Presiden Jokowi Blusukan Cari Obat Covid-19 di Apotek Kota Bogor, Malah Temukan Ini
Di apotek tersebut, Jokowi menanyakan sejumlah merk obat antivirus, seperti Oseltamivir hingga Favipiravir. Namun, presiden asal Surakarta tersebut justru menemukan fakta yang tidak terduga.
Presiden Joko Widodo Jumat (23/7) kemarin, menyempatkan 'blusukan' di Kota Bogor, untuk mencari obat Covid-19. Di kesempatan itu, sejumlah apotek dikunjungi Jokowi, salah satunya Villa Duta.
Di apotek tersebut, Jokowi menanyakan sejumlah merk obat antivirus, seperti Oseltamivir hingga Favipiravir. Namun, presiden asal Surakarta tersebut justru menemukan fakta yang tidak terduga.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang membuat klaim soal Jokowi dan Kapolri mencopot Kapolda Jabar? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @AKTUAL pada Selasa (25/6) lau, dan telah ditonton hingga lebih dari 1000 kali.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Di mana Jokowi meninjau persediaan beras? Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
"Saya mau cari obat antivirus yang Oseltamivir dan Favipiravir," kata Jokowi kepada petugas apotek tersebut, melansir Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (24/7).
Obat Antivirus Banyak yang Kosong
©2021 Youtube Sekretariat Presiden /editorial Merdeka.com
Seperti ditampilkan di dalam video, Jokowi tidak menemukan obat antivirus yang dimaksud. Menurut petugas apotek, obat-obat tersebut telah lama habis, termasuk obat terkait bermerk Drufir.
"Oseltamivir sudah kosong pak, nggak ada. Kita sudah tidak dapat barang pak, dan yang generiknya sudah lama tidak ada. Kemarin itu masih ada merek Drufir itu patennya, tapi sekarang sudah kosong juga pak," terang petugas tersebut.
Sejumlah Vitamin dengan Dosis Tertentu Habis
Selain mencari obat antivirus, Jokowi juga menanyakan sejumlah vitamin seperti D3 dan zinc serta suplemen di lokasi. Namun petugas tersebut juga mengatakan jika beberapa vitamin dengan dosis tertentu juga habis. Petugas tersebut mengaku sudah lama tak menerima dari distributor dan penyedia.
"Kalau vitamin D3 yang 1000 ada, tapi yang 5000 nya juga sudah tidak ada pak. Kita sudah pesan barang, dan barangnya kita sudah tidak dapat lagi. Untuk suplemen juga sudah lama kosong dan biasanya kita tawarkan ini (menawarkan sebuah merek)," terangnya.
Langsung Telepon Menkes
Usai blusukan, Presiden Jokowi kembali ke mobil dan langsung menelpon Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin. Jokowi menanyakan kekosongan sejumlah obat, seperti antivirus hingga antibiotik.
"Halo pak menteri (Menkes Budi Gunawan Sadikin), ini saya cek ke apotek di Bogor (Kota Bogor), saya cari beberapa merek antivirus itu tidak ada. Kemudian antibiotik juga tidak ada termasuk juga vitamin D3 yang 5000 itu kosong. Dan saya yang dapat hanya multivitamin yang mengandung zinc dan vitamin D3 hanya yang 1000. Cuma dapet itu saja," kata Jokowi
Menkes Budi menanggapi kekosongan tersebut, dan mengatakan pihaknya akan mengecek kekosongan stok obat tersebut.
Menkes Tawarkan Solusi Membeli Online
©2021 Youtube Sekretariat Presiden /editorial Merdeka.com
Sementara itu, menurut Budi, pihaknya sudah mencatat dan menawarkan solusi untuk membeli kebutuhan obat secara online. Berdasarkan catatan Budi, di beberapa apotek Kota Bogor telah menyediakan obat-obat tersebut yang dijual secara online dan bisa diakses dengan mudah.
"Jadi barusan sudah saya cek pak, misalnya untuk obat antivirus Favipiravir itu di apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900, apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300 di Semplak ada 4.200. Jadi nanti saya double cek ya dan nanti saya kirim ke ajudan bapak," terang Menkes Budi.
(mdk/nrd)