Terjebak Semalaman, Begini Cerita Pengemudi Mobil yang Nyasar di Tengah Kebun Teh
Sebuah kendaraan asal Jakarta yang dikendarai oleh Mad Jaiz dan seorang kawannya terpaksa harus menginap semalaman di tengah hutan dan kebun teh, lantaran tersesat setelah mengikuti petunjuk Google Maps.
Sebuah kendaraan asal Jakarta yang dikemudikan Mad Jaiz terpaksa harus menginap semalaman di tengah kebun teh, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya lantaran tersesat setelah ia bersama seorang temannya ketika hendak mengunjungi teman lain di Cikuya, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Keduanya tersesat di tengah perkebunan teh lantaran tidak mengetahui kondisi jalan, serta lokasi yang hendak dituju.
-
Bagaimana tanggapan Titiek Puspa atas kabar hoaks kematiannya? Titiek Puspa, meski santai, mengakui kesal karena berita palsu yang menyebutkan dirinya telah meninggal dunia.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Di mana bukti penyebaran tungau ditemukan? Ini berdasarkan temuan baru para arkeolog di situs garnisun Romawi di Vindolanda di Northumberland, di selatan Tembok Hadrian.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan Titiek Puspa terakhir kali diterpa kabar hoaks kematiannya? “Ya sudah terima kasih dikabarkan apapun, yang penting aku masih disayang Tuhan. Sudah ada 4 kali, 10 malah,” tukasnya.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
Usut punya usut, keduanya terjebak lantaran sebelumnya mengikuti petunjuk dari Google Maps yang mengarahkannya ke lokasi kebun teh yang berada di kawasan perbukitan tersebut.
Terjebak di Tanah Berlumpur
©2020 Merdeka.com
Melansir dari liputan6, awalnya keduanya belum pernah melewati lokasi tersebut dan memilih untuk tetap melanjutkan perjalanan setelah mereka menggunakan petunjuk dari Google Maps di ponsel mereka.
Saat berada di tengah kawasan kebun teh tersebut, kondisi jalanan berubah menjadi tanah basah dan licin. Sehingga mereka pun terjebak di kubangan tanah sisa hujan.
“Memang awal mulanya memang kan kita belum pernah ke sini, tapi kita ngikutin arah Google Maps nyampe lah ke sini. Kita sampai jam 01.00 WIB malam terjebak di sini hujan deras, kabut tebal kita gak bisa gerak mobil masuk ke lobang tanah,” kata pria asal Tanah Abang tersebut.
Mendapat Bantuan Warga
Keduanya berhasil diselamatkan setelah beberapa warga di sana mulai beraktivitas pada pagi hari. Sekitar pukul 08.00 WIB mobil yang terjebak pun berhasil ditarik ke jalanan yang lebih aman dengan menggunakan peralatan seadanya seperti pacul dan tali tambang.
“Alhamdulillah ada bapak-bapak warga setempat yang membantu kita. Alhamdulillah jam delapan semua rampung,” paparnya.
Malu Bertanya Kepada Warga
©2020 Merdeka.com
Menurut pengakuan keduanya, saat hendak ke Cikuya mereka terus menyusuri arah yang diberikan Google Maps hingga tak bisa melanjutkan perjalanan.
Diduga mereka malu bertanya kepada warga setempat, sebelum akhirnya mereka terjebak di tengah hutan dan kebun teh tersebut.
“Karena jalan kaki jauh juga pas mau cari bantuan, terpaksa kami tidur di dalam mobil sampai pagi,” terangnya.