Permainan Lato-Lato Memakan Korban, Bocah 5 Tahun di Sukabumi Alami Sobek Bibir
Camat Cicurug, Ading Ismail turut membenarkan jika salah satu warganya mengalami luka karena permainan lato-lato. Korban diketahui masih berusia lima tahun dan diduga terkena lato-lato dari temannya.
Lato-lato yang kini digandrungi masyarakat justru memakan korban. Seorang bocah perempuan di Tenjolaya, Cisaat, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat harus mengalami luka sobek di bagian bibir akibat terkena permainan tersebut.
Camat Cicurug, Ading Ismail turut membenarkan jika salah satu warganya mengalami luka karena permainan lato-lato. Korban diketahui masih berusia lima tahun dan diduga terkena lato-lato dari temannya.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
“Kejadiannya waktu pengajian, saat itu ada anak yang lebih besar bermain lato-lato lalu bibir anak ini terpukul dan sobek,” kata Ading saat mengunjungi kediaman korban, Selasa (10/1), mengutip kanal YouTube Fokus Indosiar.
Harus Menjalani Perawatan Medis
©2023 Liputan6/Merdeka.com
Ading mengatakan, kondisi bibir korban yang sobek kemudian dilakukan penanganan medis agar tidak semakin parah. Korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bakti Medicare Cicurug, di Kabupaten Sukabumi.
Untuk saat ini, kondisi korban sudah pulih dan kembali dibawa ke rumahnya. Bocah tersebut juga sudah bisa diberi makan secara perlahan.
“Ini mengalami pecah bibirnya, namun kemarin sudah ditangani secara medis oleh rumah sakit Medicare dan saat ini sudah bisa makan dan berkumpul bersama keluarganya,” kata Ading melanjutkan.
Sebelumnya, korban didapati oleh kedua orang tuanya sudah mengalami pendarahan di bibirnya setelah pulang mengaji.
Pecahkan TV dan Kaca Jendela Rumah
Selain memakan korban secara fisik, permainan ketangkasan itu juga sempat memakan korban non fisik di wilayah Kertawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Satu unit televisi harus pecah karena terkena prmainan lato-lato.
Lisa, orang tua anak yang bermain lato-lato mengatakan jika kejadian tersebut bermula saat sang anak tengah bermain bersama sang kakak. Kemudian bola lato-lato terlepas dan mengenai televisi rumahnya.
“Sama kakaknya lagi main, terus terlepas dan kena tv,” kata Lisa, mengutip YouTube Liputan6.
Selain mengenai TV, lato-lato juga terlepas hingga mengenai kaca dari jendela di rumah tetangganya hingga mengalami retak.
“Kejadiannya sudah dua kali, kena TV ini sama kena jendela namun hanya retak saja,” katanya lagi.
Lato-Lato Dirazia di Sekolah
Penjual mainan lato-lato ©2023 Merdeka.com
Untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, sejumlah upaya pencegahan turut dilakukan salah satunya dengan merazia lato-lato di sekolah, seperti di Sekolah Dasar Negeri 03 Pasar Baru, Jakarta.
Kepala Sekolah Dasar Negeri 03 Pasar Baru, Jakarta, Empan Hidayat mengatakan tindakan ini diambil lantaran permainan lato-lato telah mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.
“Saya melakukan ini berdasarkan evaluasi dari para guru karena masih ada siswa yang membawa lato-lato. Jelas, setelah ada pelarangan ini namun masih ada yang membawa lato-lato ke sekolah itu akan ada konsekuensinya yaitu pemanggilan orang tua,” kata dia.