Menjajal Segarnya Curug Ngebul, Referensi Wisata Air Terjun di Cianjur Selatan
Air terjun yang terletak di Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran, itu belakangan menjadi tujuan dari berbagai kalangan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara karena terkenal dengan keindahannya.
Alam menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Provinsi Jawa Barat. Banyak destinasi menarik yang bisa dinikmati dari kawasan yang terkenal dengan suasana asri pegunungannya itu, seperti halnya di Kabupaten Cianjur.
Di daerah berjuluk Kota Santri tersebut kita bisa menikmati beragam destinasi wisata hidden gems bertema alam, salah satunya Curug Ngebul di Cianjur Selatan.
-
Kenapa Alun-alun Ciranjang menjadi daya tarik baru di Cianjur? Alun-alun Ciranjang menjadi destinasi wisata baru yang bisa dikunjungi saat singgah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi tersebut kini tampak indah, dan rapi, setelah dibenahi oleh Pemprov Jabar dengan anggaran Rp10,3 miliar.
-
Di mana wilayah yang menjadi pusat peredaran narkoba di Cianjur? Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Mengapa Cianjur menjadi daerah rawan peredaran narkoba? Penyebab dari rawannya peredaran narkoba di sana tidak terlepas dari posisi Kabupaten Cianjur yang dijadikan sebagai destinasi wisata sehingga banyak disinggahi warga luar daerah.
Air terjun yang terletak di Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran, itu belakangan menjadi tujuan dari berbagai kalangan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara karena terkenal dengan keindahannya.
"Untuk wisatawan asing biasanya bersama pemandu dari Cianjur, minta diantar ke Curug Ngebul karena mendapat informasi dari media sosial seperti Instagram atau mencari di Google," terang Rizki, pemandu wisata setempat dikutip Merdeka dari Liputan6, Selasa (06/04).
Berada di Ketinggian 1.000 Mdpl
©2021 Kanal Youtube Backpacker Bro/editorial Merdeka.com
Jika kita berkunjung ke Curug Ngebul pandangan mata langsung tertuju ke sebuah aliran air terjun besar, dengan suasana khas perbukitan yang menyejukkan.
Pemandangan pepohonan yang rindang di sekitar, serta aliran air yang deras merupakan ciri khas utama dari destinasi yang berada di atas ketinggian 1.000 mdpl tersebut.
Sehingga sangat cocok digunakan menghabiskan masa liburan, di sela-sela penatnya aktivitas.
“Curug Ngebul memiliki sensasi berbeda dengan tempat wisata alam yang lainnya," terang Rizki.
Memiliki Jalur yang Menantang
Namun untuk sampai ke lokasi air terjun, dibutuhkan tenaga serta kehati-hatian yang ekstra mengingat jalur yang digunakan masih terdiri dari bebatuan serta tanah liat yang cukup sulit.
Wisatawan sendiri biasanya akan dianjurkan untuk tracking dengan berjalan kaki sejauh 200 meter, sehingga tidak merusak kendaraan yang digunakan. Keuntungan lainnya, selama tracking pemandangan sekitar bisa dirasakan dengan lebih dekat.
Selain menyuguhkan pemandangan yang eksotis, di sepanjang perjalanan menuju titik air terjun, pengunjung juga bisa menyempatkan diri mampir ke sejumlah danau yang terkenal di kawasan tersebut yakni Situ Hiang atau Rawa Beber dan Situ Galuga yang berjarak lima kilometer.
"Untuk wisatawan yang datang selalu kami ajak ke dua situ tersebut,” tambah Rizki.
Asal Usul Nama Curug Ngebul
©2021 Kanal Youtube Cianjur Tea/editorial Merdeka.com
Nama Curug Ngebul diketahui berasal dari pancaran uap yang terlihat di sekitar aliran air dari atas tebing setinggi 100 meter itu. Saat air yang mengalir deras berbenturan dengan batu, maka akan menimbulkan cipratan kecil yang kemudian dterlihat seperti asap uap.
Hal tersebutlah yang membuat masyarakat setempat menyebut lokasi itu dengan Curug Ngebul.
Salah satu spot favorit wisatawan di sana adalah sebuah kolam jernih dan persis berada di bawah air terjun. Kolam tersebut dibuat dengan pinggiran tembok semen, namun beralaskan pasir dan bebatuan yang masih alami.
Untuk tiket masuk menuju Curug Ngebul, pengunjung hanya dikenai biaya sebesar Rp 7.500 per orang. Sedangkan jika ingin menghabiskan waktu dengan bercamping, biayanya hanya sebesar Rp 10.000.