Contoh Kata Depan berdasarkan Jenis, Ketahui Aturan dan Kesalahan Umum Penulisannya
Kata depan adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan kata-kata dalam kalimat dan biasanya diletakkan sebelum kata benda, kata sifat, atau kata keterangan.
Contoh kata depan adalah kata yang merangkai sebuah kata-kata atau bagian kalimat, yang biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina.
Contoh Kata Depan berdasarkan Jenis, Ketahui Aturan dan Kesalahan Umum Penulisannya
Dalam bahasa Indonesia, terdapat istilah preposisi, yang sering kita temui di banyak kalimat. Mungkin beberapa orang masih bingung dengan istilah preposisi, dan akan lebih mengenalinya ketika disebut sebagai 'kata depan'. Kata depan adalah jenis kata yang digunakan untuk menghubungkan kata-kata dalam kalimat dan biasanya diletakkan sebelum kata benda, kata sifat, atau kata keterangan.
Kata depan menunjukkan hubungan antara objek dengan bagian lain dalam kalimat, seperti lokasi, arah, waktu, atau cara.
Ada banyak contoh kata depan yang sering kita gunakan. Namun, tidak semua contoh kata depan ini berada dalam satu jenis yang sama.
Berikut merdeka.com akan sampaikan apa saja contoh kata depan berdasarkan jenis-jenisnya, dan bagaimana aturan penulisan preposisi ini.
merdeka.com
-
Dimana kata depan dasar bisa ditemukan? Contoh kata depan dasar adalah dari, di, dengan, ke, oleh, pada, sejak, sampai, seperti, untuk, buat, bagi, akan, antara, demi, hingga, kecuali, tentang, seperti, serta, dan tanpa.
-
Kenapa kata depan penting dalam membuat kalimat? Fungsinya sangat penting dalam membantu menyusun kalimat agar lebih jelas dan terstruktur.
-
Bagaimana kata depan menunjukkan hubungan antar kata? Kata depan dapat memberikan informasi mengenai lokasi, arah, waktu, posisi, atau hubungan lainnya.
-
Kata depan apa yang biasa digunakan untuk menyatakan arah? Kata depan dapat memberikan informasi mengenai lokasi, arah, waktu, posisi, atau hubungan lainnya.
-
Gimana cara susun kata yang benar? • Pelajari Dasar-dasarnya: Memahami tata cara permainan, aturan, dan cara kerja susun kata adalah langkah pertama yang penting diperhatikan.
-
Bagaimana ciri khas kata baku? Ciri-ciri kata baku • Tidak dapat berubah setiap saat. • Bukan digunakan untuk percakapan sehari-hari karena bersifat lebih kaku. • Tidak terpengaruh oleh bahasa asing maupun bahasa daerah. • Memiliki minimal subjek dan predikat. • Digunakan sesuai dengan konteks yang tepat dalam kalimat Bahasa Indonesia. • Tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan). • Memiliki arti yang jelas dan tidak ambigu.
Contoh Kata Depan berdasarkan Jenisnya
Kata Depan Dasar
Jenis kata depan yang pertama adalah kata dasar. Kata depan ini tidak memiliki imbuhan, awalan, atau sisipan. Ini adalah jenis kata depan tunggal yang memiliki bentuk murni tanpa tambahan kata apapun.
Untuk kata depan dasar yang diikuti dengan keterangan tempat dan waktu, maka penulisan kata depannya wajib dipisah. Namun jika fungsinya sebagai imbuhan atau diikuti oleh kata selain tempat dan waktu, maka penulisannya disatukan.
Contoh kata depan dasar yaitu: dari, di, dengan, ke, oleh, pada, sejak, sampai, seperti, untuk, buat, bagi, akan, antara, demi, hingga, kecuali, tentang, seperti, serta, dan tanpa.
Kata Depan Gabungan
Jenis kata depan yang kedua yaitu kata depan gabungan, atau yang biasa disebut kata depan majemuk. Kata depan ini adalah kata depan tunggal yang diletakkan secara berurutan. Jenis-jenis kata depan ini menjadikan suatu kalimat memiliki dua kata depan yang ditulis berdampingan.
Adapun contoh kata depan yang masuk kategori berdampingan antara lain adalah: kepada, daripada, oleh karena itu, antara… dengan, sejak… sampai.
Kata Depan Kolerasi
Jenis kata depan yang ketiga adalah kata depan berkorelasi.
Jenis kata depan ini terdiri dari dua kata yang saling berpasangan dengan penempatan yang terpisah dari frasa lain. Jadi, dalam satu kalimat, akan ada dua kata depan yang saling berjauhan.
Adapun contoh kata depan yang masuk kategori kata depan kolerasi antara lain adalah: dari… hingga, sejak… sampai, antara, dan lain sebagainya.
Kata Depan Berafiks
Jenis kata depan yang keempat adalah kata depan berafiks.
Kata depan ini mengandung imbuhan, yang berkembang sesuai dengan imbuhan yang dipakai dan mempengaruhi fungsi dari kata depan tersebut.
Jenis kata depan ini juga memiliki awalan, akhiran, dan gabungan dari kata kerja, kata sifat, atau kata nomina yang menyertainya.
Oleh karena itu, bentuk kata depan ini tidak asli lagi, melainkan sudah ditambahkan imbuhan dan menjadi satu kata utuh.
Contoh kata depan berafiks atau berimbuhan antara lain adalah: bersama, beserta, menuju, menurut, sekitar, selama, seluruh, bagaikan, terhadap, melalui, dan mengenai.
Fungsi Kata Depan
Sadar atau tidak, kita sudah sering menggunakan kata depan dalam berbagai percakapan atau pun saat menulis. Karena memang, kata depan memiliki banyak fungsi dalam menunjukkan sesuatu.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari kata depan yang kami kutip dari laman liputan6.com:
- untuk menyatakan tempat berada.
- untuk menyatakan perbandingan.
- untuk menyatakan hal atau masalah.
- untuk menyatakan sebab-akibat.
- untuk menyatakan maksud atau tujuan.
- untuk menyatakan arah asal.
- untuk menyatakan arah tujuan.
- untuk menyatakan pelaku.
- untuk menyatakan alat.
- untuk menyatakan tempat berlangsung.
Aturan Penulisan Kata Depan
Penggunaan kata depan tidak sesederhana yang dibayangkan.
Kita mungkin dengan mudah menggunakan kata depan ini saat berkomunikasi dengan orang lain, namun pada kenyataannya ada aturan yang harus kita perhatikan saat menulis kata depan.
- Kata depan “di”, “ke”, dan “dari”, tidak boleh disambung, sehingga harus dipisah dengan kata belakangnya ketika menunjukkan arah, tempat, waktu, dan tempat. Contoh aturan kata depan ini adalah: di luar, di sana, di siang hari, ke toko, ke luar, dari belakang, dari Surabaya, dan lain-lain.
- Namun, aturan pemisahan kata ini dikecualikan untuk kata depan yang sudah lazim seperti “kepada”, “daripada”, “dipukul”, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan kata depan yang bertemu imbuhan dari sebuah kata. Contohnya dibeli, dibawa, dilepas, keluar, kelepas, kebawa, daripada, dan lain-lain.
- Aturan penulisan kata depan terakhir adalah ketika kata depan akan digunakan pada judul, maka penulisannya harus menggunakan huruf kecil. Contohnya seperti Ada Udang di Balik Batu; Presiden Menyampaikannya kepada Menteri; dan lain sebagainya.
Kesalahan dalam Penulisan Kata Depan
Kesalahan dalam penulisan kata depan ini mungkin biasa kita temui dan bisa berdampak pada makna dan kejelasan kalimat.
Berikut adalah beberapa kesalahan umum dalam penulisan kata depan tersebut:
1. Penulisan Kata Depan yang Tidak Tepat
Kata depan seperti “di”, “ke”, dan “dari” seringkali ditulis secara tidak tepat, baik dari segi pemisahan maupun penyatuan dengan kata yang mengikutinya.
Misalnya, “di dalam” yang sering salah ditulis menjadi “didalam”.
Penulisan yang benar adalah dengan memisahkan kata depan “di” dari kata benda yang diikutinya.
2. Penggunaan Kata Depan yang Tidak Sesuai
Kesalahan lain adalah penggunaan kata depan yang tidak sesuai dengan konteks kalimat.
Misalnya, menggunakan “dari” ketika seharusnya menggunakan “ke”. Hal ini dapat mengubah arah atau tujuan yang dimaksud dalam kalimat.
3. Kesalahan Penempatan Kata Depan dalam Kalimat
Kata depan tidak boleh diletakkan di awal kalimat kecuali ada kalimat lain yang mendahuluinya. Kesalahan penempatan ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman tentang struktur kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia.
4. Penggunaan Kata Depan yang Berlebihan
Kesalahan lain adalah penggunaan kata depan yang berlebihan atau tidak perlu, yang dapat membuat kalimat menjadi redundan atau berbelit-belit.
5. Kesalahan dalam Gabungan Kata dengan Kata Depan
Kesalahan umum lainnya adalah dalam penulisan gabungan kata yang melibatkan kata depan.
Misalnya, “berdasarkan” yang sering salah ditulis menjadi “berdasar kan” atau “ber dasarkan”.