Ahok berencana buat Commuter Line, MRT dan LRT terintegrasi
Ahok menambahkan, nantinya akan memperluas Stasiun Gambir untuk merealisasikan rencana tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan rencana Pemprov DKI Jakarta untuk menggabungkan seluruh transportasi massal ke dalam satu integrasi. Seluruh transportasi massal yang dimaksud seperti, Commuter Line, MRT dan Light Rail Transit (LRT)
Hal tersebut dinyatakan Ahok sapaan akrab Basuki ketika menemani Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk meninjau pengerukan mass rapid transit (MRT) di Patung Pemuda Senayan, Jakarta.
"Semua terintegrasi. Jadi desain kami sekarang semua LRT, MRT kalau dia jarak jauh pun kita akan bangun jembatan penyeberangan semacam ada tokonya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (8/10).
Untuk mengintegrasikan seluruh transportasi tersebut, Ahok menambahkan, nantinya akan memperluas Stasiun Gambir untuk merealisasikan rencana tersebut.
"Jadi kita enggak mau lagi orang turun. Termasuk Gambir saya sudah minta sama Dirutnya kita minta dia bangun lagi tambahan. Karena Gambir hanya buat luar kota. Yang KCJ-nya enggak bisa tuh," beber mantan Politisi Gerindra ini.
Tak hanya Stasiun Gambir, Ahok rencananya akan memperluas sampai ke Monumen Nasional (Monas) agar seluruhnya dapat terintegrasi.
"Dia enggak cukup tempatnya nanti kita mau tambah. Kita kasih perluasan ke dalam Monas supaya nanti terintegrasi semua. Jadi LRT mau nyambung ke sana pake jembatan lagi di kebon sirih," tutup Ahok pada merdeka.com.
Baca juga:
Bangun MRT, alat berat ratakan rumah dan pertokoan di Fatmawati
Halte trans di Aceh dituding tidak ramah penyandang disabilitas
Armada mangkal di trotoar, Pemprov DKI sebut bos GO-JEK ingkar janji
Proyek kereta cepat, konsorsium BUMN diminta negosiasi dengan China
Garap kereta cepat, konsorsium BUMN bikin anak usaha
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Apa solusi yang diusulkan Jokowi untuk menutup kerugian MRT dan LRT? Jokowi menilai sistem jalan berbayar elektronik atau "electronic road pricing" (ERP) dapat menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat menutup kerugian tersebut."Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi," kata Jokowi.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Kenapa LRT Jabodetabek diharapkan dapat mengurangi kemacetan? Resmi dibuka pada 28 Agustus 2023 oleh Presiden Joko Widodo, LRT Jabodetabek memberikan pilihan transportasi modern yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan serta memudahkan mobilitas bagi para pekerja dan penduduk di sekitar stasiun.
-
Kapan MRT mulai dibangun? Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985.
-
Kapan LRT Jabodetabek resmi dibuka? Resmi dibuka pada 28 Agustus 2023 oleh Presiden Joko Widodo, LRT Jabodetabek memberikan pilihan transportasi modern yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan serta memudahkan mobilitas bagi para pekerja dan penduduk di sekitar stasiun.