19,7 Juta Penumpang Gunakan Layanan MRT Sepanjang 2022
Ahmad mengungkapkan, ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti mencapai 99,94 persen. Adapun untuk menaikkan angka keterangkutan, MRT bekerjasama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata, kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tem
PT MRT Jakarta mengklaim sebanyak lebih dari 19,7 juta orang menggunakan layanan MRT pada 2022. Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan, jumlah tersebut menunjukkan bahwa ada 50 ribu orang per hari menggunakan MRT dengan 87.072 jumlah perjalanan kereta.
“Angka ini menunjukan kenaikan dari tahun sebelumnya. Pada awal tahun 2022, PT MRT Jakarta menargetkan angka keterangkutan penumpang sepanjang tahun 2022 mencapai 14,6 juta orang atau setara dengan rata-rata harian sebanyak 40 ribu orang per hari,” katanya dalam rilis resminya, Selasa (10/1).
-
Apa yang membuat video viral tentang wanita di kereta LRT? Baru-baru ini tengah viral video yang dibagikan oleh akun TikTok @bobprass.Dalam video itu, ia menceritakan seorang wanita yang harus berjalan ditopang tongkat yang hendak menaiki kereta.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Apa yang dilakukan mobil mewah berpelat DPR RI yang viral? Mobil mewah berpelat DPR RI mendadak viral usai bunyikan strobo sampai dianggap arogan.
-
Kapan MRT mulai dibangun? Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985.
Dia mengungkapkan, ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti mencapai 99,94 persen. Adapun untuk menaikkan angka keterangkutan, MRT bekerjasama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata, kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.
“Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan seperti (bus) PPD, Tebengan, Gojek, Grab, Transjakarta dan yang terbaru, Swoop,” ujarnya.
Selain berdampak ke jumlah angka keterangkutan, Ahmad menerangkan, kehadiran angkutan pengumpan tersebut juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing). Dia menjelaskan, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 13 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.
“Pengembangan kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) di beberapa stasiun fase 1 koridor selatan-utara yang dirancang dengan memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik juga turut berkontribusi dalam mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ahmad menyebut, kini masyarakat dapat menggunakan aplikasi MRT Jakarta di ponsel pintar untuk membeli tiket perjalanan, menggunakan poin penggunaan untuk ditukar dengan berbagai promo, dan menonton film dan bermain gim ponsel.
“Seluruh fitur gaya hidup ini bertujuan untuk memberikan pengalaman penuh kepada pelanggan saat menggunakan layanan MRT Jakarta,” tutupnya.
(mdk/fik)