Menikmati Jernihnya Sungai di Curug Cibaliung, Punya Cerita Urban Soal Kapak yang Hilang
Ada banyak hal menarik di Curug Cibaliung, mulai dari airnya yang jernih hingga kisah urban di sana.
Ada banyak hal menarik di Curug Cibaliung, mulai dari airnya yang jernih hingga kisah urban di sana.
Menikmati Jernihnya Sungai di Curug Cibaliung, Punya Cerita Urban soal Kapak yang Hilang
Para wisatawan selalu asyik bermain air di sekitar Curug Cibaliung di wilayah Cibadak, Sukamakmur, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka begitu menikmati jernihnya sungai dan derasnya air terjun yang menyegarkan.
-
Apa yang menarik dari Curug Cidulang? Curug Cidulang menyajikan air yang jernih dan sejuk, sehingga ideal untuk berenang dan bersenang-senang. Aliran air yang segar di bawahnya menghadirkan pengalaman liburan yang seru bersama keluarga.
-
Apa keunikan Curug Cileat di Subang? Destinasi alam ini memang menampilkan daya tarik yang jarang ditemui dari segi visual maupun sensasinya. Selain bisa melihat keindahan limpahan air dari ketinggian, siapapun datang akan merasakan hempasan 'kabut' yang berasal dari cipratan air mirip asap yang bisa membuat tubuh menjadi basah walau tak bersentuhan langsung.
-
Apa keunikan dari Curug Bibijilan? Curug Bibijilan memang berbeda karena air terjunnya bisa dipanjat.
-
Apa yang unik dari Curug Cikuluwung? Sepintas, aliran sungai yang tersembunyi membentuk pola memanjang dan berada di bawah gua. Pemandangan ini tampak mirip dengan lokasi wisata legendaris di dunia, Grand Canyon.
-
Apa keunikan Curug Cikanteh? Curug Cikanteh memiliki tiga tingkat yang saling menunjang. Menariknya, lokasi curug berada di tengah hutan yang tenang dan syahdu.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan Curug Cikuluwung? Keindahan curug ini bisa dinikmati melalui dua air terjun. Untuk curug pertama, terdapat tiga kolam, dengan ukuran sedang dan teritegrasi dengan aliran sungai. Kolam tersebut berada di tengah-tengah gua batu halus yang cukup mudah dijangkau.
Menyaksikan pengunjung lompat dari atas batu cadas menjadi pemandangan yang khas untuk dinikmati.
Tak sekedar menjual airnya yang jernih dan segar, Curug Cibaliung juga diketahui memiliki pemandangan hutan yang masih asri, lengkap dengan cerita urban soal kapak yang hilang dan dipercayai turun temurun. Berikut informasi selengkapnya.
Trekking selama 45 menit
Sebelum menikmati indahnya Curug Cibaliung, pengunjung akan diarahkan untuk membayar tiket parkir sebesar Rp20 ribu per orang. Kemudian perjalanan bisa lakukan dengan cara berjalan kaki melewati kawasan tebing hutan.
Mengutip YouTube Wk Traveller, jalurnya bebentuk setapak, dengan material utamanya tanah merah. Jika hujan, jalur trekking akan berpotensi tergenang dan licin, sehingga diperlukan kehati-hatian.
Perjalanan sendiri akan memakan waktu selama 45 sampai 50 menit, dengan suguhan pemandangan yang menawan.
Punya kedalaman sungai 6-7 meter
Setelah melakukan trekking, pengunjung langsung disuguhi birunya air jernih yang mengalir di sungai. Aliran tersebut berasal dari Curug Cibaliung.
Sungai itu memanjang, dengan kedalaman yang berbeda-beda mulai dari 6 sampai 7 meter. Bagi yang tak bisa berenang disarankan untuk tidak melompat dari ketinggian karena khawatir tenggelam.
Namun sebagai antisipasi, di lokasi sudah terpasang beberapa tali dari batu satu ke batu lainnya sebagai pegangan.
Spot foto yang instagramable dan fasilitas penunjang lainnya
Untuk pehobi foto, kawasan ini juga bisa dijadikan sebagai objek untuk memburu jepretan terbaik. Objek sungai yang dihiasi bebatuan besar akan tampak indah, ketika disandingkan dengan jernih dan derasnya air di sana.
Para pengunjung yang melompat juga bisa dijadikan objek foto yang ciamik, juga pemandangan pepohonan di sekitarnya. Di lokasi terdapat persewaan pelampung seharga Rp25 ribu.
Setelah lelah bermain air, pengunjung bisa lanjut beristirahat, dengan menikmati santapan di warung-warung sekitar. Bagi yang ingin melaksanakan ibadah, pengelola juga menyediakan musala umum.
Mitos kapak yang hilang
Di kalangan masyarakat sekitar terdapat mitos atau kisah masa lampau tentang kapak yang hilang di curug ini. Dahulu sebelum ditemukan alat pemotong modern, warga masih menggunakan kapak untuk membabat kawasan hutan setempat.
Saat pembabat tengah memotong pohon, tiba-tiba kapaknya hilang karena terpental ke area curug dan tidak pernah ditemukan lagi. Hilangnya kapak ini juga terkait dengan penamaan lokasi, karena warga menyebut istilah kapak sebagai baliung.
Dari sana, warga di zaman dulu lantas menamai tempat tersebut dengan sebutan Curug Cibaliung atau curug tempat hilangnya kapak warga.
Sudah mulai didirikan penginapan
Saat ini, Curug Cibaliung tengah menjadi destinasi alam hits di kalangan warga Bogor, dan banyak dikunjungi oleh masyarakat terutama di musim libur sekolah seperti sekarang.
Untuk menunjang, warga yang bermukim di sepanjang rute trekking mulai membangun penginapan bagi wisatawan. Tersedia juga toilet umum di rumah warga yang dapat digunakan wisatawan, mengingat jauhnya rute menuju air terjun dari lokasi parkir.
Untuk menuju Curug Cibaliung, pengunjung bisa berangkat seorang diri, atau bersama komunitas trekking yang menguasai medan. Rasa lelah saat perjalan akan terbayar lunas saat tiba di Curug Cibaliung.