Mitos Penyebab Bibir Sumbing, Begini Faktanya
Dalam masyarakat, bibir sumbing dipercaya sebagai kondisi yang disebabkan oleh hal sepele seperti menjahit.
Sebagai sebuah kondisi medis yang kompleks, bibir sumbing disebabkan oleh gangguan dalam perkembangan jaringan wajah selama kehamilan. Faktor genetik dan lingkungan juga disebut dapat berperan dalam risiko terjadinya bibir sumbing, namun bukan berarti bahwa konsumsi makanan tertentu atau kebiasaan sehari-hari ibu hamil dapat langsung menyebabkan kelainan ini.
Namun dalam masyarakat, terdapat anggapan yang keliru bahwa bibir sumbing bisa disebabkan oleh faktor lain di luar medis. Mitos-mitos ini tidak hanya menambah kebingungan tetapi juga dapat memengaruhi cara pandang dan penanganan terhadap kondisi ini.
-
Apa yang dimaksud dengan mitos? Mite atau mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani muthos yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan orang. Dalam arti yang lebih luas bisa bermakna sebagai suatu pernyataan, di samping itu mitos juga dipadankan dengan kata mythology dalam bahasa Inggis yang memiliki arti sebagai suatu studi atas mitos atau isi mitos.
-
Apa itu mitos? Mitos adalah kepercayaan yang diceritakan secara turun temurun. Mitos, sebagai warisan kultural yang telah melintasi generasi dan peradaban, tetap menjadi elemen tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Fenomena ini telah menciptakan narasi-narasi yang kaya akan simbolisme, makna, dan pandangan dunia.
-
Apa arti kata "mitos" dalam pengertian yang lebih luas? Dalam arti yang lebih luas bisa bermakna sebagai suatu pernyataan, di samping itu mitos juga dipadankan dengan kata mythology dalam bahasa Inggis yang memiliki arti sebagai suatu studi atas mitos atau isi mitos.
-
Kapan mitos biasanya muncul? Mitos biasanya disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi dan sering tidak memiliki bukti fisik yang bisa diverifikasi.
-
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan "mitos"? Mitos adalah cerita yang diwariskan secara turun-temurun dan membentuk cara masyarakat memahami dunia dan diri mereka sendiri.
Berikut kami sampaikan mitos penyebab bibir sumbing dan faktanya.
Mitos Penyebab Bibir Sumbing
Mitos paling terkenal yang berkaitan dengan bibir sumbing adalah mitos menjahit. Disebutkan bahwa aktivitas menjahit yang dilakukan selama kehamilan dapat menyebabkan bayi memiliki bibir sumbing. Selain itu, mitos lain yang berkaitan dengan bibir sumbing antara lain:
- Pandangan Negatif: Beberapa mitos menganggap bibir sumbing sebagai pertanda buruk atau kutukan. Bayi yang lahir dengan bibir sumbing dianggap membawa nasib sial atau memiliki hubungan dengan roh jahat.
- Pengaruh Bulan: Beberapa budaya percaya bahwa bibir sumbing terjadi karena pengaruh bulan atau benda langit lainnya. Misalnya, jika ibu hamil melihat bulan purnama saat mengandung, bayi yang lahir mungkin memiliki bibir sumbing.
- Karma: Dalam beberapa kepercayaan, bibir sumbing dianggap sebagai akibat dari karma atau perbuatan buruk dalam kehidupan sebelumnya.
- Pengaruh Makanan: Beberapa mitos mengaitkan bibir sumbing dengan makanan tertentu yang dikonsumsi oleh ibu hamil. Misalnya, makanan yang dianggap “jelek” atau “menyebabkan celah” dapat dihubungkan dengan kelainan bibir ini.
- Peran Makhluk Gaib: Beberapa cerita rakyat menghubungkan bibir sumbing dengan makhluk gaib, seperti peri atau setan, yang mempengaruhi perkembangan janin.
Bagaimana Faktanya?
Bibir sumbing merujuk pada celah atau retakan pada bibir atas, langit-langit mulut (langit-langit), atau keduanya. Bibir sumbing dan langit-langit sumbing terjadi ketika struktur wajah yang berkembang pada bayi yang belum lahir tidak menutup sepenuhnya.
Bibir sumbing termasuk cacat lahir yang paling umum. Cacat ini paling sering terjadi sebagai cacat lahir yang berdiri sendiri, tapi kadang juga dikaitkan dengan banyak kondisi atau sindrom genetik yang diwariskan.
Meski bibir sumbing membuat penampilan bayi berbeda, kondisi ini masih dapat diperbaiki. Pada sebagian besar bayi, serangkaian operasi dapat mengembalikan fungsi normal dan mendapatkan penampilan normal dengan jaringan parut yang minimal.
Apa Penyebabnya?
Bibir sumbing terjadi ketika jaringan di wajah dan mulut bayi tidak menyatu dengan baik. Biasanya, jaringan yang membentuk bibir sumbing menyatu di bulan kedua dan ketiga kehamilan. Namun pada bayi dengan bibir sumbing, penyatuan tidak pernah terjadi atau hanya terjadi sebagian, hingga akhirnya meninggalkan celah (sumbing).
Peneliti percaya bahwa sebagian besar kasus bibir sumbing disebabkan oleh interaksi faktor genetik dan lingkungan. Pada sebagian besar bayi, penyebab pasti masih belum ditemukan.
Ibu atau ayah dapat mewariskan gen yang menyebabkan celah bibir, baik sendiri atau sebagai bagian dari sindrom genetik yang mencakup bibir sumbing sebagai salah satu tandanya. Dalam beberapa kasus, bayi mewarisi gen yang membuat mereka lebih mungkin mengalami bibir sumbing, dan kemudian pemicu lingkungan benar-benar menyebabkan kondisi ini terjadi.
Faktor Risiko
Beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan bayi mengalami bibir sumbing, termasuk:
- Riwayat keluarga. Orang tua dengan riwayat keluarga bibir sumbing atau langit-langit sumbing menghadapi risiko lebih tinggi untuk memiliki bayi dengan bibir sumbing.
- Paparan terhadap zat tertentu selama kehamilan. Bibir sumbing lebih mungkin terjadi pada wanita hamil yang merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Mengidap diabetes. Ada beberapa bukti bahwa wanita yang didiagnosis menderita diabetes sebelum kehamilan memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki bayi dengan bibir sumbing dengan atau tanpa langit-langit sumbing.
- Mengidap obesitas selama kehamilan. Ada beberapa bukti bahwa bayi yang lahir dari wanita obesitas mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami bibir sumbing.
Pria lebih mungkin mengalami bibir sumbing dengan atau tanpa langit-langit sumbing. Langit-langit sumbing tanpa bibir sumbing lebih umum terjadi pada wanita.
Komplikasi
Anak-anak dengan bibir sumbing dengan atau tanpa langit-langit sumbing menghadapi berbagai tantangan, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan sumbing.
- Kesulitan menyusui. Salah satu masalah yang paling mendesak setelah lahir adalah menyusui. Sementara sebagian besar bayi dengan bibir sumbing dapat menyusu, kondisi bayi dengan langit-langit sumbing dapat membuat mereka sulit mengisap.
- Infeksi telinga dan gangguan pendengaran. Bayi dengan langit-langit sumbing sangat berisiko mengalami cairan telinga tengah dan gangguan pendengaran.
- Masalah gigi. Jika sumbing meluas hingga gusi atas, perkembangan gigi dapat terpengaruh.
- Kesulitan bicara. Karena langit-langit digunakan untuk membentuk suara, perkembangan bicara normal dapat terpengaruh oleh langit-langit sumbing. Bicara mungkin terdengar terlalu sengau.
- Tantangan dalam mengatasi kondisi medis. Anak-anak dengan sumbing mungkin menghadapi masalah sosial, emosional, dan perilaku karena perbedaan penampilan dan stres perawatan medis intensif.
Apakah Bisa Dicegah?
Setelah bayi lahir dengan sumbing, wajar jika orang tua khawatir tentang kemungkinan memiliki anak lain dengan kondisi yang sama. Meskipun banyak kasus bibir sumbing tidak dapat dicegah, pertimbangkan langkah-langkah berikut untuk menurunkan risikonya:
- Pertimbangkan konseling genetik. Jika Anda memiliki riwayat keluarga bibir sumbing dan langit-langit sumbing, beri tahu dokter sebelum hamil. Dokter mungkin merujuk Anda ke konselor genetik yang dapat membantu menentukan risiko Anda memiliki anak dengan bibir sumbing dan langit-langit sumbing.
- Minum vitamin prenatal. Jika Anda berencana untuk segera hamil, tanyakan kepada dokter apakah Anda harus mengonsumsi vitamin prenatal.
- Jangan merokok atau minum alkohol. Penggunaan alkohol atau merokok selama kehamilan meningkatkan risiko memiliki bayi dengan cacat lahir.