Mobil Terjebak Lumpur, Satu Keluarga Meninggal Dunia di Jalan Tengah Hutan
Keluarga korban sempat menyusul namun nyawa keluarga tersebut tak tertolong
Keluarga korban sempat menyusul namun nyawa keluarga tersebut tak tertolong
Mobil Terjebak Lumpur, Satu Keluarga Meninggal Dunia di Jalan Tengah Hutan
Nasib malang satu keluarga meninggal dunia di dalam mobil Xenia saat terjebak lokasi jalan perusahaan yang berlumpur di Kecamatan Limbur, Kabupaten Bungo, Jambi.
Mereka tewas sekeluarga diduga akibat gas beracun yang dikeluarkan dari pendingin mobil.
Satu keluarga yang meninggal yakni bernama Masrial, Nuryanti, Vanggi dan Fattan Azizait.
Keluarga tersebut hendak bersilaturahmi ke tempat saudaranya yang berada Kecamatan Limbur, Kabupaten Bungo.
“Jadi mendapatkan laporan bahwa ada satu keluarga ini terjebak di jalan berlumpur dan meninggal dunia. Saat menuju ke rumah saudaranya,” katanya, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Minggu (14/4).
Kronologi kejadian, pada hari jumat 12 April 2024. Berangkat dari alahan panjang Sumatera Barat sekitar Pukul 13.00 WIB dengan menggunakan mobil Xenia.
Mereka ingin silaturahmi ke tempat adik korban yang berada di PT.SMA, Kecamatan Limbur, Kabupaten Bungo.
Kata Singgih, saat terjebak korban sempat memberi kabar ke saudaranya bahwa mobilnya terjebak di jalan perusahaan yang berada di Desa limbur Baru.
Kondisi jalan tersebut di tengah hutan dengan penerangan sangat minim.
Kemudian, saudara korban datang untuk menyusul, kata Singgih, namun nahas saat tiba di lokasi mobil korban sudah terjebak di lubang berlumpur.
Kemudian, keadaan mesin masih hidup dan kaca depan mobil dalam keadaan tertutup dan kaca belakang mobil terbuka sekitar 5cm.
Kata Singgih, adik korban berusaha memanggil korban, namun tidak ada jawaban.
Saksi melihat 4 orang yang berada di dalam mobil, langsung membuka pintu sebelah kiri belakang dan melihat korban sudah tidak bergerak.
Adik korban langsung melaporkan
kejadian ini ke Polsek Limbur Lubuk Mengkuang.
“Saat dicek oleh anggota ke TKP dan dilakukan visum dari pihak rumah sakit umum, tidak ada tanda kekerasan,” imbuh Singgih.
Polisi menduga satu keluarga ini diduga meninggal akibat menghirup gas beracun (karbon monoksida) yang berasal dari saluran AC yang bocor di mobil tersebut.
Keluarga korban sepakan menolak jenazah untuk diautopsi.
"Menerima ini sebagai musibah. Saat ini, jenazah sudah dibawa keluarganya menuju rumah duka di Kabupaten Solok, Sumatera Barat untuk dimakamkan,” tutupnya.