Mengenal Jenis Kata Hubung, Lengkap dengan Penjelasan dan Contohnya
Kata hubung sering juga disebut konjungsi yang merupakan kata tugas yang berfungsi menghubungkan dua satuan bahasa yang setara, seperti kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang disampaikan penutur satu kepada penutur lainnya. Para pakar linguistik deskriptif biasanya mendefinisikan bahasa sebagai satu sistem lambang bunyi. Lambang bunyi ini bersifat arbitrer yang kemudian lazim digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi di dalam masyarakat. Bahasa tidak dapat dilepaskan dari budaya dan masyarakat pemakaiannya karena kelangsungan bahasa sangat ditentukan oleh masyarakat pemakai bahasanya sendiri.
-
Kapan Ajeng Kamaratih belajar bahasa asing? Mantan finalis Miss Indonesia, pembaca berita, dan presenter televisi, Ajeng Kamaratih hobi belajar bahasa asing.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Apa yang bikin Sekala jago bahasa Inggris? Sekala, yang semakin jago bahasa Inggris, selalu bikin gemas deh. Dia ngajarin Ditto bahasa Inggris dengan sabar banget, kayak orang dewasa banget deh.
-
Bagaimana cara berlatih pidato bahasa Jawa? Agar dapat berpidato dengan fasih dan lancar, tentu diperlukan latihan secara berulang-ulang. Para pelajar pun dapat berlatih untuk berpidato dengan naskah yang akan dibicarakan di depan umum.
-
Bagaimana cara melatih kosakata bahasa asing? Mencari Teman Penutur Asli Sambil menambah kosakata, kamu harus melatihnya dengan penutur asli. Di zaman serba digital, mudah buat menemukan teman dari negara lain untuk membantumu belajar bahasa asing.
Saat belajar mengenai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita juga perlu memahami terkait kata hubung. Ada pengertian hingga jenis dan penggunaan kata hubung yang perlu diketahui.
Kata hubung sering juga disebut konjungsi yang merupakan kata tugas yang berfungsi menghubungkan dua satuan bahasa yang setara, seperti kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa. Selain itu, konjungsi dapat disebut pula perangkaian, yang berfungsi merangkaikan antara unsur bahasa yang satu dengan unsur bahasa yang lainnya dalam kalimat.
Berikut jenis kata hubung yang telah dirangkum merdeka.com melalui media.neliti.com dan berbagai sumber lainnya pada Kamis, (25/06/2022).
Pengertian Kata Hubung Menurut Para Ahli
1. Anton Moeliono (2003)
Dalam bukunya yang berjudul "Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia", dijelaskan pengertian kata hubung atau konjungsi adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, yakni kata dengan kata, frase dengan frase atau klausa dengan klausa.
2. Lalu Alwi (2003)
Menjelaskan pengertian kata hubung sebagai kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, yakni kata dengan kata, frasa dengan frasa atau klausa dengan klausa. Terakhir, Mulyono (2013) menjelaskan pengertian kata hubung atau konjungsi sebagai kata yang memiliki fungsi untuk menghubungkan satuan-satuan sintaksis, baik antara kata dengan kata, frase dengan frase, kalimat dengan kalimat dan juga paragraf dengan paragraf.
3. Menurut Chaer (2000)
pengertian kata hubung atau konjungsi adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.
Jenis-Jenis Kata Hubung
Setelah mengetahui pengertian kata hubung menurut para ahli, selanjutnya kamu perlu memahami jenis-jenis kata hubung dan penggunaannya. Bahasa Indonesia dapat dikelompokkan atas: Konjungsi Adversertif (tetapi, namun), Konjungsi Kausal (sebab, karena), Konjungsi Kordirnatif (dan, atau, tetapi), Konjungsi Korelatif (entah, baik, maupun), Konjungsi Subordinatif (meskipun, kalau, bahwa), Konjungsi Temporatif(sebelum, sesudah).
Sementara itu, berdasarkan konjungsi sebagai alat relasi yang erat (cohesive) dapat dibagi atas beberapa bagain terutama kalau dibagi atas atau berdasarkan perilaku sintaksisnya adalah sebagai berikut:
1. Konjungsi Koordinatif
Jenis-jenis kata hubung yang pertama adalah konjungsi koordinator. Konjungsi kordirnatif atau kata penghubung kordirnatif, lazimnya dipahami sebagai kata penghubung yang bertugas menghubungkan dua unsur kebahasaan atau yang lebih cenderung sama tataran tingkatan kepentingannya. Konjungsi kordinatif bertugas menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih yang memiliki status sama.
2. Konjungsi Subordinatif
Jenis-jenis kata hubung berikutnya adalah konjungsi suboordinatif. Konjungsi ini adalah jenis-jenis konjungsi atau penghubung yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Konjungsi subordinatif sebagai konjungsi intrakalimat.
Pemaknaan sebuah konjungsi harus berada di dalam konteks kolokasinya dalam kalimat. Konjungsi subordinatif yang lazim digunakan ialah agar, akibat, apabila, bila, asal, bahwa, berhubung, karena, sebab, bilamana, disamping, selain, hingga, jika, kecuali, tatkala, meskipun, sekalipun, seandainya, sebelum, sehingga, sejak, semenjak, selama, sesudah, setiap kali, supaya, tempat, untuk, yang, sampai.
3. Konjungsi Korelatif
Bukan hanya konjungsi subordinatif, jenis-jenis kata hubung lainnya adalah konjungsi korelatif yang merupakan konjungsi terbelah, yaitu sebagian terletak di awal kalimat dan sebagian lagi terletak di di tengah, seperti baik, maupun, tidak hanya, tetapi, demaikia, baik, maupun, tidak hanya, tetapi demikian (rupa), sehingga apakah atau entah entah jangankan pun.
4. Konjungsi antar Kalimat
Sementara itu, baik dalam konteks lisan maupun konteks tulis, konjungsi antarkalimat selalu berada di awal kalimat karena memang tugas pokoknya adalah mengawali kalimat yang baru.
Selain bertugas mengawali kalimat, konjungsi atau kata penghubung antarkalimat juga bertugas menghubungkan ide atau gagasan yang terdapat pada kalimat yang ada di depannya dengan ide atau gagasan yang terdapat pada kalimat yang diawalinya tersebut.
Contoh-contoh konjungsi antar kalimat dalam bahasa Indonesia itu di antaranya:
Biarpun demikian, biarpun begitu, sekalipun demikian, sekalipun begitu, walaupun demikian,walaupun begitu, meskipun begitu, meskipun demikian, sungguhpun demikian, sungguhpun begitu, kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahwasannya, malahan, malah, akan tetapi, namun, kecuali itu, dengan demikian, oleh karena itu, oleh sebab itu, sebelum itu.