78.260 Nakes di DKI Telah Disuntik Vaksin Covid-19
Dia menambahkan, jumlah tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksin di DKI tidak dipastikan valid. Sebab, banyak sasaran vaksin yang terdaftar namun batal mendapatkan suntikan vaksin karena statusnya sebagai penyintas Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan 78.260 tenaga kesehatan telah tervaksin Covid-19 pada termin pertama. Untuk proses vaksinasi termin kedua sedang dilakukan.
"Untuk tenaga kesehatan tahap pertama yang tervaksinasi sebanyak 78.260 orang," ucap Widya di Balai Kota, Rabu (3/2).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Dia menambahkan, jumlah tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksin di DKI tidak dipastikan valid. Sebab, banyak sasaran vaksin yang terdaftar namun batal mendapatkan suntikan vaksin karena statusnya sebagai penyintas Covid-19. Atau, ada pula sasaran vaksin memiliki penyakit penyerta, komorbid.
"DKI itu unik karena kasus kita itu banyak yang batal atau tidak bisa mendapatkan vaksin karena cukup banyak yang penyintas banyak yang komorbid," ujarnya.
Sebelumnya, Widya menyebutkan 90 ribu lebih tenaga kesehatan di Jakarta telah teregistrasi menjadi sasaran vaksin.
Berdasarkan catatan Dinkes, jumlah tenaga kesehatan di DKI Jakarta ada 131.000 orang. Namun, angka tersebut tidak dapat direfleksikan dengan jumlah realisasi penyuntikan vaksin. Sebab, dimungkinkan ada tenaga kesehatan yang sudah berdomisili di luar ibu kota, atau telah memasuki usia yang tidak menjadi prioritas penerima vaksin Covid-19.
Untuk itu, Widya mengatakan, jumlah penerima vaksin tahap pertama terhadap tenaga kesehatan masih secara terus menerus dilakukan pemantauan.
"Jadi mungkin ada yang sudah pindah ada atau usianya sudah di perbatasan usia lewat sehingga 42 persen itu dari yang sudah registrasi," ucapnya.
(mdk/eko)