Ridwan Kamil Dorong Masjid di Jabar Terapkan Sedekah dan Dakwah Digital, Begini Skema
Ridwan Kamil mendorong para pengelola masjid di wilayah Jawa Barat untuk melakukan transformasi digital. Ia menyebut jika upaya tersebut bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat, terlebih di tengah era revolusi industri 4.0.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendorong para pengelola masjid di wilayah Jawa Barat untuk melakukan transformasi digital. Ia menyebut jika upaya tersebut bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat, terlebih di tengah era revolusi industri 4.0.
Digitalisasi yang dimaksud Ridwan Kamil yakni 'kencleng' (infak), serta dakwah dengan berbasis teknologi yang mudah untuk diakses.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Apa yang Ridwan Kamil sampaikan kepada JK dalam pertemuan mereka? “Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,” kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
"Dakwah agama islam itu di mana-mana subtansinya tidak berubah dari sejak zaman Rasul. Yang membedakan caranya. Sekarang caranya sudah serba digital maka dengan digital," terang pria yang karib disapa Kang Emil tersebut, mengutip laman jabarprov.go.id. Selasa (30/11).
Infak Lewat Handphone
©shutterstock.com/Robbi
Dalam skemanya, Emil menjelaskan jika proses infak atau sedekah ke depan bisa menggunakan beberapa cara seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di kotak-kotak amal masjid.
Nantinya, warga yang ingin kencleng (infak), bisa melakukan scan ke QR Code yang tersedia di masjid tersebut melalui perangkat smartphone.
"Karena banyak orang-orang yang jarang bawa uang seperti saya tapi ada uangnya di handphone sehingga ngasihnya bisa besar. Itu jumlahnya besar sekali," terang Kang Emil.
Ia berharap agar seluruh masjid yang berada di bawah Dewan Masjid Indonesia (DMI) bisa seratus persen menerapkan kencleng digital, mengingat uang infaq yang didapatkan bisa jauh lebih besar.
"Ngencleng dulu manual, sekarang dengan ngencleng digital bisa 5-10 kali lipat. Jadi saya titip masjid-masjid di bawah DMI Jawa Barat sudah harus seratus persen ngencleng digital QRIS," ia menambahkan.
Ceramah Digital
Selain mengarahkan konsep digital di bidang infak, Emil juga meminta pengurus agar memanfaatkan platform digital dalam aktivitas ceramah demi bisa menjangkau jemaah lebih luas.
Ia mencontohkan, ceramah digital tersebut bisa menggunakan medium YouTube sehingga bisa diakses oleh semua kalangan kapan saja.
"Kalau ada kyai ceramah ke seribu orang itu bagus, tapi lebih bagus lagi ceramahnya dengarkan oleh sejuta orang yang mayoritas tidak hadir tapi lihat di youtubenya. Itulah revolusi digital di Jawa Barat," jelasnya.