Ahok geram sistem PTSP Kecamatan Menteng belum efektif
Minggu depan akan saya cek lagi pelayanannya, masih tidak mau bagi kerja lagi atau bagaimana," tegas Ahok.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menerapkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Januari 2015. Untuk memastikan semua berjalan dengan baik, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, melakukan pengecekan ke lapangan salah satunya di loket PTSP di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Ahok, sapaan Basuki, mengaku kecewa setelah melihat langsung kinerja PTSP di Kecamatan Menteng. Sebab seharusnya pelayanan yang diberikan sesuai dengan bidang masing-masing. Sehingga tidak terjadi lempar tanggung jawab.
"Seharusnya model kerja mereka seperti bank di mana semua loket bisa melayani. Jangan karena bukan bidangnya, kemudian urusan dilempar ke orang lain," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/1).
Dia menjelaskan, PTSP di kelurahan dan kecamatan terdapat tiga unsur staf. Tiga unsur tersebut dari Badan PTSP, Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil), dan staf yang mengurus permasalahan pertanahan.
Menurut mantan Bupati Belitung Timur ini, banyaknya sumber daya manusia (SDM) yang ditempatkan di PTSP hanya sebuah pemborosan. Seharusnya petugas PTSP bisa mengurusi urusan kependudukan seperti pembuatan e-KTP dan tidak harus selalu dikerjakan petugas dari Dinas Dukcapil, begitu pula sebaliknya.
"Sektoralnya kurang ajar masih belum efektif. Sekarang yang jadi masalah, mereka seperti tak ingin membagi tugas kerja. Minggu depan akan saya cek lagi pelayanannya, masih tidak mau bagi kerja lagi atau bagaimana," tutup Ahok.