Ahok kecewa DPR tolak pengalihan lahan milik Setneg di Kemayoran
Padahal, lahan yang dihibahkan ke Pemprov DKI itu rencananya akan dibuat menjadi lapangan sepak bola.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan, sepak bola adalah salah satu yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia saat ini. Hal itu diungkapkannya dalam sambutan saat membuka soft launching Jakarta Football Festival Rusun Cup 2015.
"Memang harus kita akui, yang bisa menyatukan orang Indonesia hanya main bola kaki. Kita sangat yakin kalau semua Rusun ada pertandingan seperti ini, suatu hari kita akan ada pemain dunia," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/9).
Ahok mengaku kecewa dengan Komisi II DPR yang menolak pengalihan aset berupa lahan di Kemayoran, Jakarta Pusat, milik Sekretariat Negara (Setneg). Padahal, lahan yang dihibahkan pihak Setneg ke Pemprov DKI Jakarta itu rencananya akan dibuat menjadi lapangan sepak bola olehnya.
Ahok mengaku hanya bisa menunggu keputusan yang akan dibuat oleh pemerintah dan Komisi II DPR terhadap lahan bekas lapangan golf Kemayoran tersebut.
"Kami juga proses untuk minta lapangan golf Kemayoran. Memang DPR bikin Panja (panitia kerja), ribut. Saya enggak tahu prosesnya nanti seperti apa, yang jelas dipegang Setneg juga dikomersilkan semua," ujar Ahok.
"Sekarang kita minta lapangan golf untuk bola kaki masa enggak boleh? Sehingga nanti orang tinggal di rusun Kemayoran bisa main bola di sana," pungkasnya.
Diketahui, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Ika Lestari Aji mengatakan, para pemenang dari turnamen yang akan diselenggarakan antara tanggal 24 Oktober sampai 8 November 2015 ini akan diberangkatkan ke Barcelona, Spanyol. Mengenai pembiayaannya, Ika menjelaskan akan diupayakan melalui bantuan Corporate Social Responsibility (CSR), dengan cara sponsorship.
Turnamen Rusun Cup 2015 ini pun nantinya akan di ikuti oleh para penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), yang ada di seluruh DKI Jakarta. Para peserta nantinya dibatasi, yaitu bagi mereka yang berusia 13-16 tahun, dari 22 unit Rusunawa milik Pemprov DKI Jakarta.