Niat Sholat Tarawih Imam, Makmum, dan Saat Sendiri di Rumah
Selain puasa dan sahur, sholat tarawih berjemaah di masjid memang menjadi ciri khas dari bulan Ramadhan. Meski sholat tarawih adalah sunnah, namun ibadah ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki keutamaan yang baik.
Bulan yang penuh berkah kembali mendatangi umat Islam. Meski wabah virus corona masih menjadi perhatian, hal ini tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk beribadah. Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, banyak masyarakat berbondong-bondong datang ke masjid untuk menjalankan sholat tarawih.
Selain puasa dan sahur, sholat tarawih berjemaah di masjid memang menjadi ciri khas dari bulan Ramadan. Kaum muslimin tentunya juga tak ingin melewatkan kesempatan ini dan berusaha meningkatkan aktivitas ibadah mereka di masjid.
-
Siapa yang biasanya melakukan sholat Tarawih? Salat tarawih adalah salat sunnah yang hanya dilakukan ketika bulan ramadan.
-
Bagaimana tata cara sholat Tarawih 23 rakaat? 1. Niat Sholat TarawihSebagai imam: Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā. Sebagai makmum: Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi ta’âlâ.Tarawih sendirian: Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā. 2. Rakaat PertamaTakbiratul Ihram dan memasang niat di dalam hati.Membaca surat Al-FatihahMembaca satu surat pendek atau satu ayat yang dapat dipahami.Rukuk dengan thuma’ninah. Membaca tasbih rukuk 1 kali Itidal dengan thuma’ninahMembaca doa itidal. Sujud pertama dengan thuma’ninah.Membaca tasbih sujud 1 kali.Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninahMembaca doa duduk di antara dua sujud.Sujud kedua dengan thuma’ninah.Membaca tasbih sujud 1 kali.Duduk istirahat sejenak sebelum bangun.Bangun untuk melanjutkan rakaat kedua. 2. Rakaat Kedua Lakukan hal yang sama seperti rakaat pertama sampai dari poin 2 sampai 13. Kemudian duduk tasyahud (duduk di atas pantat kiri dengan memasukkan kaki kiri ke kanan).Selanjutnya, membaca tasyahud atau kalimat syahadat. Lalu, membaca shalawat Nabi, membaca salam pertama sambil menoleh ke kanan dan membaca salam kedua sambil menoleh ke kiri.Setelah dua rakaat selesai, ulangi sesuai panduan sampai 20 rakaat.
-
Apa itu sholat tarawih? Sholat tarawih merupakan salah satu ibadah khusus yang hanya terdapat di bulan Ramadan.
-
Bagaimana cara menjamak sholat maghrib dan isya dengan jamak taqdim? Cara menjamak sholat magrib ke isya dikerjakan dengan mendahulukan sholat yang pertama yakni sholat magrib.
-
Kapan sholat tarawih dilakukan? Sholat tarawih merupakan salah satu ibadah khusus yang hanya terdapat di bulan Ramadan. Sholat ini dikerjakan setelah sholat Isya dan diakhiri dengan sholat witir.
-
Apa yang dimaksud dengan doa sholat tarawih? Doa sholat tarawih pendek perlu dipahami oleh setiap muslim, terutama untuk Anda yang tidak sempat sholat ke masjid, dan memilih sholat tarawih dan witir sendiri di rumah.
BACA JUGA : Sholat terawih berjamaah, niat beserta doanya
Meski sholat tarawih adalah sunnah, namun ibadah ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki keutamaan yang baik. Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu hadisnya:
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim). Yang dimaksud 'qiyam Ramadhan' dalam hadis tersebut adalah shalat tarawih, sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi.
Sama seperti ketika kita melaksanakan ibadah sholat lainnya, kita perlu membaca niat terlebih dulu sebelum melaksanakan sholat tarawih. Dalam artikel kali ini, kami akan menyampaikan bacaan niat sholat tarawih imam, makmum, atau ketika mengerjakannya sendiri di rumah beserta dengan tata caranya.
Niat Sholat Tarawih Imam, Makmum, dan Sendiri
Sholat tarawih sendiri hukumnya adalah sunnah muakkad. Amalan ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada saat bulan Ramadan. Imam Asy Syafi’i, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad dan sebagian ulama Malikiyah juga berpendapat bahwa lebih afdhol untuk melaksanakan sholat tarawih secara berjemaah, sebagaimana dilakukan oleh Umar bin Khattab dan para sahabat.
Sebelum melaksanakan sholat, perlu diingat untuk membaca niat. Niat sholat tarawih juga berbeda-beda sesuai dengan kondisi seseorang. Terdapat niat sholat tarawih imam, makmum, dan juga niat ketika Anda mengerjakan sholat tarawih sendirian. Berikut bacaan niat sholat tarawih imam, makmum, atau ketika sendiri.
Niat Sholat Tarawih Imam
Berikut adalah bacaan niat sholat tarawih imam ketika Anda melaksanakan sholat tarawih secara berjemaah dan bertindak sebagai imam.
“Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillaahi ta'alaa."
Artinya: "Saya niat salat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta'ala"
Niat Sholat Tarawih Makmum
Berikut adalah bacaan niat sholat tarawih ketika Anda melaksanakan sholat tarawih secara berjemaah dan bertindak sebagai makmum.
"Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā."
Artinya: "Saya niat salat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah Ta'ala"
Niat Sholat Tarawih Sendiri
Berikut adalah bacaan niat sholat tarawih ketika Anda melaksanakan sholat tarawih sendiri di rumah.
"Ushollii sunnatat-taroowiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'alaa."
Artinya: "Saya niat salat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'ala"
Tata Cara Sholat Tarawih Berjemaah
Setelah mengetahui niat sholat tarawih imam, makmum, dan sendiri, Anda juga harus memperhatikan bagaimana tata cara sholat tarawih. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa beberapa berpendapat bahwa ibadah sholat tarawih akan lebih baik jika dilaksanakan secara berjemaah. Itulah kenapa sholat sunnah ini sering dilaksanakan secara berjemaah seusai mengerjakan sholat isya'.
Adapun tata cara sholat Tarawih yang dilansir dari laman NU Online adalah sebagai berikut:
- Mengucap niat Sholat Tarawih
- Niat di dalam hati saat takbiratul ihram
- Mengucap takbir saat Takbiratul Ihram sambil niat di dalam hati
- Membaca ta'awuz dan surah Al-Fatihah, kemudian diikuti salah satu surah dalam Alquran
- Rukuk
- I'tidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Bangkit dari duduk, kemudian mengerjakan rakaat yang kedua dengan gerakan yang sama
- Salam pada rakaat kedua
- Istighfar dan membaca doa kamalin
Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri
Jika keadaan tidak memungkinkan bagi kita untuk pergi ke masjid melaksanakan sholat tarawih, kita juga bisa melaksanakan sholat tarawih sendiri di rumah.
Rasulullah SAW juga pernah melakukannya. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang meriwayatkan dari Sayyidah Aisyah, pada suatu ketika Rasulullah SAW pernah sengaja tidak melanjutkan shalat tarawih di hari-hari berikutnya karena khawatir apabila umatnya menganggap bahwa shalat tarawih merupakan ibadah wajib. Hukum sunah sholat tarawih ini kemudian berlanjut hingga masanya Khalifah Abu Bakr al-Shidiq.
Adapun tata cara sholat tarawih sendiri di rumah sebagai berikut:
- Mengucap niat Sholat Tarawih
- Niat di dalam hati saat takbiratul ihram
- Mengucap takbir saat takbiratul ihram sambil niat di dalam hati
- Membaca ta'awuz dan surah Al-Fatihah, kemudian diikuti salah satu surah dalam Alquran
- Rukuk
- I'tidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Bangkit dari duduk, kemudian mengerjakan rakaat yang kedua dengan gerakan yang sama
- Salam pada rakaat kedua
- Istighfar dan membaca doa kamalin
Doa Kamilin
Setelah melaksanakan sholat tarawih, terdapat bacaan doa yang biasa dilafalkan. Doa ini dikenal dengan nama doa kamilin, berikut adalah bacaannya:
Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Artinya:
“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”