Ahok divonis penjara jadi momen paling mendalam bagi Djarot
Ahok divonis penjara jadi momen paling mendalam bagi Djarot. Jakarta saat itu menjadi kacau, banyak warga dan pendukung Ahok dan Djarot melakukan aksi didepan Lapas Cipinang waktu itu. Di situlah Djarot dapat untuk menenangkan pendukungnya yang saat itu marah, sedih, tidak terima atas putusan Ahok.
Djarot Saiful Hidayat menyampaikan kesan mendalamnya selama menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta dan menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur. Satu momen di mana yang mempunyai arti mendalam baginya, di saat Ahok divonis dua tahun penjara oleh Majelis Hakim karena terbukti menistakan agama.
Saat itu Ibu Kota secara otomatis kehilangan figur Ahok, dan saat itu juga dirinya diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur. "Banyak. Momen paling berkesan itu ketika massa sangat tegang ya, transisi, pasca-penetapan Pak Ahok ya untuk masuk penjara," ungkap Djarot di Balai Kota, Senin (9/10).
Jakarta saat itu menjadi kacau, banyak warga dan pendukung Ahok dan Djarot melakukan aksi di depan Lapas Cipinang waktu itu. Di situlah Djarot dapat untuk menenangkan pendukungnya yang saat itu marah, sedih, tidak terima atas putusan Ahok.
"Bagaimana kita bisa meredam, mengendalikan ya berbagai macam aspirasi suara masyarakat," katanya.
Saat ini, tinggal menghitung hari lagi Djarot bekerja dan berkantor di Balai Kota dan semua momen-momen itu sudah dilewati. Nantinya juga masih banyak pekerjaan rumah yang akan dilanjutkan oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Djarot menjelaskan ada tiga persoalan pokok yang harus terus dibenahi. Yang pertama masalah kemacetan seakan menjadi masalah abadi untuk Ibu Kota. Namun dirinya bersama anak buahnya tidak tinggal diam, segala upaya dan usaha sudah dilakukan dengan memperbaiki sistem transportasi publik baik berbasis rail ataupun berbasis bus.
"Kemudian, kami sudah berusaha mengintegrasikan sistem transportasi itu. Sehingga kami harapkan lima tahun ke depan kemacetan Jakarta sudah terurai. Apalagi nanti akan kami pasang ERP. Ini ya yang transportasi," jelasnya.
Kemudian, masalah pemukiman. Karena masih banyak itu yang tinggal di bantaran sungai. Ia bersama dengan Dinas terkait sudah berusaha untuk membangun rumah susun. Mantan Wali Kota Blitar ini sangat berharap kepada kepemimpinan selanjutnya untuk membangun rusun agar warga relokasi mendapat tempat tinggal yang sesuai dan layak.
Ketiga, masalah persampahan. Karena selama ini Jakarta sangat bergantung kepada Bantar Gebang. Makanya pemprov mengebut pembangunan intermediate treatment facility (ITF) baik dikerjakan oleh BUMD, Jakarta Propertindo dalam hal ini, maupun dikerjasamakan dengan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KBPU).
"Karena kami sadar bahwa untuk menata Jakarta, mengubah Jakarta, itu lima tahun saja tidak cukup. Minimal sepuluh tahun. Dan tentunya harus tetap harus berlanjut untuk 15-20 tahun. Karena pembangunan Jakarta ini tidak bisa sepotong-sepotong. Termasuk mengintegrasikan pembangunan Jakarta dengan daerah penyangganya," katanya.
Baca juga:
Ada 'sosok Ahok' di hari-hari terakhir Djarot pimpin DKI Jakarta
Cerita Djarot soal Ahok dan ikan koi
Temui Ahok, Djarot ingin kebut beberapa program di DKI
Lanjutkan program Ahok, Djarot ingin ada kafe didirikan di Trotoar
Djarot: Revitalisasi Lapangan Banteng cita-cita Ahok
Warga tak disiplin dan berbudaya buat Djarot ingin tiru Ahok
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Kenapa Ahok menahan Yosafat saat meniup lilin? Ahok lalu menahan Yosafat agar tidak ikut meniup lilin pada ulang tahun adiknya.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.