Niat Mandi Idul Fitri Lengkap dengan Dalil dan Tata Caranya
Sebelum melaksanakan ibadah solat Idul Fitri, ada beberapa anjuran sunah yang dapat kita ikuti untuk melengkapi ibadah solat di hari kemenangan. Salah satunya adalah anjuran untuk mandi Idul Fitri sebelum solat Ied.
Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, umat Islam akan merayakan hari kemenangan dalam momen Idul Fitri. Solat ied dan silaturahmi ke orang-orang terdekat menjadi budaya yang khas dari hari raya ini.
Hari raya Idul Fitri memang menjadi momen yang dinanti-nanti oleh seluruh umat muslim di dunia. Solat ied di hari tersebut menjadi ibadah yang memulai momen kemenangan setelah sebulan penuh kita menahan hawa nafsu.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Baca juga: Doa Sholat Idul Fitri Lengkap Dengan Sunnah Dan Tata Cara
Namun sebelum melaksanakan ibadah solat Idul Fitri, ada beberapa anjuran sunah yang dapat kita ikuti untuk melengkapi ibadah solat di hari kemenangan. Salah satunya adalah anjuran untuk mandi Idul Fitri sebelum solat Ied.
Yang menunjukkan anjuran untuk mandi Idul Fitri adalah atsar dari sahabat Nabi. Dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, seseorang pernah bertanya pada ‘Ali mengenai mandi. ‘Ali menjawab, “Mandilah setiap hari jika kamu mau.” Orang tadi berkata, “Bukan. Maksudku, manakah mandi yang dianjurkan?” ‘Ali menjawab, “Mandi pada hari Jum’at, hari ‘Arafah, hari Idul Adha dan Idul Fitri.” (HR. Al-Baihaqi).
Meski hukumnya sendiri adalah sunah, mandi Idul Fitri sebelum pergi ke lapangan untuk melaksanakan solat Ied memiliki tujuan yang baik, yaitu untuk membersihkan diri sebelum menghadap Allah SWT.
Dalam artikel kali ini, kami akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan mandi Idul Fitri seperti niat dan tata caranya.
Dalil Mandi Idul Fitri
Tak hanya pada Idul Fitri saja, mandi sebelum solat Ied juga dianjurkan pada saat Idul Adha. Dilansir dari rumaysho.com, dalil yang berkaitan dengan mandi di hari raya ini adalah hadis sahabat Al Faakih bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mandi di hari Idul Fithri, Idul Adha, dan hari Arafah, ” Dan Al Faakih sendiri selalu memerintahkan keluarganya untuk mandi pada hari-hari itu” (HR. Ibnu Majah).
Kemudian ada pula hadis dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mandi pada hari raya Idul Fithri dan Idul Adha.” (HR. Ibnu Majah).
Namun kedua hadis tersebut tergolong hadis lemah atau dho’if. Hadis yang berasal dari Al Faakih bin Sa’ad, terdapat perowi yang bernama Yusuf bin Khalid bin ‘Umair. Yahya bin Ma’in mengatakan bahwa ia pendusta. Adz Dzahabi dan Ibnu Hajar Al Asqolani menyatakan ia matruk (mesti ditinggalkan).
Sedangkan hadis dari Ibnu ‘Abbas disebut memiliki dua orang perowi yang dinilai dho’if oleh Ibnu Hajar yaitu Juabarah bin Al Mughallis dan Hajjaj bin Tamim.
Namun terdapat atsar yang menunjukkan anjuran mandi Idul Fitri, yaitu dari ‘Ali bin Abi Tholib dan Ibnu ‘Umar, yang salah satunya telah disebutkan sebelumnya.
Riwayat dari ‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu tersebut yaitu,
Seseorang pernah bertanya pada ‘Ali radhiyallahu ‘anhu mengenai mandi. ‘Ali menjawab, “Mandilah setiap hari jika kamu mau.” Orang tadi berkata, “Bukan. Maksudku, manakah mandi yang dianjurkan?” ‘Ali menjawab, “Mandi pada hari Jum’at, hari ‘Arofah, hari Idul Adha dan Idul Fitri.” (HR. Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Kemudian dalam riwayat Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma,
Dari Nafi’, (ia berkata bahwa) ‘Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di hari Idul Fithri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang. (HR. Malik dalam Muwatho’ 426. An Nawawi menyatakan bahwa atsar ini shahih).
Niat Mandi Idul Fitri
Sebelum mengerjakan mandi Idul Fitri, ada bacaan niat yang perlu Anda tahu dan lafalkan. Niat ini penting untuk membedakan mandi Idul Fitri dengan mandi yang biasa kita lakukan sehari-hari. Dikutip dari liputan6.com, berikut adalah bacaan niat mandi Idul Fitri:
Nawaitul ghusla li’idil fithri sunnatan lillahi ta’ala
Artinya:
“Aku niat mandi untuk merayakan Idul Fitri sebagai sunah karena Allah ta’ala.”
Tata Cara Mandi Idul Fitri
Hukum mandi sebelum solat Ied sendiri tidaklah wajib dan merupakan sunah. Namun, ada baiknya jika kita mengikuti kebiasaan dari para sahabat yang dikenal sangat meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mandi Idul Fitri ini sebenarnya tidak berbeda dengan tata cara mandi wajib pada umumnya. Sebelum mengguyur air ke seluruh tubuh, Anda perlu melafalkan niat mandi Idul Fitri dalam hati terlebih dahulu.
Usai membaca niatnya, lanjutkan dengan membasuh tangan tiga kali dengan menggunakan air mengalir. Kemudian lanjutkan dengan membersihkan semua najis dan kotoran pada tubuh, terutama di bagian lipatan.
Setelah itu berwudulah untuk menyucikan tubuh. Lalu guyur seluruh tubuh dari atas kepala hingga bawah dengan air mengalir. Jangan lupa untuk mendahulukan anggota tubuh bagian kanan, baru kemudian yang bagian kiri.
Jika sudah selesai, Anda bisa melanjutkannya dengan mandi seperti biasa.