Penyebab Perilaku Impulsif beserta Gejala dan Faktor Risikonya
Perilaku impulsif adalah ketika seseorang bertindak tanpa memikirkan konsekuensi di masa depan. Tidak ada apapun di pikiran orang tersebut selain tindakan yang ingin dia lakukan.
Perilaku impulsif adalah ketika seseorang bertindak tanpa memikirkan konsekuensi di masa depan. Tidak ada apapun di pikiran orang tersebut selain tindakan yang ingin dia lakukan.
Namun, setiap orang pasti pernah terlibat dalam perilaku impulsif, terutama ketika masih muda atau remaja. Kemudian saat dewasa, kita belajar mengendalikan impuls kita di sebagian besar momen.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Tapi, tetap saja ada orang dewasa yang masih memiliki perilaku impulsif ini. Dan perilaku impulsif yang sering dilakukan dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental tertentu.
Perilaku impulsif bukanlah gangguan. Siapa pun dapat bertindak berdasarkan impuls. Terkadang, perilaku impulsif adalah bagian dari gangguan kontrol impuls atau gangguan kesehatan mental lainnya. Berikut ini, kami akan ulas lebih lanjut tentang penyebab perilaku impulsif beserta gejala dan faktor risikonya.
Penyebab Perilaku Impulsif
Setiap keputusan yang kita buat akan melalui proses yang kompleks. Mengutip dari healthline.com, penyebab perilaku impulsif sendiri mungkin tidak dapat diketahui secara jelas.
Seseorang juga dapat menikmati perilaku yang berisiko karena alasan lain selain impulsif. Juga, tak jarang kita melihat perilaku impulsif pada anak kecil yang belum bisa mengembangkan kontrol diri.
©Pixabay/skeeze
Studi menunjukkan bahwa penyebab perilaku impulsif mungkin ada hubungannya dengan lobus prefrontal. Penelitian lain menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku impulsif dan konektivitas otak.
Para peneliti masih mencoba memahami sepenuhnya terkait hubungan antara penyebab perilaku impulsif dengan:
- kepribadian
- konektivitas otak, dan,
- fungsi otak
Kondisi fisik, seperti lesi otak dan stroke, juga dianggap dapat menjadi penyebab perilaku impulsif.
Gejala dan Contoh Perilaku Impulsif
Setelah mengetahui penyebab perilaku impulsif, pahami juga gejala dan contohnya. Bertindak impulsif adalah aksi spontan. Tidak ada pertimbangan bagaimana hal itu dapat memengaruhi orang lain. Tidak ada yang bertanya-tanya bagaimana perasaan Anda tentang hal itu nanti. Perilaku ini hanya tentang momen saat ini.
Contohnya meliputi:
- bingeing: terlalu memanjakan diri dalam hal-hal seperti berbelanja, berjudi, dan makan
- perusakan properti: menghancurkan barang milik Anda sendiri atau milik orang lain saat marah
- eskalasi masalah: mengambil situasi kecil dan membuatnya jadi sesuatu yang mendesak dan penting daripada yang seharusnya
- sering emosi: terlalu sering kehilangan ketenangan, bahkan tanpa alasan sekalipun
- oversharing: berbicara tanpa berpikir dan berbagi detail intim
- kekerasan fisik: bereaksi berlebihan dengan melakukan kontak fisik secara mendadak
- seks berisiko tinggi: melakukan hubungan seks tanpa kondom atau metode pengaman lainnya, terutama dengan orang yang status IMSnya tidak diketahui
- menyakiti diri sendiri: menyakiti diri sendiri dalam kondisi marah, sedih, atau kecewa
Contoh pada Anak-Anak
Anak kecil juga sering berperilaku impulsif. Itu karena mereka belum menyadari bagaimana pengaruh perilaku mereka yang dapat mempengaruhi orang lain. Mereka juga tidak mengerti bahwa tindakan mereka memiliki konsekuensi di masa depan.
©Parents.com
Beberapa contoh yang bisa menjadi penyebab perilaku impulsif adalah:
- mengabaikan bahaya: berlari ke jalan tanpa memeriksa lalu lintas atau melompat ke kolam meskipun tidak bisa berenang
- menyela: sering menyela percakapan
- melakukan kontak fisik: mendorong anak lain atau melempar sesuatu ketika marah
- mengambil tanpa izin: Mengambil apa yang mereka inginkan daripada meminta atau menunggu giliran
- vokal: berteriak atau berteriak frustrasi
Faktor Risiko
Siapapun bisa melakukan tindakan impulsif, tapi terkadang tindakan itu bisa menjadi tanda gangguan yang mendasarinya.
Berikut ini adalah beberapa gangguan yang dapat menjadi penyebab perilaku impulsif. Penyebab pasti gangguan ini tidak diketahui. Mereka dapat berkembang karena kombinasi faktor-faktor yang meliputi:
- genetika
- lingkungan
- fungsi otak
- kerusakan otak
- perubahan fisik di otak
- trauma masa kecil
Borderline Personality Disorder
Borderline personality disorder adalah kondisi kesehatan mental yang melibatkan ketidakstabilan emosional. Gejalanya meliputi:
- impulsif
- citra diri yang buruk
- perilaku berbahaya
- menyakiti diri sendiri
Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, seringkali mania atau depresi.
Dalam episode mania, seseorang mungkin memiliki gejala perilaku impulsive, seperti:
- energi meningkat
- agitasi
- banyak berpikir dan bicara
- euforia
- kurang tidur
- pengambilan keputusan yang buruk
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD)
Orang dengan ADHD merasa kesulitan untuk mengendalikan penyebab perilaku impulsif. Gejalanya bisa meliputi:
- kegelisahan
- lupa
- mengganggu orang lain
- kesulitan fokus atau berkonsentrasi
Penggunaan Zat
Zat tertentu, seperti alkohol, juga dapat menyebabkan perilaku impulsif. Di sisi lain, impulsif dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan penggunaan narkoba.
Gangguan Kepribadian Antisosial
Gangguan kepribadian antisosial melibatkan perilaku impulsif dan manipulatif. Gejala lain adalah:
- cepat marah
- arogansi
- suka berbohong
- agresivitas
- kurangnya penyesalan
Gangguan Eksplosif Intermiten
Pada gangguan eksplosif intermiten, seseorang sering mengalami episode perilaku impulsif atau agresif. Contohnya adalah:
- marah
- kekerasan fisik
Kleptomani
Kleptomania adalah kondisi langka di mana Anda tidak bisa menahan dorongan untuk mencuri. Orang dengan kleptomania cenderung memiliki gangguan kesehatan mental yang hidup berdampingan. Ini bisa termasuk kecemasan dan depresi.
Pyromania
Pyromania adalah gangguan kesehatan mental yang langka -sejenis gangguan kontrol impuls- di mana seseorang tidak dapat mengontrol dorongan untuk membakar.
Trikotilomania
Trikotilomania adalah kondisi langka lainnya, yang melibatkan keinginan kuat untuk mencabut rambut diri sendiri. Kondisi ini adalah jenis gangguan obsesif-kompulsif, meskipun sebelumnya diklasifikasikan sebagai gangguan kontrol impuls.