Sempat Viral Karena Salah Desain, Tugu Selamat Datang Sumedang Direnovasi Tahun Ini
Pemerintah Kabupaten Sumedang mengagendakan terkait renovasi gapura selamat datang di Sumedang yang sempat menuai kontroversi karena desainnya terkesan asal jadi. Menurut Bupati Dony Ahmad Munir, pembangunan akan dimulai pada tahun ini, dengan desain yang lebih segar dan sesuai dengan jati diri Sumedang.
Sempat ramai beberapa waktu lalu terkait bentuk bangunan gapura selamat datang di Sumedang yang baru diresmikan. Hal ini lantaran bentuknya yang dianggap tidak menarik oleh banyak kalangan netizen di Kota Sumedang.
Saat itu, masyarakat mengkritik terkait desain yang terkesan asal jadi. Di mana desainnya menggunakan beberapa ornamen tahu yang seakan dibuat menggantung tak beraturan.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Ketika itu, kritik masyarakat diberikan lantaran gapura tersebut tidak mewakili sisi kreativitas dari sebuah kota yang dianggap sebagai pusat kesenian di Jawa Barat tersebut.
Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Sumedang mengagendakan terkait renovasi yang akan dilakukan pada tahun ini. Rencananya akan menggunakan desain baru yang lebih segar dan sesuai dengan jati diri Sumedang sebagai Puseur Budaya Sunda.
Memadukan Budaya dan Teknologi
Melansir dari www.sumedangkab.go.id, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menjelaskan jika dalam desain baru nanti gapura Selamat Datang Sumedang akan disesuaikan dengan Perda tentang Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS).
Jika mengacu pada perda tersebut, nantinya desain dan ornamen gapura yang terletak di Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan tersebut akan banyak sentuhan seni dan budaya khas Sunda.
Selain itu menurut Dony, desain dari gapuranya ke depan juga akan menyisipkan unsur teknologi holografi yang menarik dan terkesan lebih modern.
"Perpaduan antara budaya dan teknologi. Holografi bisa berubah-ubah sesuai desain, seperti penari jaipong, mahkota Binokasih, kuda renggong dll," ujarnya.
Menambah Fasilitas Taman dan Swafoto
Lebih lanjut kata Dony, ke depan di sekitar gapura juga akan dibangun sebuah taman, tempat duduk untuk beristirahat, serta spot menarik untuk swafoto alias selfie. Ia mengungkapkan jika pembangunannya akan segera dilakukan tahun ini.
Ke depan gapura tersebut akan menjadi identitas Kota Sumedang yang modern, tanpa meninggalkan identitas ke sundaannya yang khas.
"Insya Alloh pembangunan renovasi Gapura Selamat Datang akan dilaksanakan tahun ini. Minta doanya dilancarkan," katanya.
Mewadahi Aspirasi Masyarakat Sumedang
Gapura Selamat Datang di Sumedang Kota Tahu yang sempat menuai kontroversi
https://sumedangkab.go.id/ ©2020 Merdeka.com
Pasca dikritiknya desain gapura tersebut, bupati juga menyampaikan pesan terima kasihnya kepada seluruh warga Sumedang dan juga netizen di media sosial yang telah menyampaikan aspirasinya terkait desain Gapura Selamat Datang di Sumedang.
Mengingat desain gapura tersebut awalnya dinilai tidak futuristik, tidak bernilai seni bahkan terkesan seadanya dan tak menggambarkan sebagai kota seni dan budaya.
Sementara itu Budi Santosa, selaku Kepala Bidang Tata Bangunan pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Sumedang menjelaskan jika ke depan desain baru dari gapura tersebut akan lebih mengangkat sisi nilai dari kebudayaan di Kabupaten Sumedang.
"Intinya Pak Bupati hanya menginginkan konsep tugu itu yang mencirikan identitas Sumedang. Jadi, dengan pembangunan sekarang akan dibangun dengan konsep modern tanpa meninggalkan akar budaya," katanya.
Ia mengakui jika dahulu pembangunan tugu selamat datang yang dibangun pada 2019 itu konsepnya tidak dikonsultasikan atau diajukan terlebih dahulu dengan Bupati Sumedang. Sehingga ke depan akan direnovasi menjadi lebih baik.