Ahok balas tudingan Lulung soal UPS: Yang masalah dia, telak banget
Ahok kembali tegaskan Pemprov DKI tidak pernah mengusulkan anggaran siluman yang ada dalam pengadaan UPS.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, membantah tudingan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lulung Lunggana alias Lulung yang menyebut dirinya paling bertanggung jawab dalam proyek pengadaan uninterruptible power supply (UPS). Dia makin heran bila dianggap paling pantas menjadi tersangka dalam kasus ini.
"Aku juga enggak tahu gimana caranya, dia anggap saya jadi tersangka ya. Kan saya sudah pernah dipanggil Bareskrim kan dan udah disampaikan semua," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Kamis (26/11).
Ahok menilai justru yang bermasalah adalah DPRD DKI Jakarta. Dia mengatakan bahwa Pemprov DKI tidak pernah mengusulkan anggaran siluman yang ada dalam pengadaan UPS. Dia menuding anggaran siluman itu justru diusulkan oleh DPRD DKI Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan Ahok setelah Bareskrim Mabes Polri menetapkan anggota DPRD DKI Jakarta, yakni FZ dan MF diduga melakukan praktik korupsi UPS saat mereka masih menjabat di Komisi E pada tahun anggaran 2014.
"Justru yang masalah itu dia nya, karena telak banget anggaran siluman. Enggak ada dalam KUA-PPAS kok bisa muncul. Enggak boleh muncul di APBD kalau enggak ada di KUA-PPAS," jelas mantan Politisi Gerindra ini.
"Itu kenapa saya bilang ada anggaran siluman UPS scanner macam-macam. Kita enggak tahu. Di kita enggak ada, kita enggak ngusulin," tambahnya.
Sebelumnya, Lulung, (25/12) kemarin menyambangi Bareskrim Mabes Polri. Kedatangan Lulung langsung bersama kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution.
Lulung diketahui dipanggil Bareskrim Mabes Polri sebagai saksi untuk dua tersangka anggota DPRD DKI dan mantan DPRD DKI Fahmi Zulfikar dan M. Firmansyah yang diduga tersangka dalam kasus korupsi pengadaan UPS.
Baca juga:
Cerita Ahok doakan Lulung panjang umur karena dituding terlibat UPS
Dituding korupsi UPS, Ahok doakan lulung sehat supaya jadi gubernur
Lulung sebut pengadaan UPS berawal dari Ahok yang mengadakan lelang
Lulung sebut Ahok paling bertanggung jawab dalam kasus UPS
Tunggu status hukum, tersangka UPS ogah mundur dari DPRD DKI
4 Kali sambangi Bareskrim, Lulung diperiksa sebagai saksi kasus UPS
Diperiksa Bareskrim, tersangka tegaskan pengadaan UPS sesuai aturan
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? Jaksa Penuntut Umum (JPU) blak-blakan. Mengantongi bukti perselingkuhan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Apa yang dilimpahkan Kejagung ke Kejari Jaksel dalam kasus korupsi timah? Kejaksaan Agung (Kejagung) melimpahkan tahap II, menyerahkan tersangka dan barang bukti kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Bagaimana Karen Agustiawan melakukan korupsi? Firli menyebut, Karen kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa produsen dan supplier LNG yang ada di luar negeri di antaranya perusahaan Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC Amerika Serikat. Selain itu, pelaporan untuk menjadi bahasan di lingkup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam hal ini Pemerintah tidak dilakukan sama sekali sehingga tindakan Karen tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari pemerintah saat itu.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.