Ahok: Saya ini orang yang dihasut!
"Politikus yang berjuang untuk keadilan sosial, bukan untuk kekuasaan dan kejayaan," kata Ahok.
Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama , kembali memprovokasi anak muda Indonesia harus berani berpolitik atau menjadi politikus. Menurut Ahok , banyak orang yang tidak suka berpolitik, tapi suka mengkritik dari luar.
"Politikus seperti apa? Politikus yang jujur, bersih, dan melayani. Politikus yang berjuang untuk keadilan sosial, bukan untuk kekuasaan dan kejayaan," kata Ahok saat membacakan orasinya dalam anugerah Menjadi Indonesia yang diselenggarakan Tempo Institute, di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (30/10) malam.
Ahok juga mengisahkan kisah hidupnya sebelum aktif dalam dunia politik. Dalam penuturan Ahok , pada 1995 dia sempat terpikir untuk pergi ke luar negeri setelah pabriknya ditutup lantaran melawan pejabat yang sewenang-wenang dan dia kecewa akan hal itu.
Namun, Ahok dilarang ayahnya untuk pergi. Ahok menjelaskan, ayahnya berpesan kalau suatu hari nanti dia akan dipilih rakyat untuk memperjuangkan nasib mereka.
Dari pengalaman itu, Ahok menuturkan, orang yang tidak peduli dengan politik atau apolitis harus dihasut. Apalagi, menurut Ahok , kondisi negara yang sedang berkembang dan masih mencari jati seperti Indonesia, politik adalah pilar utama perubahan.
Ternyata benar, Ahok terhasut untuk ikut politik setelah bertemu dengan ekonom (alm). Dr Sjahrir atau biasa dipanggil Ciil dan kawan-kawan yang lainnya. Maka pada 2003 Ahok bergabung dengan dengan Partai Indonesia Baru yang saat itu dipimpin Ciil.
"Orang yang apolitis harus dihasut. Saya ini produk dari hasutan itu. Jika anak muda tidak berani berpolitik dan tidak berani mempertahankan hati nurani dan tidak jujur, mimpi tentang Indonesia seperti visi pendiri bangsa ini akan jadi mimpi belaka," ujar Ahok .
Bagi Ahok , memulai politik yang bersih saat itu dimulai dengan ikut pemilihan calon anggota DPRD Tingkat II Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009. Dia tidak mau berpolitik dengan menggunakan uang. Ahok menyebutnya sebagai politik akal sehat.
"Saya butuh panggung politik dan politik yang murah di DPRD tingkat II. Modal saya hanya ninggalin kartu nama yang berisi nomor telepon saat kampanye. Akhirnya saya terpilih dan saya percaya politik akal sehat bisa menang. Kemudian tujuh bulan menjabat menjadi anggota DPRD saya didatangi rakyat diminta jadi Bupati dan menang juga untuk periode 2005-2010," kata Ahok .
Prinsip politik akal sehat, menurut Ahok tetap dia terapkan. Ahok kembali menuturkan saat dia mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung dan kalah. Saat sengketa Pilkada di Mahkamah Agung ada yang meminta dia membayar 1 miliar bila mau menang.
"Banyak cukong yang mau bayarin. Tapi saya tidak mau. Saya tidak bisa buktikan akan permintaan itu, tapi ada yang menghubungi. Apalagi saat itu saya dihubungi Ciil dan bilang, 'Hok kalau kamu sampai bayar untuk menang, kamu bukan, Ahok yang dulu lagi," ujar Ahok mengenang.
Meski kalah, Ahok tetap melanjutkan jalur politiknya hingga saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo atau Jokowi . Ahok percaya, dengan aktif di politik dan mempertahankan hati nurani bisa membuat kesejahteraan rakyat lebih baik, meski dia mengaku memiliki tantangan yang tak mudah.
"Buktinya saya dua bagian dari minoritas di Indonesia, Cina dan Kristen, langkah politik saya dapat dukungan. Saya masih percaya pada politik akal sehat yang bersih dan mempertahankan nurani, buktinya bisa bertahan sampai saat ini," ujar Ahok .
Baca juga:
Ahok sebut banyak pejabat DKI nilainya C, D dan E
Ahok: Kurang ajar itu siswa SMPN 4 buat video mesum!
Soal hobi koleksi, Ahok mengaku bisa kalahkan Bung Hatta
Ahok: Melawan korupsi itu mati terhormat
Ahok menentang pembentukan Densus Antikorupsi
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Di mana Ahok menghabiskan masa kecilnya? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Apa yang ingin ditampilkan film tentang Ahok? Dalam cerita ini, kita akan melihat bagaimana Ahok menjadi sosok yang kita kenal sekarang dan hubungannya dengan ayahnya, Kim Nam, seorang pengusaha tambang di Belitung Timur.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.