Niat Wudhu Tayamum dan Tata Caranya sesuai Dalil
Tayamum dilakukan ketika seseorang tidak dapat menemukan air atau ketika menggunakan air dapat membahayakan atau memperburuk kondisi kesehatannya.
Islam adalah agama yang begitu memperhatikan kondisi umatnya. Berbagai kemudahan telah disediakan agar kita dapat melaksanakan ibadah dengan lancar. Salah satunya saat hendak bersuci.
Umumnya, kita akan berwudhu untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan ibadah sholat. Namun, bagaimana jika di sekitar kita tidak ada air? Dalam situasi tersebut, Islam memperbolehkan kita untuk bertayamum.
BACA JUGA: Niat Dan Tata Cara Tayamum Beserta Syarat juga Bacaannya
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Tayamum adalah salah satu cara pengganti wudhu. Tayamum dilakukan ketika seseorang tidak dapat menemukan air atau ketika menggunakan air dapat membahayakan atau memperburuk kondisi kesehatannya, misalnya ketika sedang sakit atau berada di tempat yang sangat kering dan air sangat sulit ditemukan.
Tayamum dilakukan dengan membersihkan tangan dan wajah dengan debu atau tanah yang halus. Setelah membersihkan tangan dan wajah, seseorang dapat melanjutkan ibadah seperti sholat atau membaca Al Quran.
Namun, sama seperti amalan lain, ada bacaan niat wudhu tayamum yang perlu kita baca sebelumnya. Dalam artikel berikut, kami akan sampaikan bagaimana bacaan niat wudhu tayamum beserta tata cara pelaksanaannya.
Niat Wudhu Tayamum
Sama seperti ketika melakukan amalan lain, melakukan tayamum juga perlu diawali dengan membaca niat wudhu tayamum. Anda bisa melafalkan bacaan niat wudhu tayamum ini dalam hati, dan tidak perlu sampai mengeluarkan suara.
Bacaan niat wudhu tayamum sama seperti bacaan niat lainnya, yang cukup pendek dan mudah dihapal. Berikut bacaan niat wudhu tayamum:
NAWAITU TAYAMMUMA LISSTIBAAHATISH SHALAATI FARDLOL LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: Aku berniat tayamum agar diperbolehkan sholat karena Allah ta'ala.
Sebab Tayamum
Mengutip dari rumaysho.com, ada tiga sebab tayamum, yaitu tidak ada air, sakit, dan airnya dibutuhkan untuk memberi minum pada yang sedang kehausan yang muhtarom (yang dimuliakan oleh syariat).
Ayat tentang syariat tayamum tercantum dalam surat Al Maidah ayat 6, yang artinya,
“Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); usaplah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.”
Kemudian menurut sebagian ulama, sebab seseorang diperbolehkan untuk bertayamum ada tujuh, yaitu:
- Tidak ada air
- Khawatir (takut)
- Adanya keperluan
- Air hilang
- Sakit yang memberatkan
- Adanya perban
- Luka di tubuhnya
Syarat dan Rukun Tayamum
Syarat Tayamum
Ada 10 syarat tayamum menurut Kitab Safinatun Naja, yaitu:
- dengan debu,
- debunya itu suci,
- bukan debu musta’mal (sudah digunakan),
- debu tidak bercampur dengan tepung, cat, atau semacamnya, walaupun sedikit
- bersengaja untuk tayammum, yaitu bermaksud mengambil debu untuk tayamum, walaupun dilakukan oleh orang lain (anak kecil, orang kafir, wanita haidh) dengan izin yang mau bertayamum.
- mengusap wajah dan dua tangannya dengan dua kali tepukan tanah, tepukan pertama untuk mengusap wajah, tepukan kedua untuk mengusap tangan hingga siku di mana tangan kiri mengusap yang kanan, lalu yang kanan mengusap yang kiri.
- sebelumnya sudah membersihkan najis badan,
- ijtihad menentukan kiblat,
- tayammum setelah masuk waktu shalat,
- tayammum sekali untuk tiap shalat fardhu, berarti tidak boleh menggabungkan dua shalat fardhu dengan satu kali tayamum.
Rukun Tayamum
Sedangkan rukun tayamum adalah:
- memindahkan debu,
- niat, yaitu niat yang membolehkan untuk tayamum, seperti niat tayamum untuk shalat atau untuk menyentuh mushaf.
- mengusap wajah,
- mengusap tangan hingga siku, dan
- tertib dalam mengusap.
Tata Cara Tayamum
Tata cara tayamum dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:
- Menetup telapak tangan ke sho’id (contoh: debu) sekali tepukan.
- Meniup kedua tangan tersebut.
- Mengusap wajah sekali.
- Mengusap punggung telapak tangan sekali.
Tata cara tayamum tersebut didukung dari hadis ‘Ammar bin Yasir berikut,
Ada seseorang mendatangi ‘Umar bin Al Khottob, ia berkata, “Aku junub dan tidak bisa menggunakan air.” ‘Ammar bin Yasir lalu berkata pada ‘Umar bin Khottob mengenai kejadian ia dahulu, “Aku dahulu berada dalam safar. Aku dan engkau sama-sama tidak boleh shalat. Adapun aku kala itu mengguling-gulingkan badanku ke tanah, lalu aku shalat. Aku pun menyebutkan tindakanku tadi pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas beliau bersabda, “Cukup bagimu melakukan seperti ini.” Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan dengan menepuk kedua telapak tangannya ke tanah, lalu beliau tiup kedua telapak tersebut, kemudian beliau mengusap wajah dan kedua telapak tangannya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat Muslim disebutkan,
“Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menepuk kedua telapak tangannya ke tanah dengan sekali tepukan, kemudian beliau usap tangan kiri atas tangan kanan, lalu beliau usap punggung kedua telapak tangannya, dan mengusap wajahnya.”
Dalam riwayat Muslim ini didahulukan mengusap punggung telapak tangan, lalu wajah. Ini menunjukkan bahwa urutan antara wajah dan kedua telapak tangan tidak dipersyaratkan mesti berurutan. Sedangkan pada hadis ‘Ammar menunjukkan bahwa tayamum cukup sekali tepukan di wajah dan telapak tangan. Jadi kurang tepat jika dilakukan dengan satu tepukan untuk wajah dan satu lagi untuk telapak tangan hingga siku.