Perajin Gula Aren Lebak Belum Kuasai Teknologi Digital untuk Pemasaran, Ini Faktanya
Selama ini sebagian besar perajin gula aren di Kabupaten Lebak Provinsi Banten menjual produk ke tengkulak karena belum menguasai teknologi digital. Pemkab Lebak ambil tindakan ini.
Pemerintah Kabupaten Lebak Provinsi Banten memperluas jejaring usaha para perajin gula aren di daerah setempat dengan memasarkannya secara daring melalui media sosial dan marketplace.
Tujuannya agar produk tersebut bisa diakses publik secara lebih luas sehingga berdampak meningkatkan pendapatan para perajin gula.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Kondisi Jalur Pantura Jawa Barat seperti apa saat ini? Setelah hampir 10 tahun tak ramai dilewati, bagaimanakah kondisi Jalur Pantura Jawa Barat terkini? Rupanya rute tersebut masih dilewati oleh sejumlah kendaraan. Namun kebanyakan penggunanya adalah truk barang yang menghindari pengeluaran berlebih akibat melewati tol.
"Kita berharap para perajin gula aren dapat menggunakan teknologi digitalisasi sehingga pemasaran lebih luas," tutur Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Imam Suwangka di Lebak, Sabtu (17/9/2022).
Sumbang PAD
Kabupaten Lebak menjadi daerah terbesar produsen gula aren di Provinsi Banten, sehingga selama ini wilayah itu menyumbangkan pendapatan asli daerah dengan nominal tinggi dari hasil perdagangan gula aren.
Adapun selama ini, sebagian besar perajin gula aren memasarkan produksinya secara tradisional dengan menjual ke penampung dan tengkulak. Merespons kenyataan tersebut, pemerintah daerah meminta perajin gula aren untuk memanfaatkan teknologi digital seperti memasarkan gula aren di media sosial dan marketplace.
Menurut Imam, pemanfaatan teknologi digital mampu memperluas jangkauan pasar sehingga meningkatkan pendapatan para perajin gula aren.
"Kami siap memberikan bantuan pelatihan digital kepada perajin gula juga pelaku usaha lainnya," ujarnya, dikutip dari Antara.
Produksi Gula Aren
© Waras Sehat
Perajin gula aren di Kabupaten Lebak berkembang di Kecamatan Sobang, Cigemblong, Muncang, Cijaku, Malingping, Cihara, Cilograng, Cirinten, Banjarsari, Gunung Kencana, Bayah, dan Panggarangan.
Para perajin di Kabupaten Lebak memproduksi gula aren dari pohon nira yang dikembangkan petani setempat.
Perkebunan pohon aren berada di kawasan perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian di atas 500 meter di atas permukaan laut.
Petani mengembangkan perkebunan aren hingga menghasilkan cairan nira sebagai bahan baku gula. Kemudian, mereka memproduksi gula aren dalam bentuk cetak dan bentuk bubuk yang disebut gula semut.
"Kami terus meningkatkan mutu dan kualitas gula aren agar bisa menembus pasar domestik hingga mancanegara," imbuh Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak itu.
Curhat Perajin Gula Aren
©2014 Merdeka.com
Samudi (55), seorang perajin gula aren di Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak mengungkapkan, hingga kini dirinya belum memasarkan produknya secara online karena tidak mampu menggunakan teknologi digital.
Hingga kini dirinya memasarkan produk gula aren yang ia hasilkan dengan menjual langsung ke tengkulak. Dalam satu bulan, pendapatan yang ia peroleh dari hasil menjual gula aren bisa mencapai Rp2,5 juta.
"Kami di sini memasarkan produk gula aren ke tengkulak yang siap menampungnya dengan harga Rp5.000/satuan," tutur dia.