Ahok pasang badan untuk pembebasan lahan MRT
Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan Mass Rapid Transit (MRT).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku siap pasang badan untuk proses tersebut.
"Pembebasan lahan harus dipaksa. Apapun risikonya. Saya akan bayar dan hadapi," tegasnya dalam acara penandatanganan kontrak rolling stock MRT Jakarta di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/3).
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengungkapkan, ada dua lokasi yang sampai saat ini belum selesai pembebasan lahannya. Dua lokasi tersebut akan dibangun di Stasiun Cipete dan Stasiun Haji Nawi.
"Lahan nggak banyak yang di Stasiun Cipete dan Haji Nawi. Kalau Lebak Bulus sudah tuntas. Untuk persediaan lahan, kami bekerja sama dengan Pemprov DKI," jelasnya.
Sebelumnya, PT MRT Jakarta mengumumkan perusahaan asal Jepang Sumitomo Corporation sebagai pemenang tender paket CP-10x untuk penyediaan kereta listrik proyek MRT Jakarta tahap I. Sumitomo akan menyediakan 16 rangkaian kereta.
Direktur Utama PT MRT Dono Boestami mengatakan, setiap rangkaian kereta akan terdiri dari 6 gerbong. Sumitomo selaku pemenang akan mengadakan 96 unit gerbong kereta.
"Proses lelang dari April 2012 untuk paket pekerjaan CP 108. Kami sudah melakukan penayangan tender di media massa. Proses diselesaikan akhir 2014. Pekerjaan untuk pengadaan 16 set kereta. Masing-masing terdiri dari 6 kereta dengan total 96 kereta," jelasnya.