Ahok pastikan e-budgeting aman dari kebocoran
Sistem e-budgeting menggunakan kata sandi atau password yang berbeda-beda untuk setiap SKPD.
Panitia Hak Angket DPRD DKI khawatir kerja sama Pemprov DKI dengan konsultan e-budgeting, Gagat Sidi Wahono menyebabkan kebocoran anggaran lantaran hubungan kerja tersebut tidak melalui proses lelang.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, kekhawatiran para anggota dewan tersebut terlalu berlebihan. "Kalau dibilang (konsultan) akan ambil rahasia kita, apa yang mau ambil? Saya mau buka semua kok, enggak ada rahasia," ungkap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/3).
Ahok berharap, warga Jakarta bisa membantu mengawasi anggaran pemerintah. Jika menemukan keanehan, warga Jakarta bisa mengadukannya. Hal ini, menurut Ahok, berbanding terbalik dengan kekhawatiran dewan.
"Dikritik nanti rahasianya diambil orang. Astaga, orang saya bikin e-budgeting biar semua tahu sampai satuan ketiga di APBD. Jadi yang rahasia di mana?" tutur Ahok.
Ahok menjamin keamanan anggaran yang telah dimasukkan dalam e-budgeting sebab sistem tersebut menggunakan kata sandi atau password yang berbeda-beda untuk setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Begitu ubah angka, ketahuan siapa yang masuk, passwordnya siapa. Justru dulu kalau enggak ada sistem password e-budgeting, itu yang susah ngawasinnya. Dengan e-budgeting, silakan manipulasi, tapi kami tahu jam berapa, detik berapa diubah. Jadi rahasianya di mana? Justru e-budgeting kami rancang buka semua," tutupnya.