Mengenal Batik Indramayu, dari Pengaruh Lasem hingga Hampir Punah Ditelan Zaman
Keunikan batik Indramayu seakan mengangkat identitas kemasyarakatan di wilayah pesisir pantura Jawa Barat itu. Namun kurangnya minat dari kalangan muda untuk melestarikan batik Indramayu tersebut membuat batik khas kota mangga tersebut terancam punah.
Batik merupakan pakaian khas nusantara yang telah diwariskan secara turun temurun sejak zaman dahulu kala. Hampir seluruh wilayah di Indonesia memiliki ciri khusus seputar batik sebagai identitas wilayahnya.
Di Indramayu, Jawa Barat terdapat batik khas yang saat ini masih digemari oleh beberapa kalangan. Namun keberadaan batik Indramayu tersebut saat ini mengalami kondisi yang surut, mengingat banyak kalangan muda yang tidak mengenal batik dari Indramayu. Situasi ini semakin mengkhawatirkan karena para pengusaha batik mengaku kesulitan melakukan regenerasi pembatik karena minimnya minat para pemuda menekuni batik sehingga usaha mereka terancam gulung tikar.
Sejarah Batik Indramayu
Sejarah Batik khas Indramayu dimulai sejak munculnya kerajaan Demak pada tahun 1527. Pada masa tersebut banyak pembuat batik dari kawasan Lasem di Rembang yang hilir mudik untuk melakukan perdagangan di kawasan pesisir Jawa termasuk Indramayu.
Sejak saat itu, pengaruh kuat dari batik Lasem banyak diadopsi untuk dituliskan atau dicetak kembali pada batik Indramayu. Namun secara garis besar pada era tersebut motif batik dari kedua wilayah tadi memiliki pengaruh kuat dari motif khas China yang memang pada masa itu menguasai pasar perdagangan seputar kerajinan maupun kain.
Ilustrasi Perdagangan Nusantara
indonesia.go.id 2020 Merdeka.com
Ciri Batik Indramayu
Batik khas dari Indramayu memiliki ciri khusus. Kebanyakan ciri dari motif batik Indramayu diadopsi dari letak geografis masyarakat khas pesisir Indramayu melalui bentuk kapal nelayan, hingga motif ikan serta biota laut.
Motif tersebut merupakan gambaran dari kisah hidup masyarakat pesisir yang sehari-hari dekat dengan kehidupan di laut sebagai sumber mata pencaharian utama.
Motif Batik Indramayu
Di Indramayu sendiri terdapat banyak jenis batik yang menjadi identitas yang sangat kuat,. Namun sedikitnya terdapat 7 motif batik yang menjadi andalan di wilayah Indramayu.
1. Batik Motif Kapal Karam
Motif Batik Kapal Karam
infobatik.id 2020 Merdeka.com
Mengingat Indramayu merupakan kawasan pesisir pantai laut Jawa, maka di kawasan tersebut terdapat banyak kapal yang digunakan oleh nelayan untuk menjaring ikan. Motif Kapal Karam sendiri merupakan jenis batik yang banyak dijumpai di kawasan Indramayu dan sekitarnya. Motif ini menggambarkan sebuah pola dari tenggelamnya kapal milik nelayan.
Motif batik Kapal Karam memiliki pola ritmis dan dinamis dengan bentuk-bentuk lengkung serta garis meruncing yang biasa disebut ririan dengan berlatar putih serta gelap. Latar batik diisi penuh oleh cocohan yaitu pemberian titik titik (cecek) yang dibuat dengan menggunakan jarum.
Untuk isen isen (isian) banyak menggunakan garisgaris halus pendek yang biasa disebut sawut yang berkesan kaku. Warna yang digunakan biasanya terdiri dari dua jenis yaitu warna biru atau merah marun yang cenderung lebih gelap dengan kombinasi latar berwarna cerah.
2. Batik Motif Ganggeng
Motif Batik Ganggeng
infobatik.id 2020 Merdeka.com
Motif Ganggeng merupakan jenis batik Indramayu yang populer selanjutnya. Pada motif ini masih terdapat pola yang mirip dengan Kapal Karam namun berbentuk lebih lembut pada liukkannya. Motif batik ini menggambarkan tentang kehidupan rumput laut yang hidup di perairan Indramayu.
Batik bermotif Ganggeng biasanya mempunyai pengelompokan berdasarkan identitas pengguna serta penyesuaian warnanya :
Warna merah terang pada batik dipakai oleh wanita muda dalam masa subur.
Warna merah dan biru dipakai oleh wanita yang sudah mempunyai anak.
Warna merah ungu yang cenderung gelap dipakai oleh wanita lanjut usia
Warna hitam biasa dipakai untuk menyelimuti mayat.
3. Batik Motif Iwak Etong
Motif Batik Iwak Etong
infobatik.id 2020 Merdeka.com
Jenis batik berikutnya adalah batik bermotif Iwak Etong atau biota laut. Pada motif batik ini terdapat banyak variasi dari ikan-ikan kecil dan ikan besar sebagai simbol dari kawasan pesisir Indramayu yang memang dekat dengan laut.
Bentuk sirip ikan yang dibuat meruncing (ririan) merupakan gambaran karakteristik motif batik Paoman yaitu motif terbentuk dari garis lengkung dan garis yang meruncing (ririan). Penambahan isen-isen sawut dan cecek memberikan kesan berbeda dengan bentuk asli dari ikan tersebut. Isen-isen sawut dan cecek mengisi seluruh badan ikan, yaitu terdapat pada kepala, sirip, badan dan ekornya.
4. Motif Batik Kembang Gunda
Motif Batik Kembang Gunda
infobatik.id 2020 Merdeka.com
Motif batik Kembang Gunda merupakan jenis batik dengan susunan gambar dari sebuah tanaman yang banyak tumbuh di rawa-rawa/balong di pesisir pantai dan bermanfaat menjadi bagian isi makanan rumbah.
Memiliki rasa sedikit pahit/sepet/hambar namun bisa dijadikan sebagai campuran beberapa masakan. Motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang.
Karena maknanya, kain ini biasa dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan. Harapannya adalah agar cinta kasih ini akan menghadapi kedua mempelai, diberi kesabaran walau pahit manis dalam kehidupan yang akan ditempuh.
5. Motif Batik Swastika
infobatik.id 2020 Merdeka.com
Motif Batik Swastika memiliki arti kemakmuran yang terus menerus. Motif batik Indramayu Swastika dibentuk dari persegi yang tersusun rapi yang dilengkapi dengan isenan (isi) khas seperti ikan dan udang yang melambangkan keanekaragaman flora dan fauna wilayah pesisir Indramayu.
6. Motif Batik Kereta Kencana
Motif Batik Kereta Kencana
infobatik.id 2020 Merdeka.com
Kereta menjadi simbol dari kekuasaan, kemegahan, kebijaksanaan, kebangsawanan, dan menggambarkan puncak pencapaian tujuan. Motif ini melambangkan kendaraan khusus para jenderal untuk meninjau kampung-kampung ketika berkeliling di sepanjang wilayah Indramayu Utara, karena anggapan mereka basis Masyumi berada di daerah Babadan dan sekelilingnya.
Sesampainya di sana mereka berteriak sambil meniupkan slompret sebagai pertanda waktu alarm yang tujuannya untuk mengangkat harta pribumi untuk perbekalan Belanda. Istilah sekarang garong di malam hari. Itulah kisah kekejaman penjajah yang digambarkan dalam motif batik ini.
7. Motif Batik Indramayu Merak Ngibing
Motif Batik Merak Ngibing
infobatik.id 2020 Merdeka.com
Batik motif Merak Ngibing merupakan motif batik yang menggambarkan keindahan dan keharmonisan dari masyarakat pesisir yang terinspirasi dari tarian sepasang merak. Burung Merak adalah burung yang sangat cantik dan indah serta seluruh tubuhnya dibalut oleh bulu dengan warna-warni yang mencolok.
Lebih luas lagi, merak yang menari menggambarkan keindahan alam di daerah garut yang yang dipenuhi oleh warna-warna segar nan indah.
Terancam Punah
Dilansir dari antaranews.com, banyak perajin batik yang saat ini mengeluh karena banyaknya kalangan muda yang kurang berminat untuk belajar membuat batik khas Indramayu tersebut.
Para pengusaha batik pun mengaku kesulitan melakukan regenerasi pembatik karena minimnya minat para pemuda menekuni batik sehingga usaha terancam gulung tikar.
Antaranews.com 2020 Merdeka.com