Mitos atau Fakta Ibu Hamil Tidak Boleh Menjahit? Ini Jawabannya
Menurut mitos di tengah masyarakat Indonesia, menjahit saat hamil memiliki dampak yang membahayakan.
Menurut mitos di tengah masyarakat Indonesia, menjahit saat hamil memiliki dampak yang membahayakan.
Mitos atau Fakta Ibu Hamil Tidak Boleh Menjahit? Ini Jawabannya
Mitos atau fakta seputar kehamilan selalu menarik perhatian, terutama karena banyak dari informasi tersebut sering kali diterima tanpa verifikasi lebih lanjut. Salah satu mitos yang cukup populer adalah larangan bagi ibu hamil untuk menjahit. Mitos ini menyatakan bahwa menjahit selama kehamilan dapat membahayakan janin atau menyebabkan cacat lahir. Meskipun terdengar mengada-ada, kepercayaan ini masih dipegang oleh sejumlah orang di berbagai budaya, terutama di Indonesia. Lantas, termasuk mitos atau fakta ibu hamil tidak boleh menjahit? Simak uraiannya berikut ini yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.
Mitos Atau Fakta Ibu Hamil Tidak Boleh Menjahit?
Saat hamil, akan ada banyak pantangan dan larangan yang diberlakukan kepada ibu demi menjaga janin yang ada di dalam kandungannya. Sebagian pantangan dan larangan ada yang masuk akal untuk diikuti. Namun, tak sedikit juga yang tidak masuk akal dan terkesan mengada-ada meski sudah dipercaya turun-temurun.Hal tersebut dikenal dengan istilah mitos. Jika mitos atau kepercayaan telah mengakar, apabila dilakukan diyakini dapat menyebabkan hal buruk, baik bagi ibu hamil maupun bagi janin.
Salah satu larangan yang banyak dipercaya adalah ibu hamil tidak boleh menjahit. Dalam larangan tersebut diungkapkan bahwa menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau mengalami bibir sumbing. Mengerikan, bukan? Namun, apakah benar demikian?
Mitos ibu hamil tidak boleh menjahit telah dipercaya sejak lama. Karena seringkali diucapkan oleh para orang tua, maka tidak sedikit dari ibu hamil yang menuruti mitos ini.
Pantangan menjahit saat hamil ini berakar dari mitos bahwa aktivitas menggunting kain dan menusuk dengan jarum ini dipercaya bisa membuat janin dalam kandungan merasa kesakitan. Hal ini juga diyakini bisa membuat proses persalinan jadi lebih sulit.
Lantas, apakah Anda benar-benar tidak boleh menjahit selama kehamilan? Jawabannya tentu saja, tidak benar. Ini hanyalah satu dari banyak mitos kehamilan yang dipercaya turun-temurun. Faktanya, hingga saat ini tidak ada penelitian ilmiah yang membahas dampak buruk menjahit ketika hamil untuk kesehatan ibu maupun janin dalam kandungan.
Mitos Seputar Menjahit Saat Hamil
Dilansir dari laman Hello Sehat, mitos ibu hamil tidak boleh menjahit yang dipercaya oleh masyarakat adalah sebagai berikut:1. Sebabkan bayi cacat lahir
Menjahit saat hamil dianggap bisa membuat bayi lahir dengan bibir sumbing. Bentuk cacat lahir pada wajah ini ditandai dengan munculnya celah pada mulut bayi. Kelainan ini terjadi saat jaringan pembentuk bibir dan langit-langit mulut gagal menyatu dengan sempurna selama janin berkembang dalam kandungan.
Padahal, dikutip dari Mayo Clinic beberapa faktor yang meningkatkan risiko cacat lahir ini antara lain:
- memiliki riwayat keluarga dengan bibir sumbing,
- mengidap diabetes gestasional atau gula darah tinggi saat hamil,
- mengalami kelebihan berat badan atau obesitas saat hamil, hingga
- paparan zat saat hamil, termasuk dari rokok, alkohol, atau obat-obatan tertentu.
2. Proses persalinan yang sulit
Dalam dunia medis, persalinan yang terasa sulit atau macet disebut distosia (dystocia), failure to progress, atau prolonged labor. Kondisi ini membuat ibu hamil membutuhkan waktu lebih lama untuk bersalin, yakni sekitar 20 jam atau bahkan lebih.
Distosia sendiri tidak terjadi karena ibu hamil menjahit, melainkan karena faktor-faktor berikut ini:
- Postur tubuh ibu pendek atau kurang dari 140 sentimeter (cm).
- Usia ibu lebih dari 35 tahun saat hamil dan melahirkan.
- Usia kehamilan lebih dari 41 minggu.
- Ibu mengandung bayi kembar dua, tiga, atau bahkan lebih.
- Kelainan pada jalan lahir, seperti panggul sempit atau leher rahim sulit terbuka.
- Pengaruh psikologis dan obat-obatan tertentu yang melemahkan kontraksi.
Berikut ini adalah beberapa risiko yang perlu Anda waspadai bila hendak menjahit saat hamil. 1. Terlalu lama duduk
Anda akan duduk dalam waktu yang lama saat menjahit. Kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko nyeri punggung bawah dan gangguan sirkulasi darah saat hamil.
Selain itu, posisi duduk yang tidak tepat juga dapat menimbulkan tekanan pada perut. Hal ini mungkin bisa berdampak negatif bagi perkembangan janin. 2. Kurang fokus
Studi dalam Scientific Reports (2021) menemukan bahwa fungsi kognitif (kemampuan berpikir) wanita dapat menurun selama kehamilan. Kondisi ini umumnya dikenal sebagai pregnancy brain.
Kondisi ini bisa membuat Anda kurang fokus dan awas ketika hamil. Akibatnya, penggunaan benda tajam saat menjahit, seperti jarum dan gunting, berpotensi melukai diri Anda. 3. Kontraksi dini
Gerakan mengayuh mesin jahit manual atau getaran akibat mesin jahit elektrik juga dianggap dapat menyebabkan munculnya kontraksi pada ibu hamil.
Kondisi ini memang tidak memengaruhi semua ibu hamil. Namun, pada ibu hamil yang sensitif, kontraksi dini dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur.