Ahok: Anak muda sekarang enggak ngerti film nasional
Ahok berencana menghapus pajak film untuk meningkatkan kualitas perfilman di Tanah Air.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap film karya anak bangsa bisa menjadi primadona di Tanah Air. Salah satu cara untuk mewujudkan itu, Ahok berencana menghapus pajak komersil yang selama ini sering dikeluarkan produsen film.
"Sebetulnya yang mau kami lakukan itu bagaimana film-film nasional itu bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri. Nah kita akan dorong film-film nasional diputar di kota-kota," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/11).
"Maka itu, saya ingin seluruh film nasional itu dibebaskan dari pajak sebetulnya. Nah ini untuk mendorong film nasional. Anak-anak muda sekarang itu enggak begitu ngerti film nasional," tambahnya.
Sebelumnya, Ahok mengajak seluruh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk nonton bersama. Tidak hanya kepala dinas, sampai tingkatan bupati, camat dan lurah juga diundang.
Ahok memilih nonton film 'Sebelum Pagi Datang Kembali' di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan. Film ini menceritakan keluarga seorang petinggi di Kementerian Perhubungan yang hancur karena anaknya melakukan korupsi dan kolusi.
"Film ini mengajarkan banyak hal ya. Kita bisa belajar seringkali kami berpikir keluarga kami, orang dekat kami itu pengen kami bahagiakan. Padahal orang yang kami contoh tidak peduli uang kami dari mana sebetulnya," ujarnya di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis (20/11).
Dalam film ini mengisahkan Satria, yang diperankan Fauzi Baadila, melakukan kolusi dengan anggota DPR RI Hasan, diperankan Ibnu Jamil. Tujuannya untuk mendapatkan tender pembangunan pelabuhan Muara Tanjung.
Tanpa sadar Satria telah melibatkan kakaknya Firman, diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana, sebagai perantara program kotornya. Karena ambisinya terlalu besar, tanpa sadar adik perempuannya Dian, yang diperankan Adinia Wirasti, terjebak dalam polemik.
Petinggi Dinas Perhubungan Yan, diperankan Alex Komang, yang juga ayah dari ketiganya juga harus mundur karena kelakuan Satria. Padahal dia dikenal sebagai pejabat yang lurus tanpa adanya permainan uang.
Baca juga:
Ahok terobsesi ingin dikenang seperti Ali Sadikin
Ahok: Saya akan pimpin demo kalau ada jaksa ancam camat & lurah
Ahok soal cawagub: Kalau wataknya orang politik, yang capai saya
Dua hari jadi gubernur, Ahok mulai kewalahan dan butuh wakil
Ahok rogoh Rp 50 juta untuk nonton bareng pejabat DKI
Ahok bela Jokowi tunjuk Prasetyo sebagai Jaksa Agung
-
Apa yang ingin ditampilkan film tentang Ahok? Dalam cerita ini, kita akan melihat bagaimana Ahok menjadi sosok yang kita kenal sekarang dan hubungannya dengan ayahnya, Kim Nam, seorang pengusaha tambang di Belitung Timur.
-
Mengapa film "JOKOWI ADALAH KITA" menceritakan masa jabatan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta? Berkisah mengenai perjalanan hidup Presiden Indonesia 2014-2019 dan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, JOKOWI ADALAH KITA menampilkan bagaimana ia turun langsung ke lapangan, melakukan blusukan ke daerah-daerah, dan mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang dikenal sebagai Bapak Film Indonesia? Perkembangan film di Indonesia pastinya tidak lepas dari sosok penting salah satunya Usmar Ismail yang dinobatkan sebagai Bapak Film Indonesia.