Tagih Komitmen Indonesia di COP21, Kelompok Anak Muda Ini Gelar Aksi Digital Unik
Jelang KTT Climate Ambition Summit 2020 yang akan digelar besok, Sabtu (12/12) secara daring, tagar #FightFor1Point5 ramai di media sosial, khususnya Twitter. Aksi ini merupakan aksi digital yang diinisiasi oleh sekelompok anak muda di seluruh dunia, yang peduli terhadap krisis iklim.
Jelang KTT Climate Ambition Summit 2020 yang akan digelar besok, Sabtu (12/12) secara daring, tagar #FightFor1Point5 ramai di media sosial, khususnya Twitter. Aksi ini merupakan aksi digital yang diinisiasi oleh sekelompok anak muda di seluruh dunia, yang peduli terhadap krisis iklim.
Di Indonesia, aksi ini dipelopori tiga kelompok anak muda sadar iklim, Extinction Rebellion Indonesia (XR), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan Jaga Rimba. Melalui siaran pers bersamanya, mereka menuntut keseriusan pemerintah Indonesia dalam menangani persoalan iklim.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
-
Bagaimana Indonesia mendorong pemerintah agar mengatasi perubahan iklim di Sidang Umum ke-44 AIPA? “Dalam aspek itu, peran dan visi parlemen sangat penting dan besar untuk tidak hentinya selalu mendorong pemerintah agar melakukan segala upaya tidak hanya bisnis as usual, tapi juga out of the box, melampaui daripada konsep-konsep biasa,” ujar Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini.
-
Kapan Hari Fiksi Iklim Internasional diperingati? Even, ditetapkan peringatan khusus, yaitu Hari Fiksi Iklim Internasional setiap 20 April.
-
Bagaimana Kementan membantu mengatasi kendala ketersediaan air di Kabupaten Tanah Laut? Seperti yang terjadi Desa Telaga, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut ini. Tapi sudah dilakukan langkah mitigasi berupa pembuatan Sumur Tanah Dalam/Submersible.
-
Bagaimana cara Indonesia memperkuat sistem kesehatan menghadapi perubahan iklim? Proyek GCF akan menyediakan pendanaan dan dukungan untuk 17 negara berkembang, salah satunya Indonesia, dalam memperkuat sistem kesehatan terhadap perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Indonesia telah menandatangani Persetujuan Paris pada COP-21, 2015 silam. Dalam persetujuan itu, Indonesia menyatakan komitmen untuk mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 29% di bawah Business As Usual (BAU) pada tahun 2030 dan sampai dengan 41% dengan bantuan internasional.
Namun, menurut Novita, perwakilan dari Extinction Rebellion Indonesia, pemerintah dinilai kurang serius dalam menjalankan komitmen tersebut.
Tagih Komitmen COP21
"Janji Indonesia dalam pemenuhan Persetujuan Paris yang dikomunikasikan dalam Nationally Determined Contribution (NDC) dengan target 29% atau 41% bila bekerja sama dengan internasional hanyalah janji semata," jelas Novita dalam siaran pers, Jumat (11/12).
Untuk menyuarakan aspirasi mereka, tiga kelompok anak muda ini menggelar aksi digital yang terbuka bagi siapa saja. Greta Thunberg, aktivis muda yang vokal menyuarakan permasalahan iklim dan lingkungan, ikut meramaikan aksi ini. Lewat unggahan di akun Twitter-nya, Greta menuliskan pesan.
"School strike week 121. Tomorrow marks 5 yrs since the Paris Agreement. 5 yrs of inaction and creating loopholes. We can’t go on like this. Time to move from distant ”net zero” targets to real zero with binding, annual CO2 budgets starting now. #FightFor1Point5 #fridaysforfuture (Aksi 'School Strike' pekan 121. Besok tepat lima tahun sejak Persetujuan Paris. Lima tahun tidak bertindak dan membuat celah. Kita tidak bisa seperti ini terus. Saatnya untuk beralih dari 'nol bersih' ke nol yang lebih nyata dengan anggaran CO2 tahunan meningkat mulai sekarang)" tulis aktivis muda ini.
Hingga saat ini, aksi digital #FightFor1Point5 masih terus berlanjut dan diikuti oleh publik yang didominasi anak muda.
"Kami yakin, kami masih punya harapan jika pemerintah, industri dan para pemangku kebijakan lainnya bersatu untuk menempatkan krisis iklim sebagai krisis dan bertindak bahwa keselamatan rakyat adalah prioritas," tambah Salsabila dari Jaga Rimba, Jumat (11/12).