Ahok sebut penamaan Jalan Usman Harun di Kwitang merepotkan
"Oke-oke aja, cuma kalau secara bisnis repot. Semua perusahaan harus ganti kartu nama," ujar Ahok.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) mengatakan pergantian nama Jalan Prapatan, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat menjadi Jalan Usman Harun sangat merepotkan. Lantaran, seluruh perusahaan yang berada di jalan tersebut harus merubah dokumen-dokumen yang terkait nama jalan tersebut.
"Oke-oke aja, cuma kalau secara bisnis repot. Semua perusahaan harus ganti kartu nama," ujar Ahok di Balaikota, Jumat (28/2).
Ahok menegaskan Pemprov DKI tidak khawatir dengan adanya penamaan jalan tersebut bakal menghancurkan hubungan diplomatis dengan Singapura. "Enggak ada masalah, kita negara yang berdaulat," kata Ahok .
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan secara resmi akan mengganti nama Jalan Prapatan menjadi Jalan Usman-Harun pada hari ini, Jumat (28/2). Pergantian nama tersebut telah tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 758 Tahun 2013.
Sebagai informasi, Kopral Anumerta Harun Said bin Muhammad Ali merupakan salah satu dari dua anggota Korps Komando Operasi (KKO) yang ditangkap pemerintah Singapura pada saat Indonesia dan Malaysia terlibat konfrontasi sengit.
Bersama anggota KKO lain, Usman Djanatin, keduanya dihukum gantung oleh pemerintah Singapura pada Oktober 1968 dengan tuduhan menaruh bom di pusat kota Singapura pada 10 Maret 1965. Jenazah keduanya dibawa ke Tanah Air dan dimakamkan di TMP Kalibata.