan diri kepada Al-Qur'an, seseorang dapat merasakan ketenangan, meningkatkan rasa percaya diri, serta optimisme dalam menjalani kehidupan.
"Ketika hati terpaut pada Al-Qur'an, maka hidup akan terasa lebih ringan. Semua masalah punya jalan keluar, semua kebahagiaan bisa diraih," katanya. Ceramah ini juga berfungsi sebagai pengingat bagi umat Islam agar tidak hanya menjadikan Al-Qur'an sebagai hiasan atau hafalan belaka, tetapi benar-benar mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan, "Jangan hanya membaca Al-Qur'an, tapi pahami dan amalkan. Itulah inti dari pedoman hidup." Dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai panduan, umat Islam tidak hanya akan menemukan kebahagiaan di dunia, tetapi juga memperoleh keberkahan di akhirat. Ajaran yang terkandung dalam kitab suci ini adalah jawaban atas setiap persoalan hidup yang dihadapi.