Mengenal Jenis Wawancara Kerja, Berikut Penjelasannya
Wawancara kerja pada dasarnya merupakan tahap rekrutmen yang biasanya dilakukan perusahaan untuk mempelajari langsung kandidat. Tahap ini cukup penting karena menentukan apakah kamu bisa mendapatkan posisi tersebut atau tidak.
Di tengah sempitnya lapangan pekerjaan, mencari kerja tentu bukanlah hal mudah. Persaingan yang semakin ketat menuntut kita untuk tahu banyak hal.
Bekal dasar yang harus dimiliki seseorang sebelum ia melamar pekerjaan adalah mengetahui jenis-jenis wawancara kerja. Pengetahuan akan jenis wawancara kerja sedikit banyak akan membuat kamu merasa lebih mantap dan yakin saat nanti dihadapkan dengan situasi wawancara kerja.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan doa pembuka rapat kerja dibaca? Doa pembukaan rapat kerja merupakan salah satu elemen penting yang sering kali dihadirkan dalam berbagai pertemuan formal, baik itu di lingkungan bisnis, pemerintahan, maupun organisasi sosial.
-
Bagaimana cara kerja GamaWarni? Edia menjelaskan bahwa pengembangan GamaWarni merupakan wujud mekanisasi teknologi pewarnaan kain yang mengacu pada teknik pewarnaan manual untuk dihilirkan ke industri. Dengan begitu, penggunaan pewarna alami bisa terakselerasi sehingga secara bertahap bisa mengurangi pemakaian pewarna buatan.
-
Apa pekerjaan Ambar? Meskipun tidak terlibat dalam dunia hiburan, Ambar tetap memukau dengan gaya busana yang modis namun terlihat santai dan effortless. Ambar juga menarik perhatian dengan postur tubuhnya yang proporsional, layaknya seorang model. Ternyata, selain menjadi seorang chef yang berbakat, Ambar juga memiliki hobi pelesir keliling dunia, seperti yang terlihat dari unggahan-unggahan di media sosialnya.
-
Bagaimana haji plus bekerja? Haji plus diorganisir oleh penyelenggara haji khusus yang memanfaatkan alokasi visa dari kuota haji yang ditentukan oleh pemerintah. Aturan ini diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2019, yang menjadi dasar hukum bagi pelaksanaan haji plus.
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
Wawancara kerja pada dasarnya merupakan tahap rekrutmen yang biasanya dilakukan perusahaan untuk mempelajari langsung kandidat. Tahap ini cukup penting karena menentukan apakah kamu bisa mendapatkan posisi tersebut atau tidak.
Maka dari itu, diperlukan persiapan kerja yang matang agar dapat melalui tahap wawancara dengan baik sehingga hasilnya tidak mengecewakan. Lebih jauh berikut ini jenis wawancara kerja, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum merdeka.com melalui themuse.com dan berbagai sumber lainnya pada Rabu, (08/02/2022).
1. Wawancara Tradisional
Jenis wawancara kerja yang pertama adalah wawancara tradisional atau one on one. Tipe wawancara ini kerap digunakan dan kamu sudah pasti familiar dengan wawancara tipe ini. Di mana perwakilan perusahaan, biasanya HRD dan user (pengguna) akan bekerja sama untuk membuat pertanyaan untuk sesi tanya jawab untuk mengetahui apakah kamu kandidat yang mereka cari atau tidak.
Contoh pertanyaan yang kerap muncul dalam wawancara ini adalah "ceritakan mengenai diri anda" hingga "mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini".
2. Wawancara Situasional
Jenis wawancara kerja berikutnya adalah wawancara situasional. Wawancara ini fokus pada kinerja masa depan kamu. Umumnya, pewawancara akan memberi kamu sebuah masalah dan bertanya bagaimana cara kamu menyelesaikan masalah tersebut.
Apapun masalah yang akan ditanyakan kepadamu, jawablah dengan jujur dan spesifik. Ketahui masalah, jelaskan solusi dan tindakan yang akan kamu lakukan. Jika masalah berkaitan dengan keahlian yang kamu miliki, maka masukkan keahlian tersebut dalam jawaban kamu untuk menunjukkan kamu mampu menyelesaikan masalah tersebut.
3. Wawancara Kelompok
Tidak seperti tipe wawancara tradisional, pada jenis wawancara kerja yang satu ini kamu tidak hanya akan bertemu dengan HRD saja, tapi juga dengan beberapa kandidat lain yang melamar untuk posisi yang sama denganmu. Ini adalah taktik yang digunakan oleh perusahaan saat mereka membutuhkan karyawan untuk sebuah posisi dengan jumlah yang banyak. Tipe ini membuat perusahaan melihat kelebihan masing-masing dari kandidat dan bagaimana para kandidat ini bekerja dalam grup.
Pertanyaan yang umumnya muncul dalam tipe wawancara ini adalah "apakah yang membuat kamu berbeda dari kandidat lain?", "kira-kira apa posisi yang cocok untuk kamu saat berada di kelompok ini?".
4. Wawancara Perilaku
Wawancara perilaku (behaviour interview) merupakan jenis wawancara kerja yang lebih fokus pada perilaku masa lalu kamu untuk memprediksi perilaku masa depan kamu. Sejumlah perusahaan menyukai jenis wawancara ini karena mereka menganggap perilaku sangat memengaruhi kinerja seseorang. Dengan kata lain, kandidat yang perilakunya baik di masa lalu, dianggap akan baik juga di masa depan sehingga dia dapat bekerja dengan baik.
5. Wawancara Via Telepon
Selanjutnya, jenis wawancara ini juga sering dipilih perusahaan untuk menentukan kandidat yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Wawancara ini biasanya dilakukan perusahaan asing yang lokasinya tidak berada di negara si kandidat. Sebagai contoh, kamu melamar posisi Chemist di perusahaan asing yang berlokasi di Australia.
Perusahaan asing tersebut akan mewawancarai kamu via telepon yang umumnya sebagai saringan pertama apakah kamu kompeten atau tidak untuk mengikuti wawancara selanjutnya. Meskipun via telepon, kamu tetap harus menjalani tipe wawancara ini dengan sebaik-baiknya. Persiapkan diri kamu layaknya akan menjalani wawancara tatap muka.
6. Wawancara Asah Otak
Wawancara tipe ini biasa digunakan oleh Microsoft saat ingin mencari kandidat untuk kantor mereka. Sekarang tipe wawancara ini sering kali digunakan oleh perusahaan berbasis teknologi. Namun sekarang industri perbankan, marketing, dan keuangan sering menggunakan tipe ini juga. Mirip dengan wawancara studi kasus, tipe ini juga akan menjadi tolak ukur sejauh mana kemampuan kamu dalam menghadapi sebuah masalah.
Contoh pertanyaan yang kerap muncul dalam tipe wawancara ini adalah "bagaimana cara kamu mendaki Gunung Jaya Wijaya?", "Jabarkan kira-kira bagaimana tuna netra melihat warna merah?".
(mdk/nof)