4 Nama ini sering disebut bakal lawan Ahok di DKI
Sebagai calon incumbent, Ahok memastikan akan maju kembali dalam pilkada mendatang.
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 masih akan dilangsungkan tahun dua tahun lagi. Tapi aroma persaingan sudah mulai terasa sejak kini.
Sebagai calon incumbent, Basuki Tjahaja Purnama, memastikan dirinya akan maju kembali. Menjual karakter yang tegas dalam membenahi birokrasi dan mafia proyek, Ahok, sapaan Basuki, melihat peluang yang cukup besar di Pilgub nanti.
Meskipun dia tetap masalah bila tak memang.
"Kalau Anda tanya, mau ngapain saat masa jabatan saya habis? Saya mau jadi provokator. Soalnya kan sama kaya profesor, dipanggilnya 'Prof, Prof, mau ke mana prof?" canda Ahok kala itu.
Ahok semakin yakin akan mendulang suara setelah barisan relawan membentuk pos dukungan melalui TemanAhok. Mereka menargetkan satu juta suara untuk Ahok.
"Kita enggak berhak bubarinlah. Kan aku juga untung kalau dapat satu juta KTP. Selama masih benar, biarin saja. Itu kan enggak ada salahnya juga dia mau bikinkan. Aku juga butuh satu juta KTP," kata Ahok saat dimintai tanggapannya soal gerakan tersebut.
Dengan modal itulah, Ahok mengaku siap bersaing dengan calon lainnya meski tanpa kendaraan politik. Berikut nama-nama yang menguat bakal jadi pesaing Ahok di Pilgub 2017 nanti.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
Ridwan Kamil
Lembaga survei Cyrus Network mengkaji peluang Wali Kota Bandung Ridwan Kamil maju di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Hasilnya, Ridwan dinilai akan menjadi pesaing kuat Basuki Tjahaja Purnama.
"Kami coba mengkaji siapa yang menjadi saingan kuat Ahok dalam pemilukada 2017 nanti. Sebagai calon incumbent, Ahok masih di atas. Ridwan juga punya suara. Survei ini pada dasarnya berangkat dari rasa penasaran kami mengenai Ridwan Kamil yang menjadikan KAA sebagai momentum. Ia dikira presiden lho," terang Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Alfianto dalam diskusi yang bertajuk 'Menakar Peluang Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini di Restoran The Consulate, Jl. Wahid Hasyim, Menteng, Jakpus (7/5).
Dalam survei yang dilakukan pada tanggal 23-27 April 2015 dengan media nama dan foto, Eko memaparkan, dari sepuluh nama yang disodorkan kepada pemilih, Ahok memperoleh 35,5 persen, Ridwan 14,8 persen, dan Risma 13,8 persen.
Sedangkan dari empat nama yang disodorkan, Ahok memperoleh suara 37,3 persen, Ridwan 23,8 persen, Risma 18,3 persen dan Djarot Saiful Hidayat 6,3 persen. Sedangkan dari segi popularitas, Ahok memperoleh dukungan 96 persen, Risma 74 persen, dan Ridwan 73 persen.
"Sedangkan elektabilitas secara head to head, antara Ahok dan Ridwan, Ahok peroleh 42,5 persen dan Ridwan 38,6 persen dan yang belum memutuskan 3,8 persen. Antara Ahok dan Risma, Ahok peroleh 42,8 persen dan Risma 37,3 persen," lanjut Eko.
Ridwan Kamil saat dimintai tanggapannya bakal bersainh dengan Ahok menegaskan dirinya lebih memilih fokus membenahi Bandung.
"Insya Allah begitu. Sesuai komitmen saya moal kamamana (enggak akan kemana-mana)," terang Emil di Bandung, Jumat (8/5).
"Saya melihat apa adanya saja dan tetap fokus di Bandung engga akan banyak komentar saya mau maju atau enggak, belum saatnya. Saya ingin sesuai dengan apa yang saya niatkan dari awal. Saya jadi wali kota memang niatnya beberes (berbenah) Bandung," ucapnya menambahkan.
Menanggapi hasil survei itu, Ahok menyambut baik. Menurutnya itu banyaknya nama bermunculan akan membuat persaingan semakin menarik.
"Itu yang kita harapkan. Jadi kita sangat senang. Saya dan Pak Jokowi waktu datang ke Jakarta mau lepaskan stigma bahwa Jakarta ini ibu kota yang kepala daerah orang luar tidak bisa memimpin. Nah maka kita berharap, Jakarta sebagai ibu kota dipimpin oleh yang terbaik dari terbaik dari seluruh Indonesia," kata Ahok.
Tri Rismaharini
Selain Ridwan Kamil, sosok yang diduga kuat jadi pesaing berat Ahok adalah wali kota Surabaya, Tri Rismaharini. Menurut pengamat politik CSIS, Philip Vermonte, sebagai wali kota berpengalaman, Risma adalah lawan terkuat bagi Ahok jika maju dalam pilgub 2017.
Risma, kata Philip, pada dasarnya mempunyai karakter sama dengan mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Yang lebih ramai lawan Ahok adalah Risma. Dia sudah hadapi aspek politik dan tata kota. Dia mungkin karena berpengalaman," kata Philip di dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (7/5).
Philip melanjutkan, konsep kota cerdas diusung Ahok sebenarnya sudah lebih dulu dilaksanakan Risma di Surabaya, selain gebrakan menggusur lokalisasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara, Dolly.
"Apa yang dibangun di masing-masing itu menjadi ukuran. Konsep smart city itu lebih maju Surabaya, Jakarta belum banyak yang ikut selain gebrakan politiknya selama ini," papar Philip.
Soal kemunculan nama Risma di sejumlah survei, Ahok menjawab diplomatis.
"Makanya saya bilang kepada masyarakat, kalau ada yang lebih baik dari saya dan kamu pilih saya itu kamu rugi. Harus pilih yang lebih baik dari saya. Kalau tidak ada yang lebih baik dari saya, ya apa boleh buat ya kamu pilih lagi," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (8/5)
Lanjut dia, kehadiran sosok seperti Risma dan Emil, sapaan Ridwan Kamil, akan menjadi suatu pendidikan politik yang baik bagi rakyat ke depannya.
"Jadi ini yang membuat masyarakat akan lebih pintar. Kalau minta uang bilang tidak ada uang. Kalau mau, pilih saja," ujar Ahok.
Sandiaga Uno
Nama pengusaha muda, Sandiaga Uno, belakangan ramai diperbincangkan netizen karena disebut-sebut bakal maju di Pilgub DKI 2017 melalui Partai Gerindra. Kabar beredar, dia akan berpasangan dengan Wakil Ketua DPW PKS, Triwisaksana.
Duet keduanya bahkan sudah dibuat dalam bentuk foto yang banyak beredar di sejumlah sosial media. Apa kata Gerindra soal kemunculan nama Sandiaga?
"Ya dia kan pengurus DPP kita. Setuju saja, kan dia bagus orangnya, pintar, cerdas, enggak kasar dan muda. Belum (diomongin), belum dimajukan ke Pak Prabowo. Kemungkinannya besar. Salah satu yang dipertimbangkan itu. Jadi dari kita (bawah) baru disampaikan ke Pak Prabowo," kata Ketua DPD DKI Gerindra, Mohamad Taufik.
Lalu bagaimana tanggapan Sandiaga S Uno?
Kepada merdeka.com pemilik tambang emas di Banyuwangi, Merdeka Cooper, itu mengatakan jika dia belum mengetahui perkembangan tersebut. Sebab saat ini sedang liburan di luar negeri.
"Saya masih travel di luar negeri. Saya belum ikuti perkembangan di Jakarta. Saya update kalau ada info. Terimakasih," kata Sandiaga melalui pesan Whatsaps.
Terpisah, Ahok saat dikonfirmasi tak masalah dengan munculnya nama Sandiaga Uno. Buatnya banyaknya nama yang muncuk akan membuat Pilgub makin seru.
"Bagi saya ini adalah harapan orang Jakarta jadi punya banyak pilihan, mau dari pengusaha, mau dari pejabat atau dari mantan pejabat silakan. Enggak ada masalah," kata Ahok.
Kader Gerindra M Taufik
Nama Ketua DPD DKI Partai Gerindra, M Taufik juga disebut-sebut bakal menjadi pesaing Ahok di Pilgub 2017. Taufik pun sempat diisukan bakal bersanding dengan Ahok saat Jokowi menang Pilpres.
Kabar itu mungkin benar saja benar. Apalagi dalam beberapa kesempatan, Taufik selalu memastikan Gerindra tak akan mendukung Ahok lagi di Pilgub nanti.
"Partai saya (Gerindra) tertutup untuk dia. Tidak mau mencalonkan lagi pada Pilkada tahun 2017," kata Taufik dalam sebuah diskusi 'Menakar Peluang Ahok Maju Sebagai Calon Independen'.
Sebagai musuh bebuyutannya, Ahok menanggapi sinis pencalonan Taufik. Dia yakin dengan mudah menang di Pilgub jika hanya bersaing dengan Taufik.
"Kalau saya lebih baik pilih rakyat dong. Supaya saya tunjukin sama Taufik (Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik), kalau saya lebih laku daripada dia kalau dia ikut (pemilu gubernur)," kata Ahok.