Sejarah 15 Juli 1799: Penemuan Prasasti Batu Rosetta oleh Tentara Prancis
Pada 15 Juli 1799, selama kampanye Mesir Napoleon Bonaparte, seorang tentara Prancis bernama Pierre Bouchard, menemukan lempengan basal hitam bertuliskan tulisan kuno di dekat kota Rosetta, sekitar 35 mil sebelah timur Alexandria.
Dimulai dengan penaklukan Alexander Agung pada 332 SM, bahasa Yunani adalah bahasa elite pemerintahan di Mesir. Para penguasa Yunani ini tidak bisa berbicara bahasa rakyat atau membaca hieroglif, dan ini memicu kebencian di antara penduduk.
Pada masa pemerintahan Ptolemy V pada tahun 205 SM, negara itu dalam pemberontakan terbuka dan batu Rosetta adalah salah satu dari banyak batu yang dijadikan alat oleh Ptolemy sebagai bagian dari propaganda politik pada tahun 196 SM, untuk menyatakan secara terbuka klaimnya sebagai firaun yang sah di Mesir.
-
Apa isi ramalan Jayabaya tentang masa depan Nusantara? Jayabaya meramal Nusantara akan mengalami masa penuh bencana. Gunung-gunung meletus, bumi berguncang, laut dan sungai meluap. Ini akan menjadi masa penuh penderitaan.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Di mana warugan lemah tercatat dalam sejarah? Dalam catatan sejarah, naskah itu sudah ada sejak 1846 dan dikenalkan oleh Bupati Bandung, Wiranatakusumah IV kepada Masyarakat Batavia. Namun diduga pembuatannya sebelum runtuhnya Kerajaan Padjajaran, sekitar tahun 1400-an masehi.
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep. Paguyuban ini menjadi organisasi yang berdiri melalui pertemuan rutin, sejak 1 Agustus 2010, melalui inisiasi beberapa Asep lainnya.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Kapan Hari Roh Manusia Sedunia dirayakan? Hari Roh Manusia Sedunia adalah hari yang diperingati setiap 17 Februari untuk mendorong kesadaran pentingnya meditasi dan koneksi batin.
Kemudian pada 15 Juli 1799, selama kampanye Mesir Napoleon Bonaparte, seorang tentara Prancis bernama Pierre Bouchard, menemukan lempengan basal hitam bertuliskan tulisan kuno di dekat kota Rosetta, sekitar 35 mil sebelah timur Alexandria.
Batu berbentuk tidak beraturan itu berisi potongan-potongan bagian yang ditulis dalam tiga skrip berbeda, yaitu bahasa Yunani, hieroglif Mesir, dan demotik Mesir. Bahasa Yunani kuno di Batu Rosetta memberi tahu para arkeolog bahwa batu itu diukir oleh para imam untuk menghormati raja Mesir, Ptolemy V, pada abad kedua SM.
Lebih mengejutkan lagi, perikop Yunani mengumumkan bahwa ketiga tulisan itu semuanya memiliki arti yang sama. Artefak tersebut memegang kunci untuk memecahkan teka-teki hieroglif, bahasa tertulis yang telah mati selama hampir 2.000 tahun.
Penemuan Batu Rosetta
Dilansir dari laman worldhistory.org, batu Rosetta ditemukan di Port Saint Julien, el-Rashid (Rosetta) di Delta Nil di Mesir pada tahun 1799 M oleh Pierre François Xavier Bouchard. Bouchard adalah seorang perwira insinyur di pasukan Napoleon, dan dia mengekstraksi batu dari tembok tua yang sedang dihancurkan sebagai bagian dari pekerjaan konstruksi di Fort Julien.
Komandan Bouchard, seorang Jenderal Menou, menyadari pentingnya batu tersebut, kemudian mengirim batu itu ke Alexandria. Cetakan dan salinan dibuat, tetapi batu itu kemudian disita oleh jenderal Inggris Tomkins Turner dan artefak itu akhirnya diletakkan di British Museum di London.
history.com
Beberapa sarjana internasional terkenal berusaha menggunakan batu Rosetta untuk menguraikan hieroglif, dan orang Inggris bernama Thomas Young menjadi yang pertama kali mengidentifikasi beberapa hieroglif yang terkait dengan Ptolemy V Epiphanes (205-180 SM) dan arah di mana simbol harus dibaca.
Kemudian pada awal tahun 1820-an M, teks bahasa Mesir sepenuhnya dapat diuraikan oleh sarjana Prancis Jean-François Champollion yang menemukan bahwa hieroglif sebenarnya merupakan campuran dari elemen alfabet, determinatif, dan suku kata. Dan akhirnya, makna penuh hieroglif Mesir, yang hilang selama 1600 tahun, dapat ditemukan kembali.
Gambaran Batu Rosetta
historicaleve.com
Batu Rosetta adalah lempengan batu berukuran 112,3 x 75,7 cm, dan tebalnya 28,4 cm. Teks pada batu Rosetta terdiri dari teks hieroglif Mesir 14 baris, teks demotik 32 baris dan prasasti Yunani 54 baris. Karena bagian dari prasasti hilang, terutama di bagian dua sudut atas dan sudut kanan bawah, membuat teks yang ada menjadi tidak lengkap.
Hieroglif adalah bahasa para imam Mesir, aksara demotik adalah bahasa yang umum digunakan, dan bahasa Yunani digunakan untuk tujuan administratif. Teks ketiga sistem penulisan mengacu pada dekrit yang disahkan oleh dewan imam Memphis yang menegaskan kultus kerajaan Raja Ptolemy V Epiphanes dari Mesir, satu tahun setelah penobatannya.
Teks Batu Rosetta
©2014 Merdeka.com/www.bbc.co.uk
Teks pada prasasti Batu Rosetta dimulai dengan pujian panjang lebar atas pencapaian dan pemerintahan yang baik dari Raja Ptolemy V. Kita diberitahu bahwa raja telah membawa kemakmuran besar ke Mesir dan dia telah menginvestasikan sejumlah besar uang untuk kuil-kuil, baik membangun yang baru maupun memulihkan yang lama, dan dia telah menyediakan gandum untuk banyak orang.
Pajak telah dikurangi atau dihilangkan, dan banyak tahanan yang sebelumnya dianggap musuh negara telah dibebaskan pada masa pemerintahannya. Raja juga telah menumpas musuh Mesir, dan kampanye khusus melawan benteng musuh juga disebutkan, di mana keruntuhannya disebabkan oleh kanal yang dibendung untuk memblokir pasokan air kota.
Untuk menghormati semua pencapaian ini, sebuah patung raja yang mengenakan sepuluh mahkota emas akan didirikan di semua kuil berjudul 'Ptolemy Pembela Mesir' dan dihadiri oleh para imam tiga kali sehari. Dia diakui sebagai dewa Ptolemy Epiphanes Eucharistos dan sebagai kekasih Ptah.
Tanggal lahir dan penobatan raja harus dirayakan sebagai hari raya dengan persembahan, pengorbanan dan pesta, dan, demikian juga, setiap hari terakhir dan hari ke-17 setiap bulan harus menjadi hari perayaan untuk menghormati penguasa besar, yang dicintai oleh para dewa, Ptolemy V.
Teks pada prasasti tersebut diakhiri dengan menyatakan bahwa keputusan ini harus ditulis di atas batu dalam tiga teks yang suci, terdokumentasi dan dalam tulisan Yunani dan batu-batu didirikan di semua kuil di samping patung raja besar yang akan hidup sepanjang masa.