Surganya Kaset Musik Jadul Ada di DU 68 Bandung, Sedia Rilisan The Mercy’s Era 70-an yang Langka sampai Sheila On 7 Favorit Kawula Muda
Toko musik ini telah lama menjadi surga para penikmat musik lintas generasi khususnya di Kota Bandung.
Toko musik ini telah lama menjadi surga para penikmat musik lintas generasi khususnya di Kota Bandung.
Surganya Kaset Musik Jadul Ada di DU 68 Bandung, Sedia Rilisan The Mercy’s Era 70-an yang Langka sampai Sheila On 7 Favorit Kawula Muda
Ingin bernostalgia dengan dengan berbagai jenis musik era 1970 sampai 1990-an? DU 68 jawabannya.
Toko musik ini telah lama menjadi surga para penikmat musik khususnya di Kota Bandung.
Beralamat di Jalan Dipatiukur nomor 68, Kota Bandung, berbagai rilisan kaset fisik tersedia lengkap mulai dari The Mercy’s Volume 6 yang langka hingga Sheila On7 yang masih digandrungi kawula muda era sekarang.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Di mana alat musik Dambus berasal? Bangka Belitung tak hanya menyimpan potensi wisata yang menakjubkan. Namun, daerah ini juga menyimpan kesenian tradisional salah satunya Dambus.
-
Bagaimana bentuk bebatuan di Situs Batu Goong itu mirip dengan alat musik tradisional? Menukil dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, situs batu Goong di Cigadung, Sukasari, memang memiliki bentuk yang mirip dengan gamelan. Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id Namun bukan seperangkat, melainkan salah satu instrumennya yakni kenong.Ini terlihat dari bentuk fisiknya yakni bulat silindris, dengan bagian atas yang sedikit cembung sehingga mirip dengan alat musik logam.
-
Mengapa Si Ulil menjadi nostalgia bagi warga Bandung? Saat ini, roller coaster tersebut kembali bisa dijumpai di area Kings Fun World dalam mal, sebagai salah satu media nostalgia yang seru. Sedikit jumlahnya mal yang masih mempertahankan wahana legendaris sejak puluhan tahun silam. Namun, salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bandung, Jawa Barat, justru kembali menghadirkannya sebagai daya tarik nostalgia.
-
Dimana tempat wisata yang populer di Bandung? Tempat-tempat wisata ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kegiatan seru, edukatif, dan instagramable.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
Tak sekedar genre populer, toko ini juga menyajikan musik-musik lainnya seperti disko, India, gambus, metal sampai underground.
Keistimewaan DU 68 terletak pada keberaniannya bertahan di tengah gempuran platform streaming yang menyebabkan rilisan fisik tak laku di pasaran.
Jual Kaset Pita dan Piringan Hitam
Dikutip dari Youtube Ikom Channel, toko kaset DU 68 menghadirkan rilisan fisik berupa kaset pita dan piringan hitam.
Foto: Ig DU 68
Menurut sang pemilik, Irham Vickry, walau hanya dua jenis rilisan yakni kaset pita dan piringan hitam, namun ia menjamin menghadirkan berbagai penyanyi dan grup musik yang sudah langka ditemui.
Menurutnya, toko musik tersebut ia dirikan pada tahun 2000 lalu dan sejak itu sudah didatangi para pemburu rilisan kaset fisik dari berbagai daerah.
Hadirkan Musik Gambus sampai Underground
Toko musik ini merangkul semua penikmat musik, mulai dari gambus oleh Muhdar Alatas, orkes melayunya Rhoma Irama & Soneta, Yeah Yeah Boys dengan rock and roll 70 annya sampai Revenge The Fate yang beraliran deathcore.
Yang datang ke tempatnya juga dari berbagai usia, mulai dari sepuh sampai anak muda dengan selera musik yang majemuk.
“Pernah ada nenek-nenek gitu datang, nyarinya musik thrash metal kaya Metallica, Judas Priest, Kreator sama Sepultura, seleranya luar biasa,” kata dia.
- Remaja 17 Tahun Kejang Lalu Tewas saat Joget di Hajatan
- Mengenal Serdam, Instrumen Musik Tiup Asli Lampung yang Terbuat dari Bambu Khusus
- Momen Keseruan Kasad Maruli Nyanyi 'Cucak Rowo' Bareng Prajurit, Sang Jenderal Asik Berjoget jadi Sorotan
- Suaranya Keren saat Bawakan Lagu 'Bis Kota', Akhirnya Fahmi Bo Terjun ke Dunia Tarik Suara
Harga Terjangkau
Seluruh kaset pita dan piringan hitam yang dihadirkan sendiri merupakan rilisan original dari label yang menaungi penyanyi dan musisi di toko tersebut.
Kondisinya pun ada yang baru dan bekas pakai, namun dengan kualitas yang baik dan terawat tanpa kerusakan.
Di media sosialnya, Vickry menjajakan kaset-kasetnya dengan harga yang terjangkau, mulai dari belasan ribu sampai ratusan ribu untuk kaset pita dan jutaan rupiah untuk piringan hitam langka.
Di masa sekarang, penggemar kaset pita dan piringan hitam disebutnya masih banyak. Ini terlihat dari tingginya kunjungan dan minat beli di tokonya. Walau begitu, hadirnya internet membuat penjualannya turun dibanding awal tahun 2000-an dulu.
Hadirkan Pemutar Piringan Hitam sampai Walkman
Tak sekedar soal kaset, DU 68 juga menyediakan sejumlah alat pemutar musik mulai dari tape compo, pemutar piringan hitam sampai Walkman.
Namun, beberapa piranti tersebut jumlahnya masih terbatas sehingga tidak bisa dibeli oleh para penikmat musik.
Kemudian, toko ini juga kabarnya membantu musisi-musisi setempat dalam perilisan karyanya. Walau demikian, DU 68 turut bekerja sama dengan manajer dan label musisi yang diampu.
Jadi Tempat Nongkrong Kolektor Kaset sampai Si Empunya Lagu
Sebagai tempat penjualan, lokasi ini sudah tentu didatangi oleh para kolektor kaset.
Namun, di waktu-waktu tertentu, sejumlah musisi legendaris juga kedapatan nongkrong di DU 68.
Dalam Instagram resminya, Vickry memposting saat dirinya didatangi musisi senior seperti Benny Soebardja, Jelly Tobing dan Ahmad Albar dari grup legendaris God Bless.
Kabarnya, DU 68 sudah jadi destinasi wisata serta edukasi seputar musik dan skena di Kota Bandung.